Chapter 4

1.8K 95 5
                                    

" yak!! jeon jungkook, hyungmu ini sedang bicara " ucap seokjin
" maaf hyung, kepalaku pusing, sepertinya kelamaan tidur " jungkook berbohong
" sejak kapan kamu ketularan hobi tidur yoongi hyung? "
" hahaha kena karma sepertinya hyung "
" duduklah dan makan cemilan itu, kamu pasti lapar, biar jin hyung panggil supir dulu "
jungkook menahan tangan seokjin, ditariknya seokjin dan sekarang seokjin berada dipelukan jungkook
" mianhe hyung, mianhe... " ucap jungkook
" ada apa? kenapa harus minta maaf? " tanya seokjin bingung
" aku dan taetae berpacaran hyung "
mendengar jawaban itu seokjin seperti kena sambar petir, seokjin mencoba normal, berusaha untuk tidak menunjukkan rasa kecewa, sedih didepan jungkook.
" yang benar? kapan? aaaahhhh.... selamat ya.. maknaenya hyung ini sudah besar " seokjin melepaskan diri dari dekapan jungkook, dan melihat jungkook dengan intens
" hyung bahagia mendengarnya, baik baik yaa kalian "
" hyung ga sakit hati?hyung ga marah? "
" buat apa hyung sakit hati? tae pantas dapetin kamu, begitu pun dengan kamu "
" tapi hyung... "
" sudahlah, hyung harus panggil supir dulu, hyung ga mau kamu sampai dorm kemalaman " seokjin pun berlalu, jungkook terdiam, dia bingung harus bagaimana, dia mencintai taehyung tapi dia juga tidak mau kehilangan seokjin, egois memang tapi bagaimana lagi, seokjin hyung selalu bisa membuatnya jadi diri sendiri sedangkan taehyung selalu bisa membuat jungkook nyaman.

" aku pamit pulang dulu hyung "
" pulanglah, hati hati. kabari kalau sudah sampai "
" hyung berencana ke dorm kapan? "
" mungkin besok atau lusa? "
" hmm... oke "
" jungkook, happy birthday "
" gomawo hyung "
jungkook pergi meninggakan seokjin dengan perasaan yang tidak menentu... sesekali dia menengok ke belakang, tapi seokjin selalu menggerakan tangannya seolah mengusir jungkook.

Skip...

Jungkook sampai di Dorm dengan selamat, dia melihat taehyung sedang berdiri didepan pintu...
" kookie, kenapa kamu ga jawab telp dari taetae? " tanya taehyung yang tampaknya kesal
" hyung menelponku? " jungkook langsung merogoh ponselnya dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari seorang taehyung
" maaf hyung, hpnya aku silent dan aku lupa aktifkan mode getar "ucap jungkook sambil mengerucutkan bibirnya. taehyung mengalungkan tangannya dileher jungkook, dan mencium jungkook lembut, jungkook membalas ciuman taehyung, tiba2 jungkook melepaskan tautan itu dan menangis sejadi-jadinya...
" kookie, kamu kenapa?? " taehyung panik
" hikss hikss... " jungkook masih terisak
taehyung memeluk jungkook erat, tak kalah dengan taehyung, jungkook memeluk erat taehyung seraya menyalurkan rasa sedih dan kecewanya pada diri sendiri.

"Tae, jungkook kenapa? " tiba2 seseorang datang.
"Jin hyung, jungkook tiba-tiba menangis, tae ga tau kenapa?" rupanya seokjin kembali ke dorm lebih tepatnya menyusul jungkook, seokjin tau kalo jungkook melihat buku hariannya.
"biarkan hyung yang bawa jungkook, tolong bawa koperku yaa tae "
"oke hyung "
Seokjin pun memapah jungkook yang masih menangis meskipun tidak seintens tadi, hanya isakan isakan yang tersisa.. yoongi dan namjoon yang berada diruang tengah tidak berani bertanya, mereka membiarkan seokjin membawa jungkook ke kamarnya.

" jungkook-ah, kamu kenapa? ini bukan jungkook yang hyung kenal "
jungkook mendongakkan kepalanya lalu memeluk pinggang ramping seokjin.
" berhentilah seperti ini jungkook, hyung ga mau tae melihatnya "
" hyung suka kookie kan? hyung cinta kookie dari dulukan? kookie mau jin hyung jujur " tanya jungkook yang masih memeluk seokjin
" sudahlah kookie, kamu sudah mendapatkan cinta yang kamu mau, tak perlu pikirkan hyung "
" kalo hyung seperti ini, hyung bikin kookie jadi orang yang paling jahat karena nyakitin hyung "
" hyung ga merasa kamu menyakiti hyung, hyung akan bahagia lihat kamu bahagia juga "
seokjin melepaskan tangan jungkook yang melingkar dipinggangnya... seokjin bersimpuh dibawah agar sejajar dengan jungkook, kedua tangan seokjin menangkup pipi chubby jungkook, mata mereka saling bertemu, seokjin tersenyum sangat manis begitu pun jungkook
" setelah ini, mungkin kita akan sedikit canggung tapi percayalah seiring waktu kita akan kembali seperti biasa "
" maksud hyung apa? "
" hyung akan kubur dalam2 perasaan hyung ke kamu, hyung ingin kamu bahagia dengan cinta kamu sesungguhnya yaitu taehyung "
" tapi hyung.... "
" dengar, semua orang diluar sana melihat kita seperti adik kakak, biarlah seperti itu, kamu tetap prioritas utama untuk hyung, sebagai adik " jungkook kembali menangis, apa yang diucapkan seokjin seperti sebuah perpisahan untuknya
" hyung, boleh kookie cium hyung? "
seokjin mengangguk pelan.... jungkook langsung mencium bibir tebal seokjin dengan lumatan lembut, seokjin tidak membalas lumatan jungkook sehingga membuatnya menggigit kecil bibir seokjin dan refleks seokjin membuka mulutnya dan lidah jungkook berhasil merangsuk ke dalam hangatnya mulut seokjin, lidah mereka saling bersentuhan, bersalaman, entah saliva siapa yang keluar di sudut bibir seokjin yang pasti ciuman itu semakin dalam dan semakin panas.

"Jin hyung, biarkan kookie malam ini tidur sama hyung yaa "
"iyaa... "
"makasih hyung... " jungkook dan seokjin pun saling berpelukan.

Taehyung pov

aku masih berdiri disini, dikamar seokjin hyung, masih terdengar saat jungkook berkata tentang perasaan seokjin hyung padanya.. jadi seokjin hyung juga mencintai jungkook?bahkan lebih dulu dari aku? bagaimana ini?? aku juga tidak bisa berbohong kalau aku sangat mencintai jungkook juga tapi di sisi lain aku ga mau jin hyung pun tersiksa ketika melihat kami bersama.

aku pun pergi meninggalkan mereka dikamar, biarkan mereka berdua menyelesaikan semuanya... baru beberapa langkah, aku terkejut dengan penampakan yoongi hyung

" Demi Tuhan, hyung.. kamu membuatku kaget "
" udah selese ngupingnya? " super jutek emang hyung satu ini
" siapa yang nguping? aku cuma antar koper jin hyung "
aku pun meninggalkan yoongi hyung... kalau sudah ngobrol ma hyung satu itu bisa bisa mati kutu aku

Taehyung POV end

💜💜💜💜💜💜

Tadinya mau aku END di sini... tapi rasa2nya ngegantung... biarpun ga jelas gpp deh... lanjut aja lagi 😉

Mianhe, hyung! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang