Rasa

396 20 7
                                    







Jungkook tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya dia rasakan. Apakah wajar kalau dia tiba-tiba datang ke Mansion Kim Taehyung hanya untuk melihat apa yang dilakukan Seokjin.

Seokjin sedang apa ya?

Seokjin sudah makan belum ?

Seokjin sudah mandi belum ?

Seokjin tidak di goda pria lain...

Aduh memikirkan kemungkinan terakhir itu kok buat jengkel.

Jadi tanpa ragu Jungkook melajukan mobil sportnya menuju markas Taehyung. Sebab setelah merusuh di Mansion tidak ada sosok itu. Mino bilang Seokjin sedang mengurus sesuatu di Markas dekat pelabuhan.

Nanti kalau ketemu harus ngomong apa?

Kalau Taehyung tanya alasan ke markas untuk apa? Jungkook belum menyiapkan alasannya sama sekali. Aduh bagaimana ini?

Jungkook mengusak kepalanya gemas. Dia kenapa sih sebenarnya? Gara-gara pipi bibir dan hidung memerah sialan ini.

Dia mau membuat perhitungan dengan orang kepercayaan Taehyung satu itu. Mau tanya kenapa selalu jalan-jalan dipikirannya. Bisa jangan muncul di dalam mimpi. Astaga bisa gila Jungkook kalau terus seperti ini. Iya gila karena wajah sayu Kim Seokjin.

Dugh

Stir tidak berdosa menjadi tempat favorit untuk membenturkan kepala Jungkook yang yang selalu berisi bayangan Seokjin akhir akhir ini.

Bahkan Bogum sukses kena kacang akibat Jungkook yang uring uringan. Masalah Pekerjaan jangan tanyakan, tidak ada yang benar. Dan ini semua akibat Kim Seokjin.

arggghhhhhhhhh

"Gila aku."

Jungkook telah sampai di markas, beberapa anak buah nampak familiar di matanya.

Jejeran mobil bmw menandakan bahwa ada transaksi sedang berjalan di dalam sana.

Jungkook masuk tidak ya, dia dalam kebingungan besar sepanjang hidungnya. Kalau dia nekat masuk belum ada alasan yang jelas kenapa dia sampai ada di markas. Tapi kalau tidak masuk kepalanya akan sakit karena tidak melihat Seokjin. Eh.

Tok tok

Kaca mobil di ketuk.

Jungkook mendongak, mata bulatnya melebar. Di sana ada sosok yang selalu muncul.

Kim Seokjin.

Berdiri dengan tegap menunggu di samping mobil Jungkook untuk menyambut saat yang di dalam keluar.

'Aduh'

"Seokjin Hyung."

"Sedang apa di sini Tuan Jungkook?"

Dahi Jungkook mengernyit. Apa apaan panggilan ini. Kenapa tidak enak di dengarnya. Telinga gatal sekali ingin dipanggil dengan panggilan lainnya. Jangan ada embel-embel Tuan.

"Tidak boleh datang ke sini memangnya?" Jungkook merutuki ucapan ketusnya. Astaga bukan berniat ingin menjawab sedingin ini. Tenggelamkan saja Jungkook sekarang juga.

Seokjin nampak terkejut, dengan cepat dia menunduk takut membuat tersinggung adik dari Tuannya ini.

"Maaf sudah lancang Tuan. Silahkan ikuti saya masuk ke dalam."

Tuan Muda JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang