Part 15

16.2K 457 79
                                    

"Selamat siang beeira, ibu sudah menunggu kamu dari tadi di ruanganya?"

Beeira tersenyum dan menganggukan kepala. "Iya mba, saya kedalam dulu."

''Silahkan Bee."

Beeira mengangguk dan berjalan menaiki tangga menuju ruangan ibunya berada, ia langsung masuk kedalam ruangan ibunya tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

"Mah, ko tumben tidak membawa mobil dan malah menyuruh aku untuk menjemput mamah?" Tanya beeira langsung saat ia membuka pintu ruangan ibunya, kemudian beeira duduk di atas sofa dan mentap ibunya dengan menyatukan alisnya.

Kenapa ibunya begitu bahagia hari ini.

Ros tersenyum melihat kedatangan beeira dan langsung menujukan gaun cantik berwarna peach kepada anaknya.

"Iya mamah sengaja bee. Lihat ini? mamah mau kasih kamu liat ini, baguskan?." Seru ros memamerkan gaun cantik itu kepada beeira.

"Apa ini mah?" Tanya beeira memegang ujung gaun dengan warna kesukaannya itu.

"Gaunlah sayang? Ini sangat cantik untuk kamu kenakan nanti malam!" Seru ros tersenyum bahagia menatap putrinya.

Beeira mengangguk meskipun ia belum paham dengan maksud ibunya.
"Iya mah, tapi untuk apa gaun ini? Dan acara apa memangnya nanti malam mah! bee kan masih punya banyak gaun dan dress yang masih baru di rumah.!"

Ros tersenyum senang dan duduk di sisi putrinya. "Jelas gaun ini harus lebih spesial dari pada gaun kamu di rumah sayang. Soalnya ini untuk menyambut calon kakak ipar kamu nanti malam." Ucap ros tersenyum bahagia karena sebentar lagi ia akan segera menjadi ibu mertua.

"APA?" Pekik beeira begitu kencang. Ia melebarkan kedua matanya menatap ibunya.

Ros melunturkan senyuman nya secara perlahan saat melihat ekspresi putrinya yang seakan tidak percaya dengan apa yang ia katakan barusan.

"Kenapa bee? memangnya arsen tidak mengatakannya padamu jika malam ini dia akan di jodohkan dengan anak dari kolega bisnis papah nak.!" Tanya ibunya hati-hati. Ros tahu beeira sangat menyanyangi arsen sebagai kakak laki-lakinya. Tapi jika beeira terlalu berlebihan seperti ini saat mendengar arsen akan di jodohkan. Hal itu malah akan di anggap berbeda oleh orang lain.

Deg....

Tidak mungkin. Jerit beeira di dalam hatinya begitu kencang. Ia menggelengkan kepalanya lemah menatap ibunya.

"Tidak mungkin" gumam beeira pelan dan masih tidak percaya. Ia masih menatap ibunya dengan terjejut.

Tapi Tiba-tiba saja kedua mata nya mulai memanas dan ia tidak bisa lagi untuk menahan laju air matanya yang langsung mengalir dengan deras.

Ros terkejut melihat air mata putrinya yang mengalir begitu saja. "Beeira, kamu kenapa nak?" Tanya ros panik. Ia menaruh gaun untuk putrinya di atas meja dan memegang pundak beeira dengan remasan lembut.

"Kamu kenapa? Apa kamu tidak suka jika kakak kamu akan menikah beeira?"

Beeira menatap ibunya dengan hati tergores. "Tidak mah." Ucap beeira datar. Ia menghapus air matanya dan bangun berdiri dari duduknya.

"Aku akan pergi dulu. Maaf jika aku tidak bisa menunggu mamah untuk pulang bersama." Seru beeira langsung. Ia berjalan keluar dari ruangan ibunya tanpa mendengar jawaban dari mamahnya terlebih dahulu.

Ros menatap kepergian putrinya dengan tanda tanya dan kebingungan yang begitu dalam di kepalanya.

"Tidak mungkin." Ros menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Kedekatan mereka tidak mungkin lebih dari sekedar kakak adik bukan?" Gumam ros khawatir pada dirinya sendiri. Ia meremas kedua tangan nya menjadi satu saat ketakutan nya tiba-tiba saja datang dengan cepat.

Beeira masuk kedalam mobilnya dan menutup pintunya dengan kencang. Brakk.. Ia langsung melajukan mobilnya ke perusahaan arsen dengan kencang tanpa menghubungi kakak sekaligus kekasihnya itu terlebih dahulu.

------------------------------------

BRAKK.....

Arsen yang sedang mendatangani laporan revisi keuangan sangat terkejut dengan dobrakan yang begitu keras di pintu ruangannya.

"Beeira?" Gumam arsen menatap beeira terheran.

Beeira berdiri dengan menatap tajam pada arsen. "Suruh dia keluar dari sini sekarang juga Ar." Sentak beeira menujuk sekertaris arsen.

Arsen menautkan alisnya tapi tetap melakukan apa yang di inginkan beeira.

"Kamu keluar dulu Zacy." Perintah arsen pada sekertarisnya sembari memberikan kembali laporan keuangan perusahaan nya pada Zacy.

"Baik sir." Ucap Zacy menerima laporan revisi keuangan dari tangan arsen dan segera keluar dari dalam ruangan atasannya.

Setelah sekertarisnya keluar, arsen bangun dari kursinya dan berjalan menghampiri beeira yang sedang menatap tajam padanya.

"Kamu kenapa?" Tanya arsen lembut. Ia hendak menggapai tangan beeira tapi beeira berjalan kedepan menjauhinya.

Beeira berdiri di hadapan jendela kaca besar di ruangan arsen dan menatap arsen dengan tatapan terluka.

"Apa maksud dari perjodohan kamu nanti malam ar? Apa kamu pikir aku tidak ada artinya untuk kamu! Apa kamu pikir aku dan hubungan kita itu tidak ada artinya untuk kamu arsen?" Sentak beeira menatap arsen dengan air mata yang kembali mengalir.

Arsen menghela nafasnya saat tahu apa penyebab beeira marah-marah seperti ini padanya. Ia berjalan dengan tegas ke arah beeira dan memeluk tubuh beeira dengan erat. Ia tidak peduli meskipun beeira memberontak dan terus memukul tubuhnya dengan kencang, arsen tetap memeluk tubuh beeira dengan erat.

"Apa yang kamu katakan beeira? Apa kamu tidak mempercayai perasa'anku untuk kamu!" Ucap arsen lembut di telinga beeira.

Beeira berhenti memukul tubuh arsen dan menangis sesegukan dengan lirih di pelukan arsen.

"Kamu bohong? Jika kamu mencintaiku lalu apa semua yang mamah katakan barusan?kamu akan di jodohkan nanti malam dan kamu tidak pernah sekalipun mengatakannya padaku, ar!" Ucap beeira semakin terisak dengan kencang.

Arsen mengecup kening beeira lama dan menuntun kekasihnya untuk masuk kedalam kamar pribadi di ruangannya.

Ia mendudukan beeira di atas kasur dan ia berlutut di hadapan beeira.

"Kamu akan tahu tentang arti keseriusanku padamu nanti malam beeira. Sekarang hapus air matamu. Aku tidak suka melihat kamu menangis karena aku.'' Ucap arsen menggenggam lembut tangan beeira.

Beeira menatap arsen tidak percaya. "Kamu berbohong ar. Nanti malam kamu pasti akan langsung menerima perjodohan itu. Iya kan?" Tuduh beeira menundukan kepalanya.

Arsen menghela nafasnya kasar dan bangun dari berlututnya. Ia duduk di sisi beeira dan memeluk tubuh beeira dari samping.

"Aku tidak akan menikahi perempuan lain beeira. Sekalipun aku harus menikah, hanya kamu satu-satunya perempuan yang akan aku nikahi." Bisik arsen di telinga beeira dengan mesra.

"Hanya kamu beeira. Ibu dari anak aku sekarang." lanjut arsen lirih. Beeira menatap arsen bingung tapi ia langsung terpekik saat arsen mencium bibirnya dengan kasar.





******************






Enibahri
29-11-19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONLY YOURS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang