Bab 2

2.7K 104 3
                                    

#Misteri_Hilangnya_Primadona 2
By #Ciayo_Indah
.
Aku bersiap bertemu Yanuar, mantap langkah kakiku sedikit berlari menyibak dedaunan kering yang berserakan di jalanan kampus, takut dia menungguku lama. Sore ini Kartika tak terlihat di kamar kosnya, mungkin dia sedang jalan atau ada urusan, aku tak peduli. Mataku celingukan mencari sosok Yanuar. Begitu kulihat sosoknya yang duduk dan tertawa dari selah-selah rak buku perpustakaan, gerakanku pun memelan. Dengan siapa dia bicara? Pada siapa dia melemparkan senyuman itu? tanyaku heran, dan sejurus kemudian langkah kakiku terhenti.

Kelu di tenggorokan, tercekat. Aku tak sanggup menyapa dua sejoli yang kukenal yang kini sedang saling duduk berdekatan, berbisik-bisik lalu tertawa-tawa akrab sekali. Yanuar dan Kartika. Bagaimana bisa seperti ini lagi?

“Hei, Inggrid!” Aku tersentak mendengar sapaan tanpa dosa Kartika. Tak ku gubris gadis itu, sedikitpun tak kualih pandangan mataku dari menatap Yanuar kearahnya, bagiku wanita jahat itu tak perlu lagi kupandang. Aku hanya ingin kejelasan dari Yanuar.

Gemetar telapak tangan dinginku menggenggam erat gawai dengan layar terpampang inbox dan pesan ajakan ngedate dari Yanuar kemarin sore. Lelaki itu berdiri, dengan gaya salah tingkah.

“Kag, kau terlihat ayu dengan jilbab hijau itu” basa basi Yanuar, disambut anggukan Kartika yang berdiri dekat sekali di sampingnya, bisa dikatakan nyaris menempel. Aku risih berada disitu. Kulemparkan senyum,

“Maaf, kalau aku mengganggu kalian” melangkah mundur hendak pergi, kelihatannya acara ngedateku batal.

“Tunggu! Tadi itu, Kartika hanya ingin menawariku untuk ikut acara keakraban Himpunan Mahasiswa Pecinta Negeri, kebetulan kita yang tingkat akhir ini juga kelihatannya bagus kalau ikut, kan satu persatu dari kita akan segera lulus” perlahan Yanuar berusaha menjelaskan mengapa mereka bisa duduk berdua, namun gelagat kartika yang tersenyum-senyum itu membuatku geram, sungguhkah ini hanya kebetulan? Atau jangan-jangan memang siasat dia lagi menyakitiku.

Aku berusaha tak terbawa perasaan, masih melemparkan senyum aku melangkah mendekat, meraih brosur yang disodorkan Yanuar. Mengalihkan pikiran, menelaah isi brosur,

“Jadi, Inggrid adalah gadis yang kau katakan sedang kau tunggu tadi?” colek Kartika di lengan Yanuar, dijawab dengan anggukan oleh lelaki yang kini sudah hilang feelingku padanya, melihat begitu mudahnya dia tak menjaga jarak dengan Kartika.

Hasrat dan semangatku sudah hilang, yah sudahlah kalau memang takdir ku menjadi jomblo seumur hidup biarlah, bisikku dalam hati. Seperti biasanya, aku tak pernah bisa suka lagi dengan laki-laki yang sudah pernah dekat dengan Kartika sang primadona jagad hantu blau setan alas  itu, disengaja ataupun tak disengaja olehnya. Walau masih tersenyum kaku aku tak kuasa, tak merutuki gadis ini dalam hati.

“Hahaaa ... Hahahahaaaa jadi Yanuar lelaki rahasia hatimu itu? Haahahahaha” ia tertawa terbahak masih berdiri menempel di belakang punggung Yanuar, kedua tangan lentik mulusnya mendarat di pundak Yanuar yang tersipu-sipu, tawa Kartika di balas dengan tatapan tersanjung Yanuar karena baru mendengar dialah rahasia hatiku, mungkin dia merasa sangat tampan saat ini ditambah menempelnya Kartika dengan pose tak sungkan seperti itu. Aih! Aku hanya tersenyum kecut.

“Gimana Yan? Udah dooong lihat sini!” Kartika mulai melemparkan rayuannya, diraihnya pundak Yanuar agar berbalik kearahnya dan berhenti melihatku. Dengan pasrahnya lelaki itu tertawa-tawa, entah mengapa aku merasa jengah.

“Hehehee apa? Apa?” jawab Yanuar membalas rayuan Kartika. Mereka berdua ini sudah kerasukan setan.

“Kita fair aja, gak ada yang main belakang disini, emmm ... kalau aku juga tertarik denganmu, kau pilih siapa diantara kami?” Astaghfirulloh, Kartika sungguh terlalu, dia belum puas membuatku malu dan kehilangan muka, gadis jahat itu kini mau menyiksa hatiku dengan membuktikan dialah yang selalu unggul.

#3 : Misteri Hilangnya PrimadonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang