jujur

56 3 0
                                    

Kamu ingin bahagia tanpa beban dan masalah?
Jika iya, maka salah satu kuncinya adalah "jujur"

Ya, kita butuh jujur sama diri kita sendiri.
Jangan terlalu berat memikirkan masalah yang kamu hadapin selama ini.
Tetapi cobalah berbagi cerita dengan orang lain, barangkali itu salah satu jalan keluar untukmu mencapai kebahagiaan itu.

Bukankah saling berbagi kesedihan itu menyenangkan? Kita bisa dengan gampang memikul bebanmu bersama-sama.

Kawan, kamu nggak sendiri kok.
Ada kita yang bisa dengar setiap keluh kesah.
Kita memang hanya ingin tau masalahmu.
Bukan berarti kita tak memiliki solusi. Seengaknya kita ada untuk dianggap dan menghiburmu.

Aku akan menceritakan sedikit kisahku, mungkin kalian bisa metik segi positifnya aja?

Gaess..
Aku punya satu masalah..
Ini tentag cinta, cinta yang sudah bersemi sejak lama sekali.

Aku mendamba seseorang yang sangat lebih baik dari diriku sendiri..
Dia terlihat lebih keren dengan gaya cool, nggak pedulinya dan cueknya pada orang lain.
Aku menjadi bersyukur dia terbuka dan lebih dekat denganku, sampai aku mengira dia satu rasa denganku.

Dia taman sekolahku gaes.. Saat itu aku masih smp dan kita juga satu kelas, jadi satu perkumpulan, satu teman, dan satu kebersamaan yang tidak satu rasa.
Dia menyukai sahabatku sendiri gaes,

Sakit banget rasanya ketika dia setiap hari harus menceritakan kisah cintanya sendiri.

Sampai akhirnya, aku yang selalu memandangnya dari sudut dengan rasa kagum. Aku pisah dengannya saat kelulusan tiba.

Beberapa bulan aku dan dia loss kontak, sampai akhirnya. Aku dengan bodoh menghubungi dia, hanya karena nafsu dan rinduku menjadikan kegiatan sekolah sebagai alasan berhubungan lagi dengannya.

Aku merutuki diriku sendiri yang semakin dekat dengannya.
Dia, juga nyaman denganku gaes.
Setiap hari, setiap jam, setiap menit dia menghubungiku via telpon dan wa.

Kami memupuk setiap rasa dengan berbagai pertanyaan, kabar dan janji hanya lewat dunia maya.
Dulu aku dan dia memang jauh mengambil lanjutan sekolahnya, tidak satu sekolah, tidak satu kecamatan, hanya satu kabupaten.. Haha.. Jauhnya gak seberapa, tapi rindunya yang gak kira-kira.

Sampai diujung hubunganku yang hampir menuju kepastian.
Dia datang lagi, temanku yang pernah menjadi mantannya menyapa.

Ada rasa ragu, tidak rela dan benci ketika aku dan temanku mulai dekat. Dia terus menceritakan kisahnya dengan gebetanku gaes..

Dan akhirnya disini aku juga sadar..
Buat apa kita meneruskan hubungan yang belum jelas kemana akhirnya?

Aku dengan bodohnya lagi menjauhi pujaan hatiku tanpa sebap, tanpa keterangan, hanya langsung menghilang tanpa kata perpisahan. Hanya satu sebagai alasan, aku cemburu dengan masalalunya.

Satu tahun berjalan, aku menjalani hidupku tanpa kabar tentangnya. Tak pernah ingin tau urusanya. Dengan perinsip, agamaku melarangku berpacaran.. Melarangku melakukan perbuatan yang menjerumus pada zina.

Tapi catatan kecilku selama satu tahun lebih ini, aku masih sering memimpikanya.

Bahkan hampir seiap hari dia mampir dalam mimpiku.
Kanapa?
Aku merasa sudah tidak menyukaimu lagikan?
Aku tersiksa selama satu tahun lebih dengan bayang-bayangnya..
Bertanya-tanya, apakah masih ada masalah yang belum terselesaikan?

Hingga akhirnya disuatu puncaknya, aku mempimpikan dia tersenyum padaku, dia pergi di dalam mimpiku. Besoknya aku mengalami insomnia, aku bangun tidur setiap malam secara sadar lebih dari sepuluh kali, itu terjadi selama empat hari.
Aku sulit tidur, aku lelah dan aku bimbang harus apa?

Karena Allah: Klinik Hati (TAMAT😚)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang