#12 Crazy In Love

1.3K 82 13
                                    

A/N : Part ini mengandung muatan 🔞, read with your own risk.

"Baiklah aku akan berhenti bicara, tapi sebagai ganti nya bisakah kau hentikan ini chani-ya."

Rowoon kembali menenggelamkan chani di bibirnya, meraup setiap jengkal bibir cherry namja itu sejauh yang ia sanggupi.

"Hah..hah...hahh.... hhh..." chani kembali memasukkan oksigen ke dalam paru-parunya, akibat ulah rowoon yang menciumnya terlalu intense.

"Hah...hahhh... aku bisa mati kalau begini.." protes chani, yang di hadiahi tawa renyah oleh rowoon.

"Benarkah? Aku juga bisa mati kalau tidak melakukannya." Rowoon meraih dagu chani, lalu mengecup bibir itu dengan lembut dan penuh perasaan.

Ciuman yang semula lembut itu, berubah menjadi kasar dan menuntut. Chani menutup bibirnya rapat, ketika rowoon menyudahi ciuman bibirnya.

Rowoon menyeringai kecil, lalu kembali mendekatkan wajahnya, memandangi bibir yang sudah merah merekah karena ulahnya itu, dengan tatapan lapar.

Rowoon memejamkan kedua matanya, membuat chani ikut refleks melalukan hal yang sama. Ia kembali mendaratkan bibirnya pada bibir chani yang kini tertutup rapat.

Seolah tidak kehabisan akal, namja itu menangkup wajah chani, satu tangan nya yang lain ia gunakan untuk menjambak rambut hitam namja itu, membuat chani merintih kesakitan.  Rowoon yang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan mulai memasukkan lidah nya, memperdalam ciumannya pada chani, menciptakan suara lidah mereka yang beradu.

Rowoon menidurkan chani kasar, dengan ia yang berada di atas namja imut itu. Tangannya mulai menanggalkan sisa kain yang yang tertanggal di bagian bawah tubuh namja itu.

Ia menelan lidahnya, ketika melihat maha karya tuhan, terbaring di hadapannya, dengan tidak sehelai benangpun menempel di tubuhnya, rowoon yang sudah tidak tahan, ikut melepas celananya dengan di depan namja itu, membuat mereka melihat tubuh polos satu sama lain.

'Keadaan, dan perasaan aneh macam apa ini?'

Rowoon membaringkan tubuhnya membelakangi chani, dan menyandarkan dagunya pada bahu mulus namja yang sedang  memegangi debaran jantungnya yang seperti mau copot.

"Ahhh... hyung.. apa yang kau... ahh..ngg" chani tidak bisa berhenti mengeluarkan desahan, ketika tangan terampil rowoon, mulai memanjakan junior kecil, miliknya.

"Apa kau pernah melakukannya?" Tanya rowoon, terus memainkan tangannya.

"Ahh..ngg.. melakukan apa?" Jawab chani, susah payah.

"Mast***si.."

"Apa itu?"

"Menyentuh teman kecilmu, seperti ini... " terang rowoon, semakin liar memainkan tangannya, membuat teman kecil chani, benar-benar tetbangun.

"Ah! Bisakah kita berhenti sampai di sini dan pulang?" Pinta chani, gugup.

"Apa kau yakin?" Ucap rowoon, dingin.

"Ahh!! Haaa...ngh.. ahh..hhhhh." chani mendesah panjang, ketika cairan berwarna putih itu membasahi tangan rowoon dan sebagian perut rata miliknya.

"Apa itu?"

"Cairan cinta." Terang rowoon, mulai mengolesi belakang chani dengan itu.

"Untuk apa kau melakukannya hyung?" Belum sempat chani, mencerna ucapan rowoon, tiba-tiba sesuatu yang keras, memasuki bagian belakang miliknya, merasakan junior rowoon, seolah mengocok isi perutnya, dalam arti yang sesungguhnya.

"Aaarrrghhhhhhhh!!" Chani merasakan tubuh bagian bawahnya seolah terkoyak, kakinya tak bisa ia gerakan, di tambah tenaga dan badan rowooh yang lebih besar darinya, membuatnya pasrah.

Crazy X InnocentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang