Renjun terduduk didepan ruang gawat darurat dengan tangan bergetar hebat. Rambut hitamnya acak-acakan dan dirinya bahkan tidak bisa berpikir jernih saat ini.
Ia baru saja mendorong seseorang pada kematiannya. Pandangan Renjun beralih pada syal merah darah disisi kiri nya.
Syal putih buatan Shuhua. Jika saja Renjun tidak egois, jika saja Renjun mau melihat Shuhua sedikit saja semua ini tidak akan terjadi.
Diambilnya syal itu, begitu halus meskipun basah oleh darah dan berbau anyir.
Setelah sekian lama, malam itu Renjun menangis, sendirian dilorong rumah sakit. Dada nya sesak dan sakit.
"Apa orangtua nya belum datang?"
Renjun mendongak menatap seorang dokter di depan nya lalu menggeleng pelan. Sejujurnya dirinya bahkan belum menghubungi kedua orangtua Shuhua.
Renjun tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya orangtua Shuhua mendengar kabar anak gadisnya kecelakaan.
Dokter didepan nya menghela nafas lalu duduk dengan tumpuan kaki kanan didepan Renjun.
Tangannya maju untuk menepuk bahu Renjun. "Maafkan aku. Kekasihmu tidak bisa selamat"
Lalu detik selanjutnya Renjun merasa dipukul keras-keras, ingatannya kembali pada malam kemarin.
"Aku harap Shuhua menghilang dari hidupku"
Apa tuhan baru saja mengabulkan permohonan nya? Tapi mengapa Renjun tidak senang? Mengapa sebagian dirinya seakan dibawa pergi?
Malam itu lorong rumah sakit menjadi saksi tentang bagaimana seorang Huang Renjun hancur lebur.
"Maaf maaf maaf" Renjun terus bergumam sembari memeluk syal buatan Shuhua.
Ia tak pernah memiliki kesempatan untuk menarik gadis itu disampingnya, Renjun selalu membiarkan Shuhua mengejarnya. Bahkan sampai akhir.
"Maaf, Shuhua. Maafkan aku" Renjun terisak. Dada nya sangat sesak hingga Renjun merasa Ia bahkan tidak bisa bernafas.
Pada akhirnya tidak pernah benar-benar ada akhir bahagia di sini.
—
Barusan iseng search judul ceritaku sama username wattpad ku di twitter, dan nda muncul apa-apa :')
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End Of The Day | Renjun, Shuhua
Short StoryRenjun itu definisi sempurna, lalu dibelakang nya ada Shuhua gadis aneh yang 'hanya' cantik. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cerita ini pure dari otak...