part 6

13.1K 364 0
                                    

zia mengerutkan kening nya ketika melihat beeira yang hanya diam saja sambil mengaduk-aduk makanan nya tanpa minat.

"lu ada masalah bee?" tebak nya.

"nggak za. gue hanya bingung.."

zia menggelengkan kepala nya.
"itu berarti ada masalah dodol. jadi ceritakan .??".

bee menatap zia sebentar sebelum menghela nafas dan menunda sendok yang ia pegang ."gue udah hampir seminggu gak balik ke rumah. bokap nyokap neleponin mulu supaya gue balik. !di tambah si dewa gencer banget pengen ngebuat gue buat jatuh cinta sama dia. gue udah hampir stress za.".

zia meringis melihat beeira. ia tau betul dewa memang selalu berlebihan  menyangkut beeira. tapi ia juga kasihan melihat sahabat nya yang hampir kewalahan melihat kelakuan dewa padanya.

"kalo menurut gue mending lu pulang aja bee, lagi pula percuma lu menghindar dari dia jika kalian satu keluarga. lu ga mungkin selama nya ngejauhin dia. kalo lu terus ngejauhin dia otomatis lu juga ngejauhin keluarga lu sendiri. bukan nya lebih baik di hadapi dari pada di hindari.!?".

beeira terdiam. memang benar. tidak ada guna nya juga dia terus menghindar. lambat laun juga pasti ia akan bertemu dengan kakak nya karna mereka satu keluarga.
bee menenggelam kan wajah nya di atas meja. "nanti malam gue akan pulang kalo begitu.".

za menganggukan kepala dan menepuk pundak beeira. "gue yakin lu bisa. ".

beeira menganggukan kepala dan berdiri dari kursi karna waktu istrihat sudah habis. ia juga masih ada dua kelas hari ini. "balik ke kelas za?".

zia pun berdiri setelah menghabiskan minumannya. "ayo..".

*************

"mas kamu kenapa jarang ke kantor sekarang!!. ga enak kamu nyuruh arsen buat kerja sendiri di perusahaan.!"

raka tersenyum melihat ros istrinya sedang cemberut ke arahnya. ros masih saja tetap terlihat cantik di usianya yang sudah sangat matang.

"aku hanya tidak ingin kamu kesepian di sini ros. kamu tau sendiri anak perempuan kita yang minggat sudah semunggu gak pulang ini membuat kamu kesepian. jadi selama bee belum pulang biarkan aku di sini menemani kamu.."

ros menggelengkan kepalanya. "alesan kamu. kamu tau sendiri anak perempuan kita memang sering kabur dari rumah. dan aku tidak pernah kesepian. lagi pula di sini ada bibik dan yang lain nya. jadi buang jauh-jauh alesan kamu itu. dan berhenti lah menyiksa arsen sendiri di perusahaan mas!!".

"hah iya iya... besok aku masuk kantor ok..  sekarang sini. ?"raka menepuk kasur di sebelahnya dan menatapnya dengan pandangan sayu.

ros menautkan kedua halis nya.
ia sangat mengerti dengan keinginan raka. tapi ini masih sore.!. tapi melihat tatapan memelas suami nya ia jadi tidak tega dan akhir nya menghampiri raka di atas kasur.

*********

beeira masih diam duduk di dalam mobil saat dirinya sudah sampai di depan rumahnya. ia sudah menghela nafas nya berkali-kali sejak ia sudah mematikan mesin mobilnya. ia menelan ludah nya dengan gugup dan memandang pintu rumah dengan cemas. bisa bee . kamu pasti bisa.
beeira menganggukan kepala nya dan mulai membuka sabuk pengaman.

ia turun dari mobil dan berjalan dengan pasti ke arah pintu. saat sudah  sampai di dalam rumah suasana nya sangat sepi. mungkin karna orang tua nya sudah tidur. memang bee sengaja pulang saat jam sepuluh malam.
ia kemudian berjalan ke arah tangga menuju ke atas ke kamarnya. saat hendak membuka pintu kamar. tangan nya di cekal dan di tarik seseorang sehingga membuat nya langsung berbalik seketika.

Deg.._

arsen.

bee menormal kan detak jantung nya dan berdehem untuk mengurangi sedikit rasa gugup nya. ia menatap arsen yang tengah menatap nya dengan tajam.

"ah.. haii kak. maaf aku baru bisa pulang. tugas ku sangat menumpuk, jadi aku baru bisa pulang. aku juga tadinya besok pagi mau menemui kamu. tapi kamu sudah di sini. "
beeira menatap arsen lama dan tersenyum ."selamat kembali ke rumah kak. !" bee memeluk tubuh arsen dan menyandarkan kepala nya di dada kakak tirinya.

arsen membalas pelukan beeira tanpa menjawab pertanyaan perempuan itu. tapi lambat laun, tanpa beeira sadari arsen menuntun nya masuk ke dalam kamarnya tanpa melepaskan pelukan nya. saat sudah masuk di dalam kamarnya arsen mengunci pintu dan mendorong beeira ke tembok. ia langsung memberikan beeira ciuman di bibirnya.

beeira tersentak saat arsen mendorong nya cukup keras ke tembok dan sedetik kemudian ia membulat kan kedua matanya saat arsen mencium bibir nya.

"mmm.." beeira mencoba mendorong dan melepas kan arsen dari bibirnya. tapi kakak nya malah mengunci kedua tangan nya di atas kepala dan ia menarik tengkuk nya untuk memperdalam ciuman nya.

arsen melumat bibir beeira dan mengabsen satu persatu gigi perempuan itu. arsen juga membelai lembut wajah bee supaya dia bisa mengikuti permainan nya di bibir perempuan itu. saat ia melihat mobil beeira masuk ke dalam bagasi. arsen langsung menunggu beeira di bawah dan tak menemukan adik nya itu akan segera masuk. jadi ia menunggu nya kembali di atas .ia mendapati beeira sudah sangat berbeda dari beeira yang enam tahun lalu. arsen akui dulu beeira muda sangat cantik dan ia tidak menampik akan kecantikan adik tirinya itu.

ia berbeda dengan perempuan yang sering ia temui dan ia kencani. beeira memilki kecantikan yang sangat alami. bahkan arsen yakini beeira bahkan tidak memakai bedak di wajahnya terbukti dari sentuhan lembut tangan nya di wajah perempuan itu.

arsen terus menghisap dan melumat bibir beeira. sebelum melepaskan lumatan nya arsen menggigit kecil bibir bawah beeira sehingga perempuan itu memekik sakit. "Ahh.!".

arsen menatap beeira yang masih mengumpul kan oksigen dengan nafas terengah-engah. ia menundukan wajah nya dan menyatukan kening nya dengan kening beeira sehingga perempuan itu menatap ke arahnya.

"kamu masih mengingat hal ini beeira..!!".

arsen melihat beeira tersentak kaget tapi kemudian kembali normal.

"ya.. aku mengingat nya kak..!"

"kalo begitu jelaskan ?".

beeira menatap mata arsen dengan lembut . ''apa aku salah jika memberikan ciuman perpisahaan pada kakak nya yang akan berkuliah di luar negri?? . apa itu aneh kak . jika aku mencium mu!"

arsen tersenyum sinis menatap beeira. "benar itu ciuman perpisahan beeira..?".

"ya. itu ciuman perpisahaan kak.!"

arsen melepaskan tangan beeira yang masih ia genggam di atas kepala adik nya itu. ia sedikit menjauh untuk melihat beeira dengan pandangan naik turun. "tapi yang ku lihat tidak seperti itu bee. !".

beeira mencoba terlihat biasa saja di hadapan arsen saat ini. tapi jantung nya tidak bisa ia ajak kompromi sedikit pun. "apa maksud mu kak.? jika kamu berpikiran aku menyukai mu tentu saja itu tidak mungkin. kita keluarga. dan aku tidak mungkin mencintai kakak ku sendiri.?".

arsen menatap beeira lebih sinis dari sebelum nya. keras kepala. "baiklah. bagus kalo begitu. jangan sampai kamu menyukaiku terlebih lagi mencintaiku beeira. jika kamu berani melanggar nya. kamu akan tau sendiri akibatnya. bukan hanya karna kita satu keluarga. tapi kamu akan tau sendiri jika kamu sampai mencintaiku.!!".

beeira menelan ludah nya sangat sakit. mata nya sudah memanas mendengarkan ucapan penolakan secara tidak langsung dari arsen tadi.
"ya. aku tidak akan mencintai mu kak. aku akan kembali ke kamarku .".

beeira langsung membuka kunci kamar arsen dan keluar dari kamar kakak nya. beeira langsung masuk ke dalam kamar nya dan mengunci nya dari dalam. ia langsung menangis di atas kasurnya memeluk lutut nya sendiri sambil meringkuk seperti bayi.

arsen masih terdiam di tempat nya saat beeira keluar dari kamar nya.
ia menunduk sambil tersenyum melihat bagai mana adik nya itu membodohi dirinya sendiri seperti tadi. percuma beeira mengatakan tidak mencintainya jika perasaan perempuan itu tidak bisa ia sembunyikan. bahkan ia tidak bisa menyembunyikan gerakan tubuhnya saat berada di dekat nya.




***********


enibahri
28-09-19




ONLY YOURS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang