4

1.7K 327 167
                                    

-Sepasang-

Yohan ga nafsu sarapan, mi goreng di hadapannya cuma diaduk-aduk. Lagi banyak pikiran. Mamanya Yohan liatin si anak tunggal kesayangannya itu.

"Kenapa ga dimakan? Nanti ditungguin Hangyul." Kata Mama

Yohan nunduk, "Aku berangkat sendiri."

"Loh kenapa?"

"Gapapa, nanti ada latihan taekwondo. Mau bablas aja."

Mama liatin Yohan bingung, ga biasanya Yohan kalo latihan bablas dari sekolah. Pasti balik dulu, terus ke tempat latihan barengan sama Hangyul yang juga mau latihan dance.

"Lagi musuhan sama Hangyul?"

Yohan geleng, ga tau dia lagi musuhan atau gimana. Karena kemarin selepas bangunin Hangyul, Yohan langsung pulang. Keduanya juga ga ngomong apa-apa. Padahal biasanya dua orang itu kalo libur pasti habisin waktu bareng, entah main ke luar bareng atau cuma goleran di kamar sambil main game.

"Engga. Udah gede masa musuhan." Jawab Yohan tanpa menatap mamanya

"Hmm, ya udah. Abisin dulu makannya."

Ga mungkin lah Mama ga paham sama gerak-gerik Yohan, dia tau kalo anaknya itu lagi ada masalah sama anak tetangga. Yohan kalo nolak kontak mata berarti lagi bohong.

Yohan sengaja lambat-lambatin makannya, biar Hangyul berangkat duluan. Setelah selesai makan, Yohan ambil tasnya terus salim sama Mama. Fyi Ayah Yohan itu perantau gais, jadi di rumah cuma ada Yohan dan mamanya. Abis itu Yohan keluar rumah, mau ngeluarin motornya dari garasi.

Pas buka pagar, Yohan kaget liat Hangyul lagi nyemilin jeruk di depan gerbangnya. Hangyul langsung liat ke Yohan pas denger suara pagar dibuka, jeruk yang masih setengah itu dimakan sekali lahap ampe mulutnya penuh.

"Lo.. belum berangkat?"

Hangyul balik badan sebentar buat ngeludahin biji jeruk, terus ngadep Yohan lagi, "Belum lah, orang masih disini."

"Kenapa?"

"Ya biasanya juga bareng make nanya. Motor gue mau dipake Mas Uyon, hari ini pake motor lo ya?"

Yohan ngedip bingung

"Alah lama keburu telat, sini gue yang bawa motornya." Hangyul langsung masuk ke garasi rumah Yohan dan nuntun motor berwarna putih itu keluar, "Mau sekolah ga lo? Ngelamun ae."

"Gue nanti bablas taekwondo."

Hangyul ngangkat alisnya, "Tumben?" tapi abis itu ngendikin bahu, dia make helm full facenya yang cukup kontras sama motor yang dia pake. Lucu aja cowok sesangar Hangyul pake helm full face tapi motornya scoopy, "Gampang, ntar gue bisa naik gojek. Ayo buruan."

Yohan pun make helmnya, nyaman banget, iyalah kemarin kan abis dicuciin Hangyul. Terus ngeayoin Hangyul buat ngegas si scoopy.

-Sepasang-

"Diem aja daritadi, biasanya bacot." Kata Hangyul setelah upacara bendera bubar, dia lagi jalan bareng sama Yohan menuju kelas

Sejak sampai di sekolah, Yohan berusaha ngejauh dari Hangyul karena masih ngerasa ga enak. Tapi entah kenapa Hangyul justru nempel mulu ke dia. Apa Hangyul tidak peka dengan kecanggungan antara keduanya?

"Gapapa."

"Lo sakit?"

"Engga."

"Ke kantin dulu kuy."

Sepasang +yohangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang