Karena hubungan darah itu adalah hubungan yang paling kuat diantara hubungan lain.
-Bang FahriTok.. Tok.. Tok..
"Dek, buka elah kebo banget kamu jadi cewek, buruan dek woyy udah siang!" Teriak Abang Fahri dari luar kamar Anin.
Tak ada jawaban dari dalam hingga Bang Fahri mengetok pintu lebih keras.
Dor.. Dor.. Dor..
"Woyyy adekk jelekk bangunn gaaa cepetannn!!"
Karena merasa ada yang menganggunya, Anin mengucek matanya dan bangun untuk membuka pintu kamarnya. Dengan langkah gontai dan gumaman sebalnya ia pun keluar kamar.
Ceklek
"Ck.. Apaan sih bang sukanya ganggu orang tidur aja, ishh nyebelin" gerutu Anin kepada Abang.
"Yaudah sana tidur aja, tapi gada quality time sama Abang" jawab Abang dengan songong dan tersenyum sarkas.
"Eh iya lupa, Abang jangan gitu dongg ihh kan Abang kemarin udah janji. Pokoknya kita hari ini harus jalan, ini Anin siap siap dulu" jawab Anin terburu-buru.
Giliran jalan aja langsung seneng banget tu bocah, pikir Bang Fahri.
Dikamarnya, Anin lalu mandi dan bersiap. Ia mengambil baju yang cocok. Tak lupa menggunakan bedak bayi dan memoleskan lip balm di bibirnya.
"Anin cepat, ini Abang udah siapp dek" teriak Bang Fahri dari lantai bawah.
"Iyaaa Bangggg"
Setelah itu Anin turun menemui abangnya.
"Mau ke mana sayang? Tumben pagi pagi udah rapi hmm?" Tanya Mama Anin.
"Mau pergi sama aku Ma, kangen katanya" kata Bang Fahri dengan pdnya.
"Dari pagi?" jawab Mama Anin.
"Iya ma, hehe boleh kan maa?" Anin bersuara.
"Iya boleh kok, hati-hati yaa, Abang dijaga adeknya" petuah Mama Anin.
"Iya maa, siapp. Yaudah yuk dek" ajak Abang.
***
Bang Fahri menepikan mobilnya bazar (semacam SunMor yaa ghais).
"Ini tempat pertama kamu mau beli apa ntar Abang beliin, oiya Abang dapet info kalo hari ini bakal ada pertunjukan sulap gitu pasti seru" ujar Bang Fahri.
"Wahh asyikk ayo Bang aku pengen liatt udah gasabar ini mah" kata Anin dengan mata berbinar dan sangat gembira. Memang Anin ini paling suka pertunjukan sulap apalagi sirkus.
Mereka kemudian keluar dari mobil dan segera merapat ke area. Wkwk
Dengan penuh antusias, Anin melihat pertunjukkan sulap ini. Beberapa kali juga ia memotret kegiatan itu.
"Dek, ayo foto bareng" ujar Bang Fahri.
"Iya kuyy"
Anin kemudian meminta tolong kepada salah satu pengunjung lain untuk memfotokan mereka berdua.
Tak terasa hari sudah mulai panas, matahari sudah berada tepat di atas kepala.
"Dek, makan siang dulu yuk udah jam makan siang ini," ajak Bang Fahri kemudian mengajak Anin ke stand makanan.
"Habis ini mau kemanaa? Apa masih mau disini hmm?" tanya Bang Fahri.
"Ganti tempat dong Bang," jawab Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDYA
Teen FictionBagaimana rasanya jika cinta yang bertahun tahun kau jaga kandas di tengah jalan. Dia memutuskan untuk pergi dan mengakhiri semua. Hingga akhirnya datang seseorang yang dapat menyembuhkan luka, menutup luka rapat rapat. Namun tiba waktunya kau datan...