1. kepindahan

355 29 19
                                    


Siang ini kurasakan suasana mendadak melow. Bagaimana tidak? hari ini hari terakhirku menimba ilmu di sekolah ini.

Kesedihan menyelimuti, saat ragaku berpelukan pada mereka satu persatu--teman dekatku.

Momen ini tak ayal membuatku sedih. Bagaimanapun kami sudah melewati satu tahun ini, dengan solid.

Ah! apa boleh buat. Embah putri di Jogja lebih membutuhkanku, tepatnya ibuku. Dengan berat hati kami harus pindah, demi merawat embah yang sakit di sana. Sementara Embah sudah tidak bisa apa-apa lagi, dengan penyakit stroke-nya.

Langkahku beriring dengan langkah Bapak, menyusuri koridor setelah selesai mengurus kepindahan.

Aku tertunduk sepanjang koridor, teringat akan ketidak relaan teman-teman rasanya membuatku ingin tetap tinggal.

Wajahku terangkat ketika kudengar suara beringsik dari arah berlawanan.

Tiga cowok teman sekelasku tengah berjalan sambil tertawa kencang. Entah apa yang mereka tertawakan? sepertinya seru sekali.

Tidak tiga-tiganya sih, satu di antara mereka terlihat lebih pendiam.

"Via...," sapa Topan dan Bagus bersamaan.
Ketiganya lalu sedikit menundukkan kepala sopan saat bersitatap dengan Bapak. Bagus juga tata Krama mereka.

Kami pun saling berlalu setelahnya. Tapi entah kenapa? rasanya aku ingin menoleh. Dan tepat sekali, saat aku menoleh satu di antara mereka pun ikut menoleh. Kami menoleh secara bersamaan.

Tatapan kami bertemu sepersekian detik sebelum sama-sama mengalihkan pandangan.

Aku yakin kalau ini scene dalam sebuah film drama, momen kami tadi pasti dibuat gerak lambat, jadi sedikit dramatis gitu. Aku mengulum senyum, sempat-sempatnya berpikir konyol.

Dan--- cowok sipit tadi, dia sama sekali tidak pernah bicara denganku, tapi nyuri-nyuri pandang terus huh! Aku bukan GR, tapi serius aku sering sekali mendapatinya tengah menatapku, lalu buru-buru membuang pandangan saat ketahuan.

Hai cowok sipit---Selamat tinggal! jangan rindu ya. Tapi kalau rindu juga nggak apa-apa sih, siapa tau suatu hari nanti kita bertemu lagi.

***

Hollaaaa ketemu lagi jangan bosen ya 🤭

Ini spin off  Rasa yg bisa dibaca terpisah.

Di sini nanti akan lebih bercerita dari sisi Via dan Eric, love story mereka sebelum semuanya menjadi rumit di kemudian hari.

Semoga aku bisa konsisten dgn PoV1 sudut pandang Via. Semoga ya...

Vote & komen

Terima kasih

Salam dari Author yg belom move on 😅





Gelora RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang