Part 4

4.1K 345 35
                                    



Have a nice read!







Sasuke tersedak ludahnya sendiri mendengar penuturan Naruto. Memelototinya sebelum menjawabnya.

"Yang benar saja, Dobe!"

"Kenapa tidak benar? Sakura-sensei kan cantik," ucapnya sambil menggigit sendok ice cream.

Sasuke mengernyit, cantik dari mana gadis ini melihat?

"Dadanya rata" bisiknya seperti semilir angin yang tidak disengaja.

"Apa? Sasu-nii, apa yang kau katakan barusan, Naru tidak dengar"

Sasuke hanya diam, sebelum suara gadis disampingnya terdengar lagi.

"Cantik sih... Tapi dadanya datar, terlihat sedikit menyebalkan. Pantas Sasu-nii tidak suka" ocehnya sambil terus menyendok ice cream nya. Seolah diingatkan oleh sesuatu...

"Tapikan Kurama juga datar!"

CTAK

"Sasu-nii sakit!" teriaknya sambil mengusap pelipis kanannya dengan mata berkaca-kaca dan cemberut.

"Kenapa kau berpikir tentang hal kotor terus? Apa otakmu isinya hanya itu? Kau mengatakan untuk sopan pada guru mu, tapi sudah berapa kali kau mengatainya? Dasar bocah tengil!"

Naruto melongo sambil mengusap pelipisnya.

"Tutup mulutmu dan cepat habiskan ice cream mu"

Naruto mengerjap polos kemudian menunduk mulai menghabiskan ice cream terakhirnya.

"Itukan kenyataan" tambahnya sambil terus menyuap ice cream ke mulut kecilnya.

Sasuke menghela napas, pasrah pada apapun yang dikatakannya. Terserah.

Tak berapa lama mereka berdua berdiri, tapi gadis berambut pirang keemasan itu menatap Sasuke dengan tatapan polos sambil mengulurkan tas sekolahnya.

"Sasu-nii, tas Naru ringan kok"

Sasuke menatap datar gadis tengil disampingnya. Bilang saja dengan jujur 'Sasu-nii, bawakan tasku'.











Sasuke bersiul riang, hari ini adalah hari janjian kencan a.k.a taruhan dengan si rubah tengil pujaan hati. Yaaah walau sebenarnya Sasuke merasa ditipu kemarin, tapi Sasuke sangat riang gembira menyambut hari kencannya ini. Sekalian PDKT hehehee. Batinnya sedikit nista.

"Pagi-pagi sudah wangi sudah rapi, mau kemana bungsu ku sayang?" Uchiha Mikoto, sang ratu Uchiha tersenyum lembut pada si bungsu Uchiha.

"Biasanya juga jarang mandi kalau libur. Hmm, sangat mencurigakan" Uchiha Itachi menggosok dagunya dengan tampang misterius. Adik tampannya ini walau sangat tampan, cool dan jaim tapi dia juga punya kekurangan 'malas mandi' apalagi saat hari libur begini.

"Hn" sahutnya sedatar telenan kemudian menyudahi sarapannya, berdiri menghampiri sang Ibu kemudian mengecup pipinya sebelum berbisik sangat lirih membuat mata sang Ibu berbinar cerah dan memekik girang.

Sasuke tersenyum angkuh kemudian melenggang meninggalkan kediaman Uchiha.

"Aku pergi sebentar, kencan dengan calon menantumu"









"Naru, berangkat dulu Ma, Pa" mengecup pipi orang tuanya Naruto lantas bergegas kedepan.

"Rubah kecil Papa, mau kemana pagi-pagi begini" tanya sang Papa sambil menahan tangan gadis kecilnya.

My Sweet DearestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang