Setiap hari aku terus saja dibully oleh Riyan,bahkan sepertinya dia sudah keterlaluan.Setiap hari aku terus menderita karenanya dan setiap hari juga aku menangis merasa bahwa dunia ini benar benar tidak adil.Aku putus asa,aku tidak tahu lagi harus berbuat apa.Aku sangat ingin pulang tapi aku malu kalau aku gagal dan aku takut orang tuaku akan menjadi bahan ejekan bagi warga.
Aku benar benar stress hingga aku memutuskan untuk menyendiri di sebuah taman kosong saat malam hari.Aku menangis sendirian di sana dan tidak ada satu pun orang yang menemaniku.Lengkap sudah penderitaanku ini.Kemudian aku melihat sebuah tali di dekat pohon besar yang sepertinya sudah tidak terurus.Tali itu cukup panjang dan cukup kuat.
Aku pun berbicara pada diriku sendiri,"apa mungkin aku harus mengakhiri hidupku saja?Mungkin dengan begini masalahku selesai dan orang tuaku pun tidak akan merasa malu"
"Dasar bodoh,kau pikir dengan bunuh diri semua masalahmu itu akan terselesaikan?",teriak seseorang kepadaku.
Aku pun menoleh ke belakang untuk melihatnya,"Si..siapa kamu?"
"Cara seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah,justru akan menciptakan banyak masalah. Perkenalkan namaku adalah Lissa,aku baru pindah ke daerah sini",ucapnya dengan tenang.
"Kau tidak akan mengerti apa yang aku rasakan.jadi sebaiknya kau diam saja",ucapku merasa kesal.
Plakk.... dia menamparku dengan cukup keras.
"Harus berapa kali kuberitahu,bunuh diri bukanlah sebuah solusi.Jika kau mengatakan aku tidak mengerti perasaanmu,maka itu benar.Aku sama sekali tidak mengerti perasaanmu",ucap Lissa.
"Jika kau memang tidak mengerti perasaanku,lalu untuk apa kau melarangku?",ucapku membentaknya.
"Kau sendiri juga tidak memahami perasaan orang lain kan?Jika memang kau memahaminya maka seharusnya kau tahu apa yang akan dirasakan orang tuamu jika mengetahui anaknya tiada",ucapnya.
Sejenak aku pun terdiam dan memikirkan kembali apa yang aku pikirkan tadi.Mengapa aku nekat ingin melakukannya.
"Jangan pernah putus asa karena dunia yang kejam ini dan jangan pernah mengira kematian akan menghilangkan kesedihan.Ingatlah meskipun banyak orang yang membencimu tapi masih ada banyak orang yang bahagia hanya karena kamu ada",ucapnya sambil tersenyum.
Mendadak aku merasa hatiku sangat tenang.Aku juga merasa sangat bodoh karena ingin menghilangkan nyawa diriku ini.
"Jika kau sudah paham dengan apa yang aku maksudkan,maka aku akan pergi dulu",ucapnya sambil melambaikan tangan.
"Terima kasih atas nasihatmu,aku harap kita bisa bertemu lagi dan berbicara banyak denganmu",ucapku.
"Dunia ini bulat,jadi aku yakin kita bisa bertemu lagi",ucapnya.
Semenjak hari itu,aku merasa kalau aku tidak harus mempedulikan kata kata dan perbuatan orang lain padaku.Yang harus aku lakukan hanyalah menjadi diriku sendiri dan bahagia menjalaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CHANGES EVERYTHING
Short StoryKisah tentang seorang murid pindahan yang memiliki kepintaran diatas rata-rata.Bukannya dipuji atas prestasinya,dia malah dibully oleh teman temannya yang merasa iri.Ketika dia sudah pasrah dan mencoba untuk mengakhiri penderitaan,tak disangka seora...