Drama

278 22 3
                                    




Obat untuk tunangan Taehyung sudah selesai dibuat. Menerima formula dari Kim Namjoon nampak sangat membantu. Jungkook tidak terlalu menyukai orang itu. Tapi toh bermanfaat juga. Jadi bisa ditahan.

            "Mama?"

            "Sayang, pulanglah. Taehyung akan menikah."

            "Wah, akhirnya manusia itu menikah juga." Dengan tawa bahagia Jungkook mengangguk. Setelah kejadian yang membuat kakaknya itu terpuruk. Berani mengambil keputusan untuk mengikat. Untung Jimin mau dinikahi manusia sejenis Kim Taehyung.

            "Terima kasih sudah memberitahuku Ma, nanti aku akan pulang. Tapi ada yang harus kulakukan lebih dulu di sini."

            "Hati hati ya sayang."

            "Iya, sampai bertemu minggu depan."

            Jungkook kembali memperhatikan manusia didepannya ini dengan seksama. Latarnya adalah ruang kerja bernuansa gelap. Kenapa sih senang sekali pakai warna suram begini untuk ruang kerja. Tidak susah konsentrasi memangnya. Ini monolog Jungkook.

            "Jadi Taehyung akan menikah?"

            "Tentu. Dia punya kekasih."

            "Oh, orang yang membutuhkan serumku itu Tunangan Taehyung?"

Jungkook mengangguk kalem, tangannya sibuk dengan tab yang berisi beberapa data yang akan dikirimkannya pada manusia didepannya ini.

            "Beruntung sekali dia itu. Pantas kekasihku tidak bisa dihubungi. Sibuk."

            "Manusia seperti apa yang mau menjadi kekasihmu. Mr. Namjoon."

            Tawa Namjoon meledak, menurutnya Jungkook sangat menarik. Profesor muda yang berwajah manis namun galak sekali.

            "Dia bekerja pada Kim Taehyung."

            "Oh. Bisa?"

            "Tentu saja bisa Jung. Kau tidak usah meragukan entisitas pertemuan kami. Terlalu sering. Bahkan aku tahu perselisihannya dengan Yoongi. Itu cukup hmm menarik untuk di saksikan."

            "Jangan macam-macam. Aku bawa revolver di saku."

            "Wow, aku hanya penikmat saja Jung. Tidak akan ikut campur."

            "Baguslah, jangan sampai aku melihat batang hidungmu merecoki kehidupan kakak kakakku. Ngomong –ngomong siapa kekasihmu? Aku tidak tahu kalau Taehyung sering membawa wanita pergi ke bawah." Jungkook nampak mengingat asisten Taehyung yang sering menemani pria itu kalau ada bisnis bawahnya.

"Dia bukan wanita Jung."

Mata bulat Jungkook melotot membesar. Terkejut man. Memang sih di sekitarnya pasangan itu bukan Cuma yang beda gender tapi juga yang sama gender. Tapi mendengar seseorang sepanas dan setampan Namjoon seorang Gay itu agak amazing gitu.

            "Kau Gay?"

            Namjoon mengangguk. Dia terkekeh melihat raut terkejut Jeon Jungkook. Dia memang sejak dulu sudah menyukai sesama jenis.

            "Tunggu. Kau tidak mungkin kekasih Kai? Siapa dominannya?"

            "Hahahaha, tentu bukan dia Jung. Kai tidak menarik untukku." Ucap Namjoon.

            "Mino? Daniel? Jackson? Kok aku ngeri membayangkannya." Jungkook bergidik ngeri memikirkan kemungkinan pacar seorang Kim Namjoon.

            "Tidak. Bukan mereka tentu saja."

            "Cukup. Beritahu saja! Penasaran ini."

            "Kim Seokjin. Dia kekasihku."

            "Wah, Tuan Kim Namjoon. Kau jjang. Si dingin itu mau denganmu." Jungkook menepuk tangannya heboh. Seingatnya Seokjin itu pria kaku yang selalu mengikuti Taehyung kemanapun. Memang tidak pernah berbincang dengannya sih, tapi kalau dilihat dengan seksama Seokjin it cukup manis. Oke Jungkook bisa mengakuinya.

            "Dia cukup manis."

            "Hei, dia kekasihku."

"Baru kekasih kan."

            "Jangan macam-macam."

            "Tidak macam-macam, hanya satu macam." Ledakan Tawa Jungkook menggema di ruangan tersebut. Rapat yang mereka lakukan berubah haluan karena tingkah konyol adik tiri Taehyung itu.

            Bogum dan Minggyu bahkan sudah terpingkal karena keanehan obrolan para atasan itu. Untung hanya ada mereka. Kalau dilihat yang lain jatuh sudah pamor.

            Jungkook memang tidak terlalu menyukai Namjoon tapi dia juga tidak membencinya. Jadi saat melihat orang itu terkapar mengenaskan di altar pelak membuat Jungkook kaget.

Memeluk Jimin yang menangis meraung serta mendapati Seokjin berdiri mematung dengan linangan air mata di sore itu di depan makam Namjoon. Niatnya ingin berkunjung tapi isak tangis Seokjinlah yang dia lihat. Pria itu baru menangis sekarang.

Saat Namjoon menyambut kematiannya di altar pernikahan Taehyung. Jungkook sempat melihat Seokjin tidak bergeming sama sekali. Tangannya yang penuh darah membawa Namjoon waktu itu.  Mungkin dia menahannya.

Ingin sekali menghibur orang itu. Dengan niatan baik Jungkook mendekati Seokjin dan mulai berbicara.

Mungkin Seokjin butuh teman bicara.

"Seokjin Hyung?"

Matanya membola.

Nampak terkejut dengan kehadiran Jungkook. Tapi di sanalah hal yang membuat Jungkook menjadi diam seribu bahasa.

Wajah sembab dengan pipi merah hidung juga merah tampilan sayu sungguh membuat sesuatu dalam diri Jungkook menjadi diluar kendali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah sembab dengan pipi merah hidung juga merah tampilan sayu sungguh membuat sesuatu dalam diri Jungkook menjadi diluar kendali.

'Aduh, bahaya. Bagaimana ini Mr Namjoon. Sepertinya aku juga terjebak.'





Tbc

Yorobun.

bisa tebak Dominan diantara Seokjin dan Jungkook siapa?

Seokjin?

atau

Jungkook?

Tuan Muda JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang