Jeon Jungkook ah bukan seharusnya nama yang dimilikinya adalah Kim Jungkook karena ibu kandungnya menikah lagi bersama Ayah dari salah satu Hyung kesayangannya. Bahagia tentu saja ada dalam hati, tapi kenapa wajah Taehyung seperti itu? Gamang sekali.
Apa Taehyung tidak suka menjadi saudaranya? Pertanyaan yang selalu terngiang dalam pikirannya selama ini?
Saat itu umur mereka masihlah sangat belia. Jungkook yang terbiasa dijaga oleh kedua Hyungnya perlahan ditinggal sendirian. Dia tidak mengerti.
Hari itu dia dipakaikan jas berwarna hitam oleh mama, kata mama Jungkook harus bisa menghibur Yoongi Hyung. Mamanya pergi jauh dan Yoongi Hyung tidak bisa ikut. Jungkook kecil hanya menggangguk. Dulu kalau mama pergi keluar kota dia akan dititipkan dirumah Yoongi hyung. Sekarang dia mau mengajaknya pergi kerumah barunya. Di sana juga ada Taehyung.
Tapi Yoongi mengamuk, hampir memukul Taehyung kalau saja tidak dipisahkan oleh Ayah Kim. Jungkook berusaha meraih salah satu tangan Yoongi. Yang didapati juga hal sama. Dia di dorong hingga sikunya luka.
Hari itu Taehyung dan Yoongi tidak seperti dulu. Mereka tidak hangat lagi. Kedua hyungnya entah dimana.
Jungkook kesepian. Tidak ada yang menggenggam tangannya. Bermain ditaman belakang. Menertawakan tingkahnya. Tidak ada lagi. Rumah besar ini sepi. Taman belakang tidak indah.
Pernah waktu itu Jungkook kecil bertanya pada mama "Kenapa Yoonie Hyung tidak ada di rumah?"
"Yoonie Hyung sedang menyembuhkan hatinya yang terluka."
"Hati ma?"
"Iya Sayang. Beri sedikit waktu untuk Yoonie hyung ya."
"Ma, sepertinya bukan Cuma hati Yoonie Hyung yang terluka." Dengan mata berkaca-kaca Jungkook menatap Mamanya.
Sore itu Jungkook menangis sangat keras di Taman belakang. Tempat kesukaan Jungkook bersama kedua hyungnya.
...
"Yoonie Hyung?"
Orang yang dipaggil menoleh tapi tak ada sambutan seperti dulu, hanya ada pandangan penuh permusuhan yang dilayangkannya. Dia Lari. Yoongi melarikan diri dari hadapannya.
Jungkook mengejar dengan kaki-kaki kecilnya. Saat itu dia berumur 9 tahun jadi tidak terlalu sulit untuk menyusul.
Grep
Berhasil. Tangannya menggapai Yoongi.
"Yoonie Hyung? Jangan lari lagi."
Tubuh didepannya hanya menunduk. Bahu kecil itu nampak bergetar. Tangannya mengepal erat.
"Jungkook jangan menggangguku."
"Kenapa? Hati Yoonie hyung masih sakit?"
Dengan cepat Yoongi memalingkan wajahnya untuk melihat Jungkook. Mata bulat yang sudah berkaca-kaca. Mukanya merah dan nafasnya naik turun tidak teratur nampak kelelahan.
"Hanya jangan ganggu lagi. Anggap saja aku sudah mati seperti bunda."
"Yoonie hyung masih hidup. Belum mati. Jangan bicara begitu. Kookie...."
"Jungkook dengar. Kau sekarang sudah punya ayah, ayah yang akan selalu menggendongmu, memberikan apapun yang kau mau. Kau punya mama yang akan selalu menyambutmu pulang, menciummu saat tidur. Dan kau juga sudah punya kakak. Jadi tolong lupakan aku ya. Aku tidak bisa lagi bersamamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda Jeon
FanfictionSide story Jeon Jungkook dari Book Vengeance dan Vengeance Pt.2 Silahkan membaca. Deskripsi tidak ada langsung baca saja yah