Aku memang tak pernah mengharap akan bertemu denganmu. Karena menitipkan do'a untukmu lewat sujudku sudah lebih dari cukup bagiku. Satu yang menjadi hobiku. Mengagumimu lewat do'a
- annisa.lula -*pesantren *
"ayo mama, nisa, udah nyampek nih", kata ayah sambil membangunkanku, mama, dan adik2ku.
"huuaaahhh udah nyampek ya yah", ucapku sambil mengucek-ngucek mata. Maklumlah perjalanan panjang hampir 9 jam keprobolinggo, tak kusangka ternyata probolinggo jauh banget. Ini badan sampek pegel semua. Tapi gk apa-apa lh namanya juga menuntut ilmu.
"iya, udah nyampek. Tuh pesantrennya ada didepan. Ayo kita masuk," ajak ayah. Aku dan keluargaku langsung mengikuti ayahku. Tak kusangka bisa masuk kepondok yang diidolakan banyak orang. Pesantrennya emang besar banget sih. Bangunannya lebih didominasi warna hijau - mungkin karena NU kali ya😅-. Keluargaku lalu masuk keruangan pendaftaran.
"assalamu'alaikum pak, buk ada yang bisa saya bantu?", ucap mbk pengurus yang langsung dijawab oleh ayahku "wa'alaikumussalam mbk. Ini saya dan keluarga mau ngedaftarin anak saya mondok disini. Persyaratannya gimana ya?"
"persyaratannya gampang pak. Tinggal ngisi formulir lalu membawa foto copi KK 4 lembar, foto copy KTP 4 lembar, foto copy akte kelahiran 4 lembar, foto copy ijazah terakhir 4 lembar sama satu lagi foto 2×4 sebanyak 4 lembar", jelas mbk2 tadi.
Setelah semua persyaratan diisi aku pun keluar dari kantor dan menuju kedalam pondok untuk melihat-lihat kedalam pesantren ditemani dengan mbk pengurus. "sa, ayah, ibu dan adik-adik kamu nunggu diruang tamu aja ya sekalian istirahat. Nanti kalo udah selesai kamu kesini aja"
"iya yah. Aku pamit dulu ya. Assalamu'alaikum", ucapku sambil memyalami kedua orang tuaku. "wa'alaikumussalam" jawab mereka hampir bersamaan*Skip pondok*
Aku berjalan-jalan melihat pemandangan disekitar pesantren dengan ditemani mbak-mbak tadi. Pemandangannya enak, bersih. Aku jadi merasa betah disini. " dari tadi aku jelasin tapi aku belum tau nama kamu. Namanya siapa nih?", tanya mbak-mbak tadi. "emm namaku cinta annisa wulandari kak. Biasa dipanggil nisa", jawabku sambil masih fokus dengan pemandangan pesantren. " oh mbk nisa. Kenalin aku Qurrota 'aini biasa dipanggil ain salam kenal ya. Semoga betah disini"
"iya mbk salam kenal juga. Aamiin makasih do'anya mbk. Oh iya mbk q mau ketemu sama kyai boleh gak? Pengen tambah deket aja sama kyai biar dapet barokahnya"
"iya boleh. Tapi ketemunya mau sama keluarga kamu sekalian gak? Kalo sekalian mending dipanggil dulu keluarganya. Saya tunggu disini", ucap mbk ain yang menunggu didepan kamar darussalam.
"iya mbk. Tapi ini lewat mana ya? Aku kan belum hafal kawasan sini mbk"
"kamu tinggal lurus aja nanti sampek gerbang terus belok kiri lewat depan kantor putra lurus terus sampek mentok belok kiri terus lurus sedikit udah sampek ruang tamu. Maaf aku nggak bisa nganterin soalnya tadi aku dipanggil sama temenku sebentar katanya mau minta tolong. Nanti aku jemput kamu diruang tamu. Aku pergi dulu ya. Assalamu'alaikum ", jawab mbk ain lalu langsung pergi." wa'alaikumussalam tapi mbk gimana kalo aku nanti nya... Eh malah ditinggal. Dasar nyebelin. Eh maaf mbk. Abisnya aku kesel sama kamu. Huuh"
Tinggallah aku sendirian. Aku lantas berjalan menyusuri jalan yang ditunjukin sama mbak ain. Sebenernya aku agak ragu sih takut kalo nyasar tapi ya gimana lagi aku juga nggak bisa maksain mbk ain buat nganterin aku karna dia juga lagi sibuk. Baru sebentar menikmati pemandangan sekitar tiba-tiba.
Gubrakkk.
"astaghfirullahal'adzim. Aduuuhh. Sakit", rintihku refleks karena tiba-tiba aku didorong sama seseorang sampai pantatku mencium tanah dan tanganku kegesek bebatuan hingga lecet. "aduh maaf ukhty nggak sengaja", ucap lembut seorang lelaki yang entah kapan menatapku dengan menyatukan tangannya tanda permintaan maaf . Aku lantas bangkit dan melihat lelaki itu sebentar lalu langsung menundukkan pandangan. Sekilas wajahnya mirip sekali dengan orang yang diidolakan banyak wanita ~azmi~ mungkin ini kembarannya kali ya. Ups 🙃
"gimana badannya ukhty? Sakit nggak? Aku nggak sengaja tadi lagi buru-buru dipanggil sama temenku. Maaf ya", katanya membuyarkan lamunanku.
"iya nggak apa-apa kok. Cuman lecet sedikit ntar juga sembuh kok", jawabku sambil memegang tangan yang sedikit berdarah.
"tapi itu tangannya ukh. Ntar klo kenapa* gimana? Atau mau aku panggilin santri putri aja biar diobatin?". Duuh perhatian banget sih nih orang. Tapi ngeselin juga sih. Gara-gara dia moodku jadi kacau hari ini. Padahal baru hari pertama masuk pondok udah ada aja yang buat aku kesel.
" ukhty. Ukhty. Gimana nih? Mau gk? "
" eh emm gk usah lah ini aku juga mau buru-buru pergi kok. Masalah luka ini cuman luka sedikit kok. Ntar juga sembuh. Pesenku lain kali kalo jalan lihatin nih jalanan jangan lihatin yang lainnya akhy. Ingat! Fokus waktu jalan itu sangat diperlukan. Udah dulu ya. Assalamu'alaikum ". Aku lantas buru-buru pergi meninggalkan lelaki itu yang masih mematung karena perkataanku yang panjangnya sepanjang harapanku yang tak pernah putus untuk berharap padamu. Eh kelepasan nih malah curhat. Hehe😁Gimana lanjut nggak nih? Jangan lupa vote ya! Kutunggu jawabanmu! eaks. Maaf masih kelas receh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren With Love 😍 💕
Novela JuvenilBismillahirrohmanirrohim... Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh semua... Maaf karena q gk bisa nulis deskripsinya... Mending langsung aja ke jalan ceritanya... Intinya ini kisah cinta seorang santri ya... Maaf klo masih receh maklum lah mas...