Happy Reading
"Di pantai enak ya Al, banyak angin"
"Iya, tapi di sini dingin. Al gak suka?"
"Kenapa gak suka dingin?"
"Gak tau, mungkin karena dingin menakutkan"
"Oh gitu, Al kalo udah besar mau jadi apa?"
"Jadi dokter, kalo Isa?"
"Suster" jawab gadis kecil itu polos.
"Alasannya?"
"Biar bisa bareng Al terus, susterkan selalu di belakang dokter"
"Masa Isa di belakang, seharusnya laki-laki yang di belakang perempuan"
"Yaudah kalau gitu Isa tetap jadi suster tapi Al bolehin Isa ya jalan diluan?"
"Silahkan tuan putri" jawab Al sambil membungkukkan badan tanda memberi hormat.
Al melangkah ke pinggir karang, menikmati semilir angin walaupun itu membuatnya menggosok-gosok kedua telapak tangannya.
"Al jangan di pinggir, ombaknya tinggi nanti Al jatuh"
"Gak akan"
Angin kencang membuat ombak kejar-kejaran, hingga dapat didengar suara tabrakan antara air dan batu karang.
Ombak besar mengarah ke Al, anak laki-laki itu hanya dapat diam melihat segulung air mendekatinya.
"Al!!"
Spontan Risa kecil berlari dan menarik tubuh Al ke belakang lalu berdiri di depan anak lelaki itu sambil merentangkan tangannya bertepatan dengan ombak tinggi yang menabrak tubuh Isa.
"Gakpapa Al, Isa di sini untuk lindungi Al"
Gerald berlari ke arah Risa lalu menghadap Risa sambil merentangkan tangannya bertepatan dengan peluru yang meluncur ke arah mereka.
"Akhhhhhh!!" Gerald terjatuh tepat dipelukan Risa.
"Gerald!" teriak Risa histeris. Risa dengan sekuat tenaga berhasil melepaskan ikatan tangannya dan langsung memeluk Gerald yang telah berlumuran darah.
"Gerald bangun!" Risa beralih meraih wajah Gerald yang masih setengah sadar.
"Risa? Lo gakpapa kan?" tanya Gerald lirih kemudian hilang kesadaran.
"Gerald? Gerald! Bangun! Jangan tidur dong!" ujar Risa lirih.
Semua anak buah Ferdi lengah, kesempatan ini langsung digunakan oleh para polisi menangkap Ferdi, anak buahnya dan putrinya.
"Dokter tolongin Gerald!" teriak Risa lirih karena tangis yang tak bisa ia tahankan.
Semua dokter dan perawat langsung mengangkat Gerald dengan tandu diikuti Risa di belakangnya.
"Risa? Lo gakpapa?" tak peduli dengan panggilan dari Dimas dan yang lain, Risa hanya tertuju pada Gerald.
"Ayo om kita ikut" ajak Dimas.
"Ayo"
***
Dua minggu kemudian.............
"Woi bangun! Udah sore, lo gak mau makan nasi padang? Ni gue bawain" pekik Risa yang melihat Gerald masih terbaring di atas kasur. Mendengar penuturan Risa, spontan Gerald mengubah posisinya menjadi duduk di pinggir kasur.
"Mana? Gue mau?"
"Giliran makanan aja gercep, nih" Risa memberikan plastik hijau pada Gerald lalu duduk di kursi dekat kasur Gerald
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST MET (On Going)
Teen Fiction#1 goaway/ 23 Agustus 2019 Follow me dulu baru read! Sinopsis!! Cerita ini hanya fiksi yang ada di dalam fikiran author yang kedjheh ini. Bila ada kesamaan nama, tempat dan kejadian perkara bukan salah author ya... sekian bacotan author yang cans in...