Do you miss me?
❤
Jungkook termenung dengan kedua kaki yang dia ayunkan terus menerus dibangku panjang yang berada didepan rumah sederhananya.
Otaknya terus berputar dengan mata bulat yang terpapar sinar matahari senja yang akan mulai berganti menjadi temaram cahaya bulan.
Jeon Jungkook-seorang lelaki manis dengan umur yang masih terhitung sangat belia, 17 tahun. Yang mana saat ini dirinya sedang duduk dibangku sekolah menengah atas kelas akhir, kelas dua belas.
Dirinya termenung menatap senja yang semakin memudar, menatap lapangan luas yang ada didepannya, disana terdapat beberapa anak lelaki kecil yang tengah asik bermain sepak bola. Jungkook pun tersenyum saat melihat kegiatan tersebut.
Begitu antusiasnya saat dirinya melihat beberapa anak lelaki itu tengah menendang nendang bola, mengoper dan mencoba untuk mencetak go ke gawang sana.
Dan tak sengaja dia menangkap satu objek yang mana saat ini membuat maniknya memicing tajam.
Seseorang yang baru saja keluar dari mobil mewah itu disudut lapangan sana.
Jungkook berpikir, mana ada orang kaya datang ke kampung se-kecil ini?
Apa dia dermawan yang hendak menolong masyarakat disini?
Jungkook terus berpikir demikian, yang sangat membuatnya percaya bahwa dia adalah seseorang yang kaya ialah gaya pakaiannya yang sangat terlihat modis.
Lelaki jangkung itu-berjalan dengan jas abu abunya, dengan satu tangan yang menenteng koper hitam sedang.
Banyak orang yang beriuh disana akan kedatangan lelaki itu. Termasuk para bocak laki laki yang tengah sibuk bermain bola tadi.
Lelaki itu hanya menjawabnya dengan sapaan seadanya, juga senyuman khasnya yang tentu saja bisa Jungkook lihat dari tempat duduknya.
Dan tak disangka, seseorang itu malah berjalan mendekat pada rumah Jungkook.
Jungkook pun membolakan matanya, karena lelaki itu menatapnya dari kejauhan dengan maniknya yang terbilang sipit itu.
Semakin dekat, hati si manis pun semakin bergemuruh tak karuan.
Antara, takut, tegang, dan terpesona, tentu saja.
"Mm-Permisi?"
Suara rendah itu sangat membuat Jungkooi terkejut dan dirinya pun segera menenggakkan kepalanya yang memang sedari beberapa detik yang lalu sudah ia tundukkan.
Menatapnya dalam diam, Jungkook tiba tiba memantung saat melihat bagaimana sempurnanya seseorang yang ada didepannya kini.
Berdiri dengan satu tangan memegang koper, dan satunya lagi ia gunakan untuk membuyarkan lamunan Jungkook sedari tadi.
Jungkook tersentak akan bayangan tangan yang tersorot cahaya senja itu.
Menatapnya gugup dan disaat itu pula hatinya berdentum tak karuan.
"Kenapa dia tampan sekali?"
Tersenyum kecil dan meraba bagian dadanya, yang mana aktivitas itu membuat lelaki jangkung yang ada didepannya kini terkekeh pelan.
"Hey-"
"Ah, Ya?!"
Lelaki bersurai legam dan berperawakan tinggi itu menggelengkan kepalanya, dan terkekeh kecil kembali. Yang mana membuat Jungkook meremat ujung sweater kuning mustardnya menggunakan satu tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat ☑
Fanfiction( taekook one/two/three shoot ) " the relationship between one another means, especially if there is a connection between feelings for one another ". ⚠ Mature Content! TAEKOOK AREA! don't read it if you don't like it.