1

7.6K 237 9
                                    


Senyuman itu masih terlukis indah dalam benaknya. Menjadi obat penenang disaat jiwa dan raganya terasa sedikit lelah. Menjadi pedoman dirinya untuk hidup yang lebih indah.

Gania Syadhyra Kusuma.

Nama yang selalu berada pikiran dan hatinya. Nama yang sama sekali tak pernah hilang meskipun sedang sibuk memikirkan hal lainnya.

Ya, cinta. Semua itu karena Keenan sangat mencintai Gania. Gadis yang berhasil membuatnya gila.

Terkesan lebay memang, tapi begitulah adanya. Keenan memang benar-benar terasa gila jika Gania tidak ada didekatnya.

Ingat kejadian dulu bukan? Kejadian dimana sebuah masalah besar menghadang hubungannya hingga membuat kesalah pahaman besar?

Ingat bukan?

Haha... Keenan tertawa kecil mengingat kejadian itu. Kejadian 1 tahun yang lalu yang berawal dari sebuah ego yang berujung derita.

Untungnya Tuhan masih berpihak kepadanya dengan mengembalikan Gania kepadanya. Jika tidak, hmm Keenan tidak tahu apa yang akan terjadi pada hidupnya sampai saat ini.

"Yang ini gimana? Bagus gak?"

Lamunan Keenan hilang seketika mendengar suara halus yang masuk kedalam rongga telinganya. Ia pun menoleh dan langsung tersebut kepada gadis yang berjalan kearahnya dengan membawa tas selempang berwarna hitam dengan diikuti 2 pegawai yang memegang bagian belakang gaun yang dipakainya.

Siapa lagi jika bukan Gania?

"Wow! Kamu cantik banget. Sempurna!!!"

Gania tersenyum malu mendengar pujian dari bibir calon suaminya. Ya, calon suaminya.

Keenan telah melamarnya setahun yang lalu dan akan melakukan prosesi pernikahan bulan depan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.

Balutan gaun pengantin berwarna putih dengan potongan leher yang cukup rendah, namun masih ditutupi kain tipis dengan sedikit hiasan bunga dibagian tepinya. Serta dibagian lengannya yang masih tertutup meski hanya kain tipis yang berongga.

Cukup menawan meskipun tidak terlalu terbuka.

"Gak terkesan terlalu hmm--sexsikan??" Gania bertanya dengan nada pelan pada kata terakhirnya. Takut kedua pegawai disebelahnya ini mendengar perkataanya.

Keenan menaikkan sebelah alisnya. Matanya mulai menilai gaun yang dipilih sendiri oleh Gania saat ini.

Hmm, tidak juga. Batinnya.

"Gak juga, tuh!" Jawab Keenan. "Tapi..."

Keenan sengaja menghentikan ucapannya lalu mencondongkan wajahnya kedekat telinga kanan Gania.

"Kamu pasti kelihatan sexsi saat malam pertama kita nanti."

Jleb!!!

Ucapan Keenan barusan berhasil membuat Gania terkejut. Sebuah pukulan pelan pun melayang pada lengannya.

"Iss ngomongnya!!!" Seru Gania.

Keenan tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Gania saat ini. Ia pun tak segan-segan mencubit kedua pipi Gania yang masih terlihat chubby meski berat badannya turun 5 kg.

"Aduhh, ngambek ni yaa??"

"KEENAN!!!"

Tawa Keenan semakin besar melihat kegusaran Gania. Ah, bahagia rasanya melihat Gania seperti ini.

Dunianya benar-benar penuh warna.










*******




Hai hai.....
Aku kembali lagi dengan cerita baru yeay wkwkq
Semoga kalian sukaa yaaaaaaaa

BE MINE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang