8.

190 28 3
                                    

Didi menyusuri koridor kelas dengan santai. Tas jinjing yang dibawanya berisi jaket Raka yang sudah dicuci olehnya. Kelas Raka adalah tujuan nya sekarang, setelah menghubungi Raka tadi pagi yang menyuruhnya langsung saja ke kelas nya.

Sebenarnya Didi sudah mengantisipasi kalau kalau nanti dirinya digoda oleh teman-teman kelas Raka. Ia hanya perlu biasa saja dan segera kembali ke kelasnya nanti.

Didi memelankan langkahnya saat kelas Raka sudah terlihat, ia mencoba melihat kedalam kelasnya dan mendapati Amora ada di bangku barisan depan sedang bermain ponsel.

"Amora!" Panggil Didi mencoba untuk tidak terdengar terlalu keras.

Amora refleks menoleh dan segera beranjak menghampiri Didi.

"Kenapa Di? Raka? Dia ga ada dikelas" Jelas Amora seakan mengerti kedatangan Didi.

Didi menghela nafasnya lega. Raka yang menyuruhnya ke kelas tadi pagi, mungkin sedang ngeluyur ke kantin mengingat ini adalah jam istirahat ke 2.

"Nitip ini aja kok, thanks gitu ya" Ucap Didi menitipkan tas jinjing itu sambil tersenyum.

Amora menerima tas itu dengan ekspresi muka terkejut membuat Didi mengernyit heran.

Ekspresi Amora memang bukan diajukan untuk Didi. Melainkan Raka yang baru saja muncul bersama Meysya dari tangga depan kelas mereka.

Didi refleks membalikan tubuhnya, melihat kedatangan Raka bersama Meysya disana.

Raka yang juga kaget langsung menghampiri Didi. Cowo tampan itu seperti kegep pacarnya sedang berselingkuh, membuatnya hilang kata. Sedangkan Didi hanya menatap Meysya yang kebingungan di belakang Raka dengan pandangan tak terbaca.

"Eh Di- lu ga perlu repot-"

"Tadi lu yang nyuruh buat langsung kasih ke kelas" Sela Didi menatap Raka dingin.

Raka menghela nafasnya mencoba tenang dan menatap lembut Didi meskipun diabaikan.

"Jaket nya gue titip Amora, thanks ya" Pamitnya tanpa menatap Raka namun tersenyum hangat pada Meysya. Raka memandangi itu dan tertegun.

...

Didi kembali ke kelas nya dengan perasaan lebih tenang. Ia tadi sempat melihat bagaimana Meysya kebingungan dengan tatapan menyendu dari matanya.

Gadis itu menghela nafas jadi kebingungan sendiri, kenapa Raka bersikap seperti itu tadi? Menghampiri Didi dengan panik dan mengabaikan Meysya. Sama seperti apa yang Raka lakukan saat di UKS pada Didi.

Jadi sebelum Meysya yang pergi, Didi saja yang mengambil langkah. Lagipula Didi berfikir dirinya bukan siapa-siapa. Hanya sebatas kenal dan sempat ditolong Raka.

"Di, baliknya bareng Rio dulu ya"
Suara Farhan membuat Didi tersadar dan menoleh cepat.

"Ha?"

"Yeuu bengong mulu sih, lu balik sama Rio" Jelas Farhan sekali lagi.

"Lu mau kemana emang?"

"Biasaa tuan putri minta-"

"Halah, Di tuh si Vano ngajak Farhan tawuran" Sela Tsabina yang sedari tadi sibuk menulis dimejanya.

"Ck. Ngapain sih? Pokoknya gue balik bareng lu. Vano urusan nanti kalau protes" Omel Didi kesal.

Sedangkan Farhan sudah menatap sengit Tsabina yang membocorkan rahasianya.

Dulu Farhan pernah kegep sama Didi lagi merokok bareng Vano di area belakang sekolah, yang kemudian berakhir dengan Didi tak mau bicara pada Farhan dan Vano selama 2minggu.

BEGIN [ Minhyun x Sowon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang