Satu

64 13 2
                                    

Entah sejak kapan langit malam mulai mendominasi pikiranku, menjadikan suatu hal tersendiri. Aku menerawang jauh menatap bintang-bintang yang sepertinya sedang asik bercengkrama dengan segerombolannya. Hingga membuatnya berkedip-kedip malu jika aku mendengarnya. Ditemani coklat hangat akupun ikut tersenyum menyambut bulan. Betapa serasinya mereka, dengan setia bulan menemani bintang. Meskipun bulan tau bintangnya tidak sendirian masih banyak bintang-bintang lainnya yang juga ikut bertebaran. Begitu juga dengan bintang, ia tidak pernah menyombongkan diri dengan mengejek bulan bahwa ia memiliki banyak kawanan. Bintang tetap menunggu bulan yang kadang mulai berubah ataupun menghilang. Aku terkikik, melihat bulan dan bintang seperti melihat sepasang kekasih yang tidak ingin kehilangan satu sama lain. Langit malam yang cerah mendorongku untuk masuk lebih dalam memutar kembali serpihan kenangan yang masih terpendam.

Serpihan Kenangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang