Pagi hari tiba seperti biasanya,aku bertekad untuk tidak akan menyerah lagi.Aku berjanji tidak akan pernah mengecewakannya yang sudah bersusah payah menasihatiku. Sesampainya di sekolah,aku tetap dihina oleh teman teman sekelasku dan juga dibully seperti biasanya oleh Riyan.Akan tetapi aku sama sekali tidak cemas akan hal itu dan mulai sejak itu juga aku diam diam berlatih bela diri dengan mempelajarinya dari internet dan juga bantuan dari teman satu kosku.
Satu bulan telah berlalu,kini aku sudah cukup pandai beladiri.Aku masih belum berani menggunakannya karena takut menyakiti orang lain.Selain itu,aku juga sudah berjanji untuk menggunakannya disaat genting saja.Pada hari ini,ada hal yang benar benar mengejutkan.Ada siswi baru yang pindah ke sekolah ini dan tidak kusangka kalau siswi itu adalah Lissa.
Aku pun mendekatinya dan bertanya,
"Kamu Lissa kan?""Iya.Kamu yang waktu itu ditanam kan?", ucapnya.
"Iya kamu benar.Makasih yah waktu itu kamu udah bikin aku berubah pikiran.Aku juga mau minta maaf karena waktu itu aku membentakmu",ucapku meminta maaf.
"Sudah lupakan saja hal itu.Yang penting sekarang kamu sudah berubah dan sepertinya kamu jadi lebih semangat",ucapnya sambil tersenyum.
Sedang asik mengobrol,tiba tiba Riyan menghampiri kami.
"Wah...tidak kusangka kutu buku sepertimu bisa mendekati cewek baru ini.Aku peringatkan kamu untuk menjauhi cewek ini,itupun jika kamu ingin tetap hidup",ucap Riyan mengancamku."Kalau memang itu maumu,maka aku siap untuk berkelahi denganmu.Mari kita lakukan pertarungan yang sportif di ruang khusus beladiri",jawabku dengan penuh keyakinan.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan.Tapi jangan salahkan aku jika kamu tidak akan bisa menulis lagi.Itu karena hari ini aku akan mematahkan kedua lenganmu", ucapnya sambil mengancam lagi.
Kemudian aku pergi ke ruang khusus beladiri.Lissa ikut menemaniku karena takut Riyan berbuat curang.Dan Riyan ditemani oleh teman teman satu geng nya.
Pertandingan pun dimulai,tidak ada peraturan khusus.Pertarungan akan terus dilanjutkan sampai salah satu mengatakan menyerah atau tidak sadarkan diri.Sudah 15 menit aku bertarung dengannya.Aku terus menyerangnya dengan jurus silatku sedangkan dia terus menangkisnya menggunakan karate.Aku dan Riyan benar benar kewalahan."Tidak kusangka kamu cukup tangguh juga.Bagaimana kalau kita bertaruh. Jika aku menang,maka kamu harus menjauhi Lissa dan kamu haru menuruti semua perkataanku",ucap Riyan mencoba bertaruh denganku.
"Baiklah aku setuju.Tapi jika aku yang menang maka kamu harus janji untuk tidak mengganggu orang lain lagi dan mulai berubah",jawabku.
Riyan pun mengangguk tanda setuju.Peratarungan dilanjutkan,aku sudah benar benar kehabisan tenaga tapi sepertinya Riyan juga begitu. Tiba tiba aku terjatuh karena sudah tidak kuat lagi.Riyan pun menyerang ku.Untung aku sempat menghindari serangannya dan membalas nya dengan tendangan sekuat tenaga.Riyan mencoba menghindar tapi lantainya licin karena keringat, sehingga dia pun terjatuh dan wajahnya terkena tendanganku. Hidungnya berdarah dan dia mulai tidak sadarkan diri.Aku dan teman teman satu geng nya Riyan pun mengantarnya ke UKS.
Setelah beberapa jam,akhirnya Riyan sadarkan diri.
"Dimana aku?",ucap Riyan kebingungan.
"Kamu sekarang sedang di UKS. Teman teman mu yang telah membawamu kesini.Kamu beruntung memiliki teman yang baik,terutama Dimas.Dia sepertinya yang paling khawatir.Dia terus bertanya keadaanmu padahal tubuhnya penuh luka dan memar dan sepertinya dia kelelahan hingga tertidur di kursi", ucap salah satu anggota PMR yang merawat luka Riyan.
"Aku berjanji aku akan menepati janjiku",gumam Riyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CHANGES EVERYTHING
Short StoryKisah tentang seorang murid pindahan yang memiliki kepintaran diatas rata-rata.Bukannya dipuji atas prestasinya,dia malah dibully oleh teman temannya yang merasa iri.Ketika dia sudah pasrah dan mencoba untuk mengakhiri penderitaan,tak disangka seora...