Bel pulang sekolah telah berbunyi dari 5 menit yang lalu kelas yang ditempati ilah pun sudah sepi dan kosong hanya tersisa beberapa orang saja itu pun bagian OSIS karna mereka akan mengadakan rapat pada sore ini.
Awa sudah meninggalkan ilah dan putri karna dia bukanlah anggota OSIS . ilah dan putri pun sedang berjalan menuju ruangan OSIS.
Sesampainya di ruang OSIS mereka berdua langsung duduk pada tempat bagiannya masing-masing, di dalam sana sudah ramai dengan anggota OSIS yang lain dan sudah ada darfan yang akan memulai rapat ini.
Setelah 1 jam berlalu mereka mengadakan rapat akhirnya rapat pun di tutup oleh darfan.
"sebelumnya gua mau kasih tau yang belanja buatkeperluan OSIS bulan ini adalah gua sama ilah karna gua dapet laporan sapu sama pelan kelas pada rusak dan ilang" beritahu darfan sebelum rapat benar-benar ditutup.
"dar, mending gua yang belanja sama ilah kan itu bagian gua sama dia lagian gua cape denger pembina OSIS ngomelin gua mulu karna jarang kerja katanya" ucap reza memberi pendapat.
Darfan terdiam memikirkan perkataan reza tadi.
"tolongin gua lah dar, dari omelan pembina" pinta reza lagi pada darfan.
Darfan yang bingung mau menjawab apa karna dia yang telah membuat janji dengan ilah,akhirnya darfan pun melihat kepada ilah untuk meminta kepastian darinya saja.
Ilah yang melihat tatapan darfan untuk meminta kepastian akhirnya mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum seperti menjawab tidak papa.
"yaudah lu aja yang belanja sama ilah" jawab darfan pasrah.
Reza tersenyum mendengar jawaban dari darfan, namun ada isyarat lain dari senyuman itu.
"oke thanks, bro" ucap reza sambil menepuk-nepuk bahu darfan, sampai membuat darfan merintih kesakitan.
"sakit, woy" ucap darfan dengan kesal.
"rapat sore ini selesai setelah ini kita shalat asar jamaah dulu, wasalamualaikum wr.wb." tutup darfan akhirnya.
"oke, siapp!" jawab yang diruangan itu dengan serempak.
Mereka semua akhirnya merapikan segala peralatannya dan meninggalkan ruangan OSIS menuju masjid yang berada dekat dengan sekolah.
Setelah shalat berjamaah ilah berjalan menuju parkiran untuk menemui reza.
Reza yang melihat ilah berjalan menujunya tersenyum, reza pada saat ini membawa mobil karna dia sedang malas membawa motor nya. reza bisa dibilang anak dari keluarga yang berkecukupan dan orang tua nya selalu membelikan apa yang reza mau, yang menurut mereka terbaik untuk reza.
"hai, za. ayo berangkat nanti keburu magrib!" ajak ilah pada reza dan hanya di angguki oleh reza sebagai tanda setuju.
Ilah pun langsung masuk kedalam mobil reza duduk di sebelah kursi kemudi atau kursi yang ditempati reza. reza pun sudah mengendarai mobilnya.
✏✏✏
Ilah dan reza sudah membeli peralatan yang di butuhkan. sekarang mereka sedang berada dalam perjalanan pulang.
"il," panggil reza.
"iya, kenapa?" tanya ilah karna dirinya dipanggil namun tak melihat kearah reza.
"kita makan sore dulu yuk!" ajak reza pada ilah.
"tapi ini udah mau magrib za" balas ilah sambil melihat reza, memang hari sudah sangat sore saat ini.
"hm... sebentar doang il" ajak reza lagi.
"lain kali aja ya za, sekarang udah sore banget trus kita juga belum ganti baju kan" tolak ilah.
"yaudah besok aja abis pulang sekolah gimana?" ajak reza yang tak mau di tolak kali ini.
"oke, besok aja" balas ilah akhirnya menerima ajakan reza. reza hanya tersenyum namun tak dilihat oleh ilah karna dia sudah memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Di sepanjang perjalanan hanya keheningan di dalam perjalanan mereka, sampai akhirnya mereka pun sampai di depan rumah ilah.
"za, mau mampir dulu gak?, buat shalat magrib" ajak ilah setelah keluar dari mobil reza
"gak usah makasih,il. gua langsung pulang ya" tolak reza.
"hm.. yaudah hati-hati ya di jalan" ucap ilah sambil melambaikan tangan melihat kepergian reza.
Ilah langsung masuk kerumah nya yang tak lupa mengucapkan salam terlebih dahulu.
....
Ilah baru saja selesai mengerjakan shalat magrib di kamar nya dia pun langsung merapikan mukenanya dan naik ke atas kasur nya.
Ilah memikirkan perkataan reza tadi kenapa dia mengajaknya untuk makan bareng namun setelah itu dia buang jauh-jauh pikiran tentang reza tadi.
mungkin dia lagi butuh temen aja kali ya, batin ilah berucap.
tapi kan temennya banyak masa ngajakin gua sih, batinnya berucap lagi.
"akh.. udah lah ngapain juga di pikirin mungkin dia cuma lagi butuh temen il.." ucap ilah kesal pada dirinya sendiri.
Setelah itu ilah langsung turun ke bawah menuju ruang makan untuk makan malam bersama, dan untuk menghilangkan pikirinnya dari reza.
....
"Akhirnya." senyum reza tercetak di bibir nya setelah mengucapkan kata itu.
Reza sambil membanyangkan diri nya pada saat tadi sore bersama ilah.
'Gua gak bakal ngebiarin lo sama darfan,karna dia yg udah bikin lo sakit hati,il. Gua sayang sama lu...' batin reza berujar.
Sampai akhirnya dia terlelap dalam tidur nya dengan senyum yang masih tercetak di bibirnya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
mohon vote and comment nya ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A DAYDREAM
Teen Fictioncinta itu anugrah, cinta itu suci, sampai tuhanku tak mau menyatukan kita tuk bersama,atau memang kau bukanlah yg terbaik untukku..