"Jimin, kenapa kamu malah pindah ke sekolah yang sederhana ini?"tanya ibu Michelle yang langsung disambut tanda tanya oleh murid di kelas, Jimin hanya terkekeh geli dengan pertanyaan dari ibu Michelle tadi, "bukannya semua pendidikan sama saja,bu?" Balas Jimin santai, ibu Michelle hanya terbelalak kaget dan malah tertawa dengan jawaban dari Jimin tadi
*Belajar
"Baik anak-anak,karena ibu sudah di panggil dengan kepala sekolah,ibu permisi dulu enggak bisa nemenin kalian belajar sampai pelajaran ibu habis, kerjakan tugas yang ibu beri,dan jangan buat kerusuhan, terima kasih, selamat siang" permisi ibu itu pada murid-murid di kelasnya, tak butuh waktu lama, para murid langsung ribut dan pergi keluar kelas, ada yang ke kantin, ada yang ngerumpi, sampe ada yang tidur, seperti Seulgi ini
"Gila, ngantuk banget gue" ucap Seulgi lirih sembari menguap dan ditutupi dengan tangannya, "kok tidur? Masih ngantuk ya karena tadi malem?" Ucap seseorang pada Seulgi yang berhasil membuat Seulgi kaget, ternyata itu Jimin, "O-oh ng-nggak kok" balas Seulgi ter gagap-gagap, pria itu tersenyum dan pergi keluar kelas bersama dengan murid cowok yang lain
Setelah itu ia baru sadar dengan ucapan Jimin tadi, 'masih ngantuk ya karena tadi malem?' di ulang kata-kata itu dalam otaknya, dari mana ia tau kalo gue pulang malem? Pikirnya dalam hati, setelah itu ia tersadar dengan senyuman Jimin yang membentuk smile eyes yang persis seperti senyum pria yang menolongnya tadi malam, mata nya langsung terbelalak, dan baru menyadari bahwa yang menolongnya tadi malam adalah Jimin, tapi, bagaimana kalo itu bukan Jimin? Bimbang Seulgi dalam hati,ia tak mau langsung menyimpulkan bahwa pria yang menolong dirinya tadi malam itu Jimin,bisa jadi orang lain, kan banyak orang yang punya smile eyes, pikirnya
*Pulang sekolah
Saat pulang, Seulgi memilih berjalan kaki, karena saat ia pulang tadi, tidak ada jadwal kedatangan bus saat itu, butuh 10 menit lagi Seulgi harus menunggu bus itu datang,
Seulgi pulang terlambat karena ia harus piket kelas terlebih dahulu sebelum pulang seperti murid biasanya, saat perjalanan pulang, langit pun mendung, di tengah perjalanan, gerimis mulai turun, Seulgi mempercepat langkahnya, agar ia dapat mengurangi resiko kehujanan nantinya
Setiap menit, gerimis turun semakin deras, membuat Seulgi lebih cepat melangkah, saat ia melihat gang sempit yang semalam ia lewati, gang itu seakan memberikan sinyal padanya untuk lewat ke dalam gang itu saja, gerimis semakin deras, bahkan sudah seperti hujan, ia putuskan untuk melewati gang itu lagi, saat Seulgi berjalan, tiba-tiba ia merasa air hujan yang turun dengan bebas seperti biasa tidak menyentuh kulitnya lagi,saat ia menoleh ke samping
Jimin membawa payung dan meletakkan payung itu tepat di atas Seulgi, Seulgi yang saat itu tahu bahwa yang meletakkan payung itu adalah Jimin terkejut bukan main, matanya langsung terbelalak kaget dan berdiri menatap Jimin terkejut
"Ngapa?aku aneh?"tanya Jimin yang berhasil menyadarkan Seulgi dari bengong nya, Seulgi diam dan menundukkan kepalanya malu, "nanti sakit kalo kehujanan" ucap Jimin manis pada Seulgi,"yuk, kita pulang, hujannya makin deras tuh" ajaknya dengan senyum manis yang berhasil buat pipi Seulgi merah karena malu di beri senyuman manis oleh Jimin
Di perjalanan,hujan semakin deras, "gimana kalo berhenti dulu, hujannya makin deras tuh" ucap Seulgi memberanikan diri, "O-oh, boleh-boleh" ucap Jimin menyetujui permintaan Seulgi, mereka melipir ke pinggir jalan dekat toko kosong yang sudah lama tidak dipakai
'5 menit kemudian'
"Hujannya udah reda, mau lanjut pulang?" Tawar Jimin
*Heiiiiiiii gaes, apa kabar, boleh dong ff nya di kasih bintang, biar ada yolyol tau kalo kalian suka sama cerita ini, plisss ya😘

KAMU SEDANG MEMBACA
360° |Seulgi Jimin
FanfictionDulu dan sekarang itu berbeda!! 5 tahun sudah mereka bersama, tapi, semua kandas saat dispatch membeberkan Jimin berpacaran dengan Nayeon, sebenarnya cinta Jimin itu untuk siapa sih???