7. Land Of Birth!

4.1K 287 5
                                    

  Jia Li kemudian membayangkan sebuah cermin, lalu kemudian muncul cermin berukuran sedang berbentuk kotak, dengan bingkai cantik yang terbuat dari kayu.

  Semua isi atau hal hal yang ada diruang dimensinya, sepenuhnya dikendalikan olehnya. Jika Jia Li ingin mengambil sesuatu, dia hanya perlu membayangkan. Maka apa yang dia inginkan, akan muncul didepannya, tapi itu hanya termasuk barang yang ada diruang dimensinya.

  Jia Li melihat sosoknya dicermin, dia terdiam dengan menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

  Sejak awal Jia Li sudah menebak seperti apa rupanya, hanya dengan melihat fitur wajahnya. Wajahnya berbentuk oval seperti telur, halus dan kenyal seperti telur rebus. Hidung kecil yang mancung nampak ramping, sepasang alis tajam tapi terlihat melankonis dengan ujung sedikit melengkung kebawah.

  Ujung mata tajam seperti mata pheonix, dengan bulu mata panjang nan lentik mirip seperti kepakan sayap kupu kupu, saat dia menutup atau membuka matanya.

  Bibirnya atasnya tipis namun bawahnya berisi, nampak seksi menurutnya. Hanya satu yang tidak berubah, yaitu sepasang mata yang masih tampak gelap, seperti jurang dalam.

  Jia Li tidak bisa menahan kagum, dengan fisiknya sekarang. Meski didunianya dulu, dia juga bisa dikatakan sangat cantik, tapi wajahnya sekarang jauh lebih cantik. Bisa dibilang kalau wajahnya dulu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan sehelai rambutnya.

  Senyum kepuasan terukir diwajahnya yang cantik itu, Jia Li tertawa cukup keras tapi masih terlihat kalau dia menjaga imejnya.

  Dia mengusap bibirnya yang berwarna kemerahan, dengan jari telunjuknya. Jia Li menyeringai, dengan matanya sedikit melengkung.

"aku sangat ingin menyaksikan ekspresi mereka ketika melihat rupaku yang sekarang, apalagi orang orang yang dulu menghina penampilanku" sorot matanya menunjukkan jejak kebencian yang mendalam, "terutama mereka yang membuatku, menjadi sosok yang dihindari dan dihina oleh orang orang. Bagaimana aku memberikannya hadiah ya, mungkin juga aku harus menambahkan sejumlah bonus tambahan" ucapnya lalu terkekeh.

"mereka harus sabar menunggu hadiahnya, dan aku juga akan dengan perlahan menyiapkan hadiah untuk mereka. Aku sangat yakin mereka pasti akan sangat berterima kasih, atas hadiahku ini".

  Setelah menata rambutnya dengan kuncir sederhana, Jia Li sengaja menggerai rambut hitamnya, yang kini bertambah panjang.


  Dia meninggalkan kediamannya, yang telah dia namakan Paviliun Pínghé, yang memiliki arti kedamaian.

  Jia Li pergi kebangunan utama, yang merupakan gedung 5 tingkat. Gedung itu sudah berdiri sejak 3 tahun lalu, Jia Li menghabiskan banyak upaya dan usaha, tentunya biayanya yang juga tidak sedikit.

  Gedung modern yang dibangun diam diam diarea hutan, dikerjakan oleh lebih dari seratus pekerja dan harus diselesaikan dalam waktu kurang dari sebulan.

  Jia Li memilih bahan bahan kelas super, untuk membuat pondasi rumah yang kuat.

  Dalam rumah berwarna putih bersih, begitu pula furniturenya.

  Setelah bangunan itu selesai dan Jia Li telah menyelesaikan pembayaran pada pekerja, dengan gaji tinggi. Tentu saja memuaskan mereka, tapi Jia Li meminta kerahasiaan tentang bangunan ini.

The Revival Song of Reincarnation GoddessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang