" The Broken Wings"

149 9 1
                                    

  Selamat datang di
"Spring day" selamat membaca.🙃
                             

Hii..semuanya salam kenal. Pertama aku mau ngucapin makasih buat kalian yang udah mau berkunjung ke blog ceritaku ini. Kedua aku minta maaf kalo ceritanya kurang ngefeel dan maaf juga kalo banyak typo-nya.
.
.
.
happy reading
----------------


Panduan putar lagu
"Mikrokosmos; BTS🎵"
-----------------------------------

        Dia yang selalu bermain-main dengan waktu hanya akan ditemani oleh rasa gelisah dan menunggu asa. Karena seluruh hidupnya mati membeku dan takdirnya terisolasi. Dia terus menurus menulis kisah dengan air mata. Sampai pada titik dimana waktu dan (takdir) akan menepatkannya pada cerita bahagia.
Sejenak bercengkrama, (ia) bergulat dengan hatinya. "Aku lelah! Waktu tak memberiku cela, sekuat apa pun aku menjama waktu. Rasa itu tetap sama. Dua rasa yang terus singgah!"
Malam ini Jiwanya dibiatkan berkelana lagi berjalan dan berjalan. Menjama waktu, menyambut takdir yang siap menelan.

_____________________
"RASA bisa tumbuh sesukanya.
Meski debaran itu tak terdengar, kau lupa satu hal.
Senyum mu,ia akan berlayar kala matamu menangkap sebuah objek yang menjadi alasan lahirnya rasa itu."
-------------------------------

   Sore itu, tatkala senja kemerahan menyapa langit barat. Seorang pempuan dengan setelan jeans hitam dan kaus oblong hitam dan tak lupa tas gendong mini hitamnya. Tengah menyusuri lorong panjang magic shope, sebutan bagi para pemburu buku. Langkahnya kian ia percepat, sesekali hembusan angin sore membelai rambut panjang nan hitam yang sendari tadi dibiarkan terurai. Di sinilah tepatnya, bazar buku. Hana mencari dan memilah di antara banyaknya jejeran buku yang kian memanjang. Ada 3 buah buku yang ia incar. Sebuah komik, dan tentu saja novel.

  Namun nahas, hari ini ia tidak mendaptkan buku incarannya itu. Dari semua judul yang ia ajukan, tak satu pun tersedia. Akhirnya Hana menyerah ia memutar tubuh dan beranjak pergi, namun belum sempat ia melangkah keluar seorang penjaga tokoh berlari kearahnya dan berucap.

"Maaf nona, sepertinya novel the broken wings kemungkinan masih tersisa satu. Silahkan kau cari saja di sana." Pegawai itu menunjuk rak ku yang terletak di paling ujung dengan label rak buku yang berjudul mystery.

"Emmm, terimakasih."

Hana berlari menuju rak yang di maksud tadi. benar saja matanya menemukan benda yang ia cari-cari saat ini. Tanpa menunggu lagi, Hana langsung menjulurkan tangannya untuk menggapai benda itu, namun tanpa ia sadari sebuah tangan dengan cepat menyergap novel incarannya itu. Hana sontak tertegun, ia memutar bola matanya menatap seseorang yang ada di sampingnya itu, jangan lupakan novel incaran Hana yang ada di genggamannya.

" Hassss!" pekik Hana saat ia menatap laki-laki yang ada di hadannya itu.

Lelaki itu memutar bola atanya, setelahnya mata mereka saling bertemu. Mereka berdua saling menatap, tapi dengan tatapan yang sulit diartikan.

Demi setan yang kini tengah membisikinya untuk mengumpat laki-laki yang ada di hadapnnya ini! Sungguh, kenapa ia harus bertemu lagi dengan pria ini? MIN-YOON-GI. Si Vampire sekoalah. Sudah cukup! Ia tidak mau berurusan lagi dengan pria ini. Lebih baik ia mengalah, biarkan saja komik yang sudah menjadi incarannya selama kurang lebih satu tahun itu lenyap, dan di adopsi oleh laki-laki yang sedang berdiri dan menatapnya sinis itu, sungguh Hana tidak suka tatapannya yang seolah-olah mampu menghabisinya seperti pedang Goblin.

Tanpa menunggu lama lagi, Hana langsung berbalik dan melangkah pergi. Ia ingin sesegera mungkin menjauhkan wajahnya dari hadapan pria ini. Ia tidak mau berurusan lagi dengannya. Bukan, lebih tepatnya berdebat dengannya.

SPRING DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang