Holkay

19 1 0
                                    


pulang sekolah. smua orang menunggu bahkam berusaha mengeluarkan motornya dari parkiran..

Minna menunggu dengan NurAisyah, teman ceritanya dan juga teman jajannya. NurAisyah pulang duluan..

"Minna, aku duluan yah soalnya ayahku udh ada tuh"

Menghembuskan nafas "Yaudah geh sana. hati hati"

NurAisyah meninggal minna sendirian di kursi Taman dekat parkiran. Rafa datang, dan menyapa minna

"Minna? Kamu ga pulang?"

"nggak nih. lagi nunggu" Minna menepuk kursi disampingnya

"Mau temenin? Duduk sini"

Rafa mengangguk dan duduk disampingnya

"Kamu knapa ga pulang raf? Nungguin penjemputmu juga?" minna menoleh kanan kiri

"Nggak, aku cuman nungguin kamu pulang" Tersnyum lirih

"Lah kok aku?"

"Yah gapapa sih heheh"

"Lah aneh. Btw raf kok tiba tiba jadi baik?"

"Hmm ga ada alasan spesial sih. hehe" Rafa menepuk kepala Minna dengan pelan

Itu membuat minna merasa Senang.

"Rafa aku mau ngomong"

"Ngomomg aja.

"Kamu cuman mau baperin aku apa gimana?" Tanya polosnya

"Hah?? Ngebaperin? aku tuh ga pernh baperin kamu aja yang terlalu berharap" senyum sinis

"Anjir nyelekit ya" Minna kesal dengan ucapan Rafa

"Karena aku takut baper ke kamu. Mending jadi abang gw aja ehee gimana???" Minna memancing Rafa

"Ehmm gimana ya? Tapi ada syaratnya" Rafa membalikkan badannya menghadap ke minna

"Apa apa?" Minna ikut membalikkan badannya berhadapan

"Kamu Harus jaga perasaan mu dari aku, gimana? dan satu lagi, jangan ada yg tau kalo aku sama kamu adek kakakan?"

"Emm OKE. aku setuju. makasih abang" Minna terbahak bahak

"iyuh aku mulai jijik. aku tdak akan biasa dgn hal ini"

Rafa melihat Erwin yang lagi siap siap buat pulang

"ERWIN!!!" Melambaikan tangannya

"Kenapa?" Erwin berjalan ke rafa

"Kamu mau pulang kan? antarin minna pulang geh"

"Lah emng belum pulang?" Erwin mengintip dibalik badan rafa

"Yaudah minna kamu pulangnya bareng Erwin aja geh" Minna menarik Tas minna layaknya kucing

"Ihh rafa jangan ditarik gitu tasku" Minna memukul pinggang Rafa

"Auu iya maaf maaf" Rafa melepaskannya

Erwin menatap Minna dan Rafa

"Kalian terlihat akrab"

"Ah emang iya. kami serasi kan" Rafa mengalungkan lengannya ke Leher minna

Minna ngerasa sesak

"Rafaaaa akuu akuu ga bisa nafass ihhhhh" Minna ngeronta

Erwin terlihat agak cemburu dengan ke akraban mereka berdua

"Kalian lanjut klo gtu. maaf gangguin kalian" Erwin beranjak pergi

Rafa berlari kehadapannya dan menghentikannya

"Ey ey jangan cemburu gitu dong"

"Ga ada yg cmburu" erwin memandang ke arah yang lain

"Nih minta tolong antarin nih bocah ke rumahnya. plissseuu" Menunjuk ke arah minna dan memohon

"iya deh iya gw anterin" Erwin menyetujui dan Mengantar minna pulang

"Awas jangan pegangan Ntar khilaf" Rafa menepuk punggung erwin

"Bye" Erwin pergi bersama minna


******

Erwin Tidak tau, tidak ada yang tau Bahwa Rahma serumah dengan Rafa, tidak ada yang tau juga kalo Minna Mulai berhubungan adek kakak-an. Rafa sepertinya Lebih ramah dibanding perkiraan orang orang maka dari itu. Don't look for the cover, no one know about you. just do it what you Want.

(Sedikit Curhat nih. Kalian kalo punya temen pendiem atau biasanya hanya suka Mendengarkan ceritamu dripada menceritakan dirinya. Coba deh kalian ajak dia buat percaya diri dan merasa bahwa kita itu slalu ada)

----

Semuanya terlihat berlalu dengan baik, Rafa menjadi salah satu orang yang membuat kelas ceria..

Tiba saatnya Kegiatan sosial "Hidup Ramah lingkungan" dikerjakan..



Semua siswa sedang mengemasi barang barangnya siap melakukan Study Tour ke pare pare..

Tri Alisya Salsa memukul Yusrill..

"Yusrill Bantuin ambil barang barang yg ada dikelas sana. masa cewek yg angkat smua sih"

"Tunggu. aduhg males sumpah" Yusril enggan melakukan

Misyah menarik kerah bajunya "Kamu mau Ngajak berantem ya?" Memasang muka datar

"IYA IYA NIHH GERAKK DIH KALIAN MAH PEMAKSAAN" Dengan emosi Yusril menghentakkan kakinya

Aisyah Milka dan Mutmainnah berjalan Menuju ke bis.. Hanya rafa yang belum tiba sama sekali..

"Eyyy semuanya sudah ada tinggal Rafa doang kan???" Aisyah milka memegang kertas absen

"Kita berangkatnya jam berapa?" Dipo Mengangkat Tangannya

"Ehh bentar deh Ini kalo Rafa ga datang masa kita harus pergi sih" Rahma menyela

"{padahal gw tadi seiringan sama rafa, Dia perginya kemana dah? ini kita udh mau berangkat astaga}" Rahma mengomel dalam batinnya


Sebuah mobil sport datang ke lokasi mereka berkumpul..





Semua pandangan tertujuju ke mobil itu...

"Wehh penjemput gw datang. byebye" Fahriza bergurau seakan akan mobil miliknya

"{Kok gw kayak tau tuh mobil}" Rahma melirik



Ket: Banyak typonya. maafkan

Just Stay!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang