4.

238 32 4
                                    

Keadaan kelas 11 Ips 2 hari ini cukup sepi, mengingat di hari jum'at ini banyak yang sibuk dengan ekskul ataupun perlombaan Bahasa dan Karya Senin nanti.

Begitu juga Didi, selaku ketua ekskul Japanese Club ia sibuk menulis nama-nama yang akan jadi peserta dalam lomba karya ilmiah bahasa jepang.

Didi tidak ikut serta, karena mengurus ini saja sudah cukup sibuk memakan waktu.

"Di, kata Pak Oji kumpulin datanya terakhir hari ini" Rio mengingatkan saat tadi sempat ditahan Pak Oji- pembina ekskul Japanese Club- di ruang guru.

"Ih masih banyak, gabisa senin aja?" Keluh Didi merasa keberatan

"Ya Senin kan udah hari H nya ege! Lagian sekretaris lu mana dah? Bukan nya bantuin"

"Sibuk latihan upacara si Pandu, ga guna emang ihh" Jawab Didi dengan wajah kesal menyebutkan nama sekretaris nya.

"Sorean lah Di usahain"

"Iih masa gue pulang sore?! Gue kan mau nebeng lu" Protes Didi

"Tugas lu jugaan, lagian sekolah bakal rame terus kali pada ekskul noh ampe sore. Nebeng si Tsabina aja, dia cheers" Jelas Rio langsung beranjak pergi

Didi berdecak dan menggerutu kecil melihat Rio yang pergi begitu saja. Didi kemudian melihat jam kelas yang sudah menunjukan pukul satu siang.

Harusnya Didi bisa pulang jam 2 nanti, tapi karena mengurus ini mau tak mau ia pasti akan pulang sore.

***

Entah sudah keberapa kalinya hari ini Didi menggerutu kesal. Setelah tadi dirinya pergi ke ruang guru untuk memberikan data peserta, ternyata meja Pak Oji sudah kosong.

Didi disuruh menyerahkan data peserta langsung ke ruang perpustakaan. Perpustakaan ada di bagian belakang sekolah, jauh dari ruang guru yang ada di samping lobby sekolah ini. Membuat Didi terpaksa harus memutar mengelilingi hampir setengah bagian sekolah.

Ini tuh udah jam 4 sore. Walaupun masih ada beberapa yang sibuk kegiatan ekskul tapi tetep aja sekolah keliatan udah sepi karena ekskul berlangsung di lapangan luar. Lapangan yang biasa di pakai untuk upacara karena ukuran nya yang luas.

Didi menghela nafas kemudian menutup kembali ruang perpustakaan yang juga sudah kosong itu. Didi hanya menaruh data peserta di meja resepsionis perpustakaan sesuai amanat Bu Santi dari Pak Oji.

"Di!"

Didi terkejut saat melihat William mengintrupsi datang menghampirinya  masih dengan seragam khas nya.

"Kenapa ga bales line gue?"

"Ng- itu kak aku sibuk ngurus data peserta ekskul" Jawab Didi beralasan

"Kemaren kenapa pulang duluan? Gue kan udah bilang tunggu"

Didi mulai was-was, takut William tau dirinya pulang bersama Raka.

William memandangi Didi dengan tatapan dingin nya,
"Hari ini pulang bareng gue"

Didi meragu sesaat, ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri untuk menolak dan melawan William kali ini. Ia tidak mau menurut lagi.

"Aku ga bisa, kak" tolak Didi dengan pelan

William menaikkan satu alisnya, menatap Didi seperti tak suka dengan tolakkan itu.

"Kenapa lu nolak?! Cowo yang pergi bareng lu kemaren-kemaren anak sini juga?"

"Bukan gitu, Kak-"

Didi melebarkan matanya melihat William yang sekarang memegang dan menarik pelan lengan nya.

Didi dengan takut menatap mata William yang masih menatapnya dingin. Didi masih saja enggan beranjak dan mengikuti William. Dengan gerakan pelan Didi melepaskan pegangan William dari lengan nya.

BEGIN [ Minhyun x Sowon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang