Sesampainya di sebuah cafe ilah melihat banyak juga anak muda seumurannya yang sedang bersantai di sini karna makanannya Seharga kantongnya anak sekolah.
Reza memilih meja yang dekat dengan jendela karna mereka ingin melihat indah nya pemandangan kota mereka pada sore hari ini.
" mau pesen apa?" tanya reza
"Hm.. Yang ini aja,deh" balas ilah dan menunjuk makanan yang dia inginkan kepada reza. Setelah itu reza memesannya meninggalkan ilah tak lama reza balik lagi ketempatnya."Il, gua mau nanya?" ucap reza sambil menunggu pesanan mereka.
"Tanya aja!" balas ilahReza terdiam menimang-nimang kata-kata yang akan dia kata kepada ilah.Setelah agak lama dia berfikir akhirnya mulai bertanya.
"Apa reaksi lu kalo ada yang nyatain cinta ke lu?" tanya nya
"Kenapa tanya kaya gitu?" balik bertanya
"Gua nanya malah nanya balik" reza tertawa agar mereka tidak terlihat canggung karna pertanyaannya tadi.Ilah pun ikut tertawa kecil. Di saat itu pesanan mereka pun datang, mulai memakan makanannya.
"Ekh... Jawab ilahh gua nanya tadi belum lu jawab!" pinta reza saat ilah masih menikmati makanannya sedangkan sedari tadi reza menunggu jawabannya tanpa ilah ketahui.
"Oh iya lupa" ucap ilah sambil menepuk jidatnya. Reza menunggu kelanjutan cewek itu bicara.
"Kayanya nanti gua bakalan bilang maaf deh" jawab ilah akhir nya.
Reza mengernyitkan dahinya bingung."karna?" tanyanya
"Ya karna gua lagi gak mau pacaran" jawabnya santai
"Terus kapan lu mau pacarannya?" tanya reza lagi.
"Banyak tanya lu,ah" jawab ilah kesal karna merasa seperti di introgasi oleh reza ini.
"Ya elah il, gua cuma nanya doang baper lu mah" balas reza
"Nggak, gua nggak baper! Ayo ah pulang udah mau magrib nih!" ajak ilah
"Yaudah ayo pulang!" balas reza. Mereka berjalan menuju parkiran tiba-tiba ada yang memanggil ilah dari arah belakang.
"Il" panggil seseorang yang dari belakang itu.
Ilah menengok ke belakang dan reza pun ikut melihat kearah belakang. Setelah tau siapa yang memanggil nya ilah langsung bertanya pada seseorang itu.
"Ada apa, dar?" tanya ilah kepada orang itu yang ternyata darfan.
"Kalian udah beli peralatannya?" tanya darfan.
Saat ilah ingin menjawab namun keburu dipotong oleh reza "Tanyanya kita berdua kenapa manggilnya ilah doang?" ucap reza datar.
"Ya, sory. Gua kira ilah bukan sama lu" ucap darfan datar sama datarnya. Memang benar darfan tidak tahu bahwa yang di sampingnya ilah adalah reza.
"Soal alat tenang aja kita udah beli semua. Tapi masih ada di rumah gua besok gua bawa" jawab reza atas pertanyaan awal darfan.
"Oh, yaudah. Jangan lupa ya besok bawa soalnya kita bakallan bagiin ke setiap kelas nya.
" oke!" balas reza sambil menujukkan ibu jari nya. Ilah hanya menyimak pembicaraan mereka berdua, setelah itu darfan langsung pamit untuk pergi.
"Yaudah kalau begitu gua pulang duluan ya, bye" ucap darfan sambil melambaikan tangan dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Ilah masih memperhatikan kepergian darfan sampai dia tahu bahwa darfan ternyata tidak sendirian ilah melihat desti yang berada di samping motor darfan.
Reza melihat arah pandang ilah langsung menyadarinya.
"Ayo,il. Kita pulang!" ajak reza akhirnya.Ilah pun menurut dan langsung menaiki motor reza. Dan pergi meninggalkan tempat itu.
******
Desti sedang menunggu darfan yang sedang membeli seauatu di sebuah toko kecil.Darfan datang dengan membawa kantong keresek berwarna putih.
"Kok lama banget sih?" tanya desti kesal karna dia merasa kepanasan karna terjemur di bawah mata hari unyungnya sudah sore hari jadi matahari tidak terlalu panas.
" maaf, tadi ada anggota osis yang laporan" ucap dafran asal walau tak semuanya berbohong kan.
" yaudah, yuk. Pulang nanti mama malah nungguin aku karna kelamaan pulang" ajak desti.
Mereka menaiki motor dan pergi menuju rumah desti.
.
....
TBC
Happy reading....Lama ya gak update sory ya buat yang nunggu aku moga jadi pembaca sejati.
Vote And Coment dong kalian kan baikkk :)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A DAYDREAM
Teen Fictioncinta itu anugrah, cinta itu suci, sampai tuhanku tak mau menyatukan kita tuk bersama,atau memang kau bukanlah yg terbaik untukku..