Yoongi harus kembali pasrah saat Hoseok melecehkannya, beruntung keduanya masih berada di kamar hotel sehingga tidak ada yang bisa melihat Hoseok menciumnya dengan kasar dan membuat beberapa kissmark di sana-sini pada leher putihnya.
"Ngghhh ... S—sshhudhaahh!" seru Yoongi sebelum mendorong dada Hoseok. Pria di atasnya sedikit merasa kecewa tetapi kemudian ia bangun dari posisinya dan merapikan jasnya.
"Jangan menggunakan syal atau apapun untuk menutupi itu," ujar Hoseok dengan datar. Yoongi melotot, apa-apaan pria ini? Dia ingin semua orang yang melihatnya merasa curiga dengan hubungan mereka? Apalagi Jennie nanti.
"Aku akan mengatarmu ke apartemen Jennie setelah kujemput kita akan pergi ke suatu tempat," ucap Hoseok lagi. Pria itu berjalan keluar terlebih dahulu meninggalkan Yoongi yang masih terdiam di atas ranjang sebelum akhirnya ia berdiri dan berlari mengejar Hoseok.
Kaos putih dengan tambahan jaket denim dan juga celana pensil membuat siapapun yang melihat Yoongi akan terpikat dengan sekejap. "Hoseok-sshi apa aku tidak bisa memakai jaket yang bisa menutupi leherku? Bagaimana jika Jennie melihatnya?"
Hoseok memutar tubuhnya hingga pandangan Yoongi menatap langsung ke mata Hoseok, "Kau tidak menyukai Jennie 'kan? Jadi jangan pikirkan apa perkataannya tentangmu. Turuti perkataanku, Yoongi." Yoongi mendengus kasar sebelum akhirnya ia mengikuti Hoseok yang masuk ke dalam mobil.
***
Seorang perempuan dengan menggunakan apron terlihat sibuk menata tempat makannya, semalam Jennie berkata jika seorang pria akan datang ke apartemen mereka untuk merasakan makanan buatannya dan tentunya hal itu ia sambut sangat baik. Jennie sendiri hanya duduk dengan menopang dagunya menatap bagaimana sibuknya sang sahabat.
"Apa ini tidak merepotkanmu, Lisa? Mau aku bantu?" tanya Jennie dengan tidak enak hati. Lisa menggeleng setelah meletakkan semangkuk besar sup ayam ke atas meja. "Unnie duduk saja, jangan pikirkan hal ini."
Jennie mendengus kasar, pikirannya teringat akan kejadian semalam, ia curiga jika Yoongi dan Direktur Jung memiliki hubungan lebih dari teman. Bahkan tatapan Direktur kepada Yoongi berbeda dengan tatapan yang biasa ia berikan kepada orang lain, walaupun sudah lama tidak bertemu kembali.
"Jennie!" seru Lisa membuat perempuan itu terkejut. "Kau melamunkan apa, Unnie?" tanya perempuan itu lagi.
"Ah, bukan apa-apa." Lisa memicingkan matanya, hal yang membuat Jennie merasa risih dan pasrah. "Baiklah-baiklah, aku memikirkan tentang pria yang aku undang makan ke sini dan juga Direktur Jung."
Lisa melanjutkan memotong dagingnya dan berdeham menandakan ia mendengarkan cerita dari Jennie. "Apa kau pernah melihat temanmu menatapmu dengan dalam seakan penuh arti? Maksudku dalam bentuk cemburu atau cinta ... Ah bagaimana menjelaskannya. Pokoknya aku curiga jika Yoongi dan Direktur Jung punya hubungan khusus, tapi aku juga tidak bisa asal menunduh."
"Jika pun benar memangnya kita bisa apa Unnie, atau kau ada perasaan lain dengan Yoongi itu?" tanya Lisa. Jennie mengembuskan napasnya pelan.
"Kurasa ... Iya." Lisa tersenyum kecut seakan tahu jawaban apa yang akan ia terima. Penolakan secara tidak langsung, huh?
TINGTONG! TINGTONG!
Jennie berdiri seakan bel apartemennya adalah sinyal berbahaya yang pernah ia dengar. Lisa juga seakan ikut terkejut mendengar suara bel dan juga kursi yang Jennie dorong dengan kuat.
"Yak! Pelan-pelan Unnie!"
Yoongi menatap Hoseok dengan jengah, tidak bisakah pria ini pergi sekarang? Ia benar-benar seperti anak kecil yang sangat diperhatikan oleh ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY -JHS (REST)
Romance"You are mine and welcome to your hell, baby!" - JHS • • WARNING (BXB 🔞)