Tetaplah tersenyum hingga kau lupa cara tuk terluka
#annisa.lulaAkhirnya aku sampai diruang tamu tempat istirahat keluargaku. Ternyata mbk ain juga sudah sampai disana. Aku lantas diajak untuk segera kerumah kyai. Aku berjalan bersandingan dengan ayah. Aku bicara dengan ayah tentang rencanaku "yah, nanti waktu bicara sama kyai katakan sama kyai ya kalo aku pengen jadi khodam - santri yang mengurus segala keperluan kyai-. Sebenernya nisa udah rencanain dari dulu yah. Nisa juga udah mikir mateng-mateng. Udah hampir busuk malah. Ya yah ya", kataku sambil memasang wajah imutku😊
" iya nanti insya Allah ayah bilangin. Tapi kamu kuat gk klo harus jadi khodam? Ntar mlh sering sakit lagi. Kemaren aja waktu dipondok sana gk jadi khodam aja sakit2 terus kok", jawab ayah sambil menaikkan sebelah alisnya guna mengejekku
" yeee si ayah. Anaknya mau mengharap barokah kyai masih aja diejek. Itukan dulu waktu nisa masih kecil. Sekarang nisa kan udah besar" lagakku sambil menebar pesona agar ayahku tau
"iya besar. Noh perut kamu yang besar. Sebesar gentong pengisi air",ejek ayah. "auk ah gelap", kataku kesal. " perasaan juga masih siang kok gelap sih. Yang bener aja kamu nis", ucap ayah
"udah2 jangan berantem terus. Ini juga ayah. Udah tau anaknya mau ditinggal jauh bukannya dikasih semangat atau motivasi. Ee malah diejek mulu. Kasihan nisa ntar mewek lagi. Mlh nggak mau ditinggal lagi", lerai mama. "yeee si mama lagaknya aja kayak ngelerai tau2nya ikutan ngejek. Dasar mama", jawabku kesal. Tak lama kemudian sampailah kerumah kyaiSkip rumah kyai
"assalamu'alaikum kyai" ucap mbk ain dan keluargaku bersamaan. "wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh. Eh mbk ain ada perlu apa ya?", ucap santri putra yang memakai sarung hijau dan baju batik. "ini saya mau nganter keluarga santri putri yang baru katanya mau sowan - bertemu - sama kyai nur", jawab mbk ain. "baiklah silahkan masuk mbk. Duduk aja dulu diruang tamu. Biar saya panggilkan. Tunggu sebentar ya", kata pria itu lalu pergi.
Tak lama kemudian datanglah kyai nur. Pengasuh pondok pesantren nurul qodim. Kyai nur sangat berwibawa. Terlihat dari wajahnya terpancar aura yang menandakan bahwa kyai nur ahli ibadah.
"assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh pak, buk. Ada apa ya kok tiba2 kesini", ucap kyai nur sambil menjabat tangan ayahku dan dibalas dengan ciuman tangan dari ayah. "begini kyai. Maksud kedatangan saya dan keluarga kesini adalah yang pertama silaturahim dan mengharap barokah dari jenengan - kamu dalam bahasa jawa - dan yang kedua saya mau matur - ngomong - bahwa anak saya yang bernama nisa ini ingin sekali menjadi khodam dipondok pesantren ini. Maka dari itu saya mengantar anak saya kesini ", jawab ayah.
" jangan panggil saya kyai. Panggil saja abuya nur. Biar lebih enak. Begini yang pertama saya sangat mengucapkan terima kasih atas kedatangan keluarga anda. Dan yang kedua sebenarnya kalo untuk khodam disini sudah terlalu banyak dan sudah tidak ada tempat lagi untuk anggota baru. Tapi kemarin alhamdulillah nya ada ustadzah yang baru saja boyong - keluar dari pesantren untuk melanjutkan perjalanan hidup - yang sampai sekarang belum ada penggantinya. Kalo nak nisa mau bisa saja menggantikan ustadzah tadi. Bagaimana nak nisa? ", tanya abuya nur. Aku refleks memelototkan mata. Bagaimana tidak. Baru saja aku masuk udah disuruh ngajar santri yang belum aku kenal." emm gimana ya. Sebenarnya saya merasa belum pantas untuk ngajar disini. Tapi insya Allah saya mau untuk mengajar. Tapi klo bokeh tau saya disini mengajar mata pelajaran apa dan kelas berapa ya abuya?" tanyaku. " alhamdulillah akhirnya ada juga yang mau menggantikannya. Klo mata pelajaran nya sih mengulang tajwid kelas 1 sampai 4 madrasah diniyyah - setingkat sd -. Nanti untuk lebih jelasnya bisa tanya sama mbk ain selaku pengurus pondok putri. Sebelumnya kamu sudah pernsh mondok atau belum ya?", tanya abuya nur." alhamdulillah saya sudah pernah mondok khusus tahfidzul qur'an dan sudah khatam",jawabku. "baguslah kalo begitu. Berarti hanya membutuhkan sedikit bimbingan saja ya", kata abuya. "iya abuya", balasku. " baiklah kalo gitu semuanya sudah selesai saya dan keluarga pamit undur diri. Soalnya masih banyak urusan yang belum selesai. Mari abuya. Assalamu'alaikum ", kata ayahku sambil mencium tangan abuya dan beranjak keluar. "wa'alaikumussalam", jawab abuya.
Aku lalu keluar dari rumah abuya dan menuju keruang tamu untuk mengantar ayah dan keluargaku pulang. " nisa, maafkan ayah ya nak gk bisa nemenin kamu lama - lama. Soalnya ayah tadi dapet telefon dari kantor besok ada rapat penting. Ayah pulang dulu ya. Jaga diri baik2 nak. Banggakan orang tuamu. Jangan buat masalah disini. Nanti kalo ada apa - apa telfon ayah ya. Assalamu'alaikum ", ucap ayah sambil masuk kedalam mobil." iya yah. Nisa akan banggain keluarga kok. Wa'alaikumussalam. Hati - hati dijalan ya yah. Dada... ", jawabku sambil melambaikan tangan." ukhty ayo kita masuk kepondok. Udah petang sebentar lagi jama'ah maghrib", kata mbk ain menuntunku. Dia tau kalo aku lagi sedih makanya dia mengajakku untuk berkenalan dengan teman - temanku dikamar agar sedihku tidak terlalu larut. Aku lantas mengikutinya.Gimana nih ceritanya? Maaf ya klo jelek 😁 kasih bintangnya dong biar author seneng. Kan kalian udah aku hibur :-|
Salam manis dari simanis❤️😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren With Love 😍 💕
Novela JuvenilBismillahirrohmanirrohim... Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh semua... Maaf karena q gk bisa nulis deskripsinya... Mending langsung aja ke jalan ceritanya... Intinya ini kisah cinta seorang santri ya... Maaf klo masih receh maklum lah mas...