7th

142 5 0
                                        

             Tapi segera ia buang ingatan itu dan langsung memejamkan mata nya untuk pergi tidur karena besok ia harus sekolah setelah libur panjang.

Esoknya.......

                    "Seulgi,berapa kali lagi ibu harus bilang,cepat bangun,nanti engkau akan terlambat,heii,ayo bangun" teriak ibu seulgi di kamarnya. "I-iya bu, sebentar lagi,aku harus meregangkan otot di tubuh ku dulu, tenang saja bu, aku tidak akan telat" balas Seulgi dengan mata yg masih tertutup.
                  Ibunya menghembuskan nafas panjang, "baiklah,ibu tidak menanggung jika engkau telat,dan ketinggalan jadwal bus nya" balas ibu.
"Haaaaaa,baiklah-baiklah, aku bangun ibu" balas Seulgi bangun dengan kepala sempoyongan menuju kamar mandi.

Sementara itu di waktu yang sama di sekolah, para siswa heboh karena ada murid pindahan yang sudah datang sejak pagi, mereka, siswa kelas,sibuk mengerumuni orang tersebut
  
                  Sedangkan Seulgi sibuk berlari ke sekolah karena ia ketinggalan jadwal keberangkatan bus yang biasa dinaikinya, sebenarnya jarak rumah Seulgi ke sekolah tidak lah jauh, hanya saja untuk mempersingkat waktu ia memilih menaiki bus,biasanya

          tepat saat bel berbunyi, Seulgi telah sampai di lingkungan sekolah dengan nafas yang masih tidak teratur,ia masih harus lari untuk menaiki tangga, berlari melewati koridor sekolah, hingga sampai di kelas yang berada di lantai 3.
           
                       Sesampainya Seulgi di dalam kelas,ia menghembuskan nafas lega,karena guru mata pelajaran nya belum masuk, ia masih harus mengatur nafasnya agar kembali bernafas seperti biasanya.
             Pagi itu, keringat sudah membasahi baju dan wajah nya karena berlari, tapi menurutnya tak masalah,ia anggap itu sebagai olahraga paginya

                    Saat dikelas ia sedikit bingung dengan orang-orang yang mengerumuni salah satu meja di ke dalam kelas, tapi ia tak peduli,saat ini ia sibuk mengontrol detak jantungnya, menghapus keringatnya, dan mulai duduk di mejanya

                  "Kang Seulgi!!!"teriak seseorang menyebut nama Seulgi, yang di panggil hanya terkejut dan bingung,ia mencari sumber suaranya,dan di dapatlah tiga sahabatnya yang selalu bersama dengan dirinya, mereka adalah Na Hyejin, si badan gempal, Kim Nina, si anak vocalis di Grub paduan suara di sekolah, dan Jung Min ah, pemilik suara teriakan tadi

                     Seulgi hanya mampu diam saat mereka menghampiri dirinya, "Seulgi, apakah engkau tahu nama siswa yang pindah ke kelas mu?aku juga ingin dekat dengan dia,bukan mereka saja" buka Hyejin sembari memandang tak senang ke arah segerombolan orang di ujung sana. "Apa?anak baru?itu anak baru?" Tanya Seulgi tak percaya sembari berkata Ooo ria, "iya,kau tidak tau?" Tanya Hyejin sekali lagi, "Kau tau tidak?katanya dia itu ganteng" lanjut Hyejin lagi. "Dia cowok?" Tanya Seulgi yang langsung dijawab anggukan oleh teman-temannya.

                    Tiba-tiba Park Jin Wo datang sembari memberi tahu anak-anak kelas lain yang berada di kelasnya untuk segera keluar,karena guru mata pelajaran yang akan mengajar di kelas ini akan segera masuk.
                 "Yahhh, kenapa cepat sekali?kami baru menemui mu,tapi guru sudah masuk,ah, baiklah,sampai nanti" kata Min Ah.

                 Mereka memang tidak sekelas, Min Ah berada di kelas unggul sendirian, sedangkan Nina dan Hyejin berada di kelas yang biasa-biasa saja, mereka satu kelas,tidak unggul dan tidak juga kelas yang 'bodoh', Seulgi juga begitu, tapi, hanya beda kelas saja dengan mereka

              "Pagi anak-anak" buka ibu Michelle pada anak-anak di kelas, ibu itu berdarah campuran, Korea-Jerman ,ibu itu mengajar mata pelajaran ekonomi

              "Baiklah, hari ini ada sedikit hal yang baru, ya,siswa baru kita, Park Jimin, baiklah, silahkan maju sebentar untuk memperkenalkan diri ke depan, mungkin teman-teman sekalian ada yang belum kenal dan belum tahu dirimu,ayo, silahkan" perintah ibu ramah

                   "Halo,selamat pagi semua nya, gue Park Jimin,murid pindahan baru, gue pindah dari Busan, semoga kalian dapat menerima kehadiran gue di lingkungan kalian,sekian, terima kasih" ucap Jimin sembari tersenyum hangat kepada teman-teman di kelas

                "Jimin, kenapa kamu malah pindah ke sekolah yang sederhana ini?"tanya ibu Michelle yang langsung disambut tanda tanya oleh murid di kelas, Jimin hanya terkekeh geli dengan pertanyaan dari ibu Michelle tadi, "bukannya semua pendidikan sama saja,bu?" Balas Jimin santai, ibu Michelle hanya terbelalak kaget dan malah tertawa dengan jawaban dari Jimin tadi

   

                  
               

360° |Seulgi Jimin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang