Siapa pun tahu banyak praktek liar di pertambangan. Dari yang menggunakan nalar sampai yang tidak tersentuh akal. Untuk menemukan sumber tambang yang berlimpah, bukan teknologi yang dibutuhkan, seringkali malah jampi-jampi.
"Kamu tidak perlu ikut-ikutan mereka," Magma memperingatkan Arang, teman sekampungnya yang ikut mengadu nasib di pelosok Sumatera. "Bisa-bisa nyawa kamu yang hilang."
Praktek perdukunan merupakan hal biasa di pertambangan. Untuk menemukan sumber alam berlimpah, dukun meminta tumbal. Segala macam hewan pernah dikorbankan. Ayam, kambing, sapi, sampai harimau. Genangan darah dari leher binatang yang ditebas seolah membantu menunjukkan jalan ke mana sumber batu bara berasal. Semakin mahal harga yang dijadikan tumbal, dipercayai semakin berlimpah hasil yang diperoleh.
Pernah ditemukan jasad orang tak dikenal di lahan kosong, dan ternyata di sanalah sumber alam yang dicari.
"Aku masih waras," sahut Arang menyulut rokoknya. "Kita datang berdua ke sini, kita juga akan pulang berdua, kan?"
Arang mencabut batang rokok yang dihisapnya dari mulutnya, mengulurkannya kepada Magma. Magma menatapnya tajam. Tanpa kata-kata. Ia tahu apa yang diinginkannya saat ini. Bukan hanya sekedar kenikmatan nikotin.
Magma mengambil batang rokok dari tangan Arang, memasukkannya ke celah mulutnya, mengisapnya dalam-dalam.
"Jangan jauh-jauh dariku," gumam Magma, tak lepas memandangi Arang yang bertelanjang dada. "Di sini tidak aman."

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
RomanceMAGMA, LELAKI JALANG Pada nyala aku percaya. Magma, buruh tambang yang mencari kebenaran di pelosok Sawahlunto, Sumatera Barat, dan terlibat skandal dengan dokter Laksmi. Kehadiran Magma menjadi rebutan perempuan desa. Tugasnya bertambah karena haru...