"Taehyung.."
Yang lebih tua nengok kesebelahnya yang lagi sibuk senderin kepalanya dibahu kanannya.
"Kenapa, hm?"
"Laper banget.." rengeknya.
Suara yang digemesin gitu buat Taehyung terkekeh pelan dan usak lelaki manis disebelahnya itu sayang.
"Laper banget emang, hm?"
Anggukan yang jadi jawaban.
"Yaudah, kamu mood apa emang hari ini?"
Lelaki yang bernama Jungkook itu pun saat ini tengah berpikir keras-memikirkan mood nya hari ini.
Seketika ide itu pun muncul, hati dan juga perutpun kayaknya setuju dengan si otak.
"Mm-hari ini aku mood makan bakso, boleh?" katanya dengan nada gemasnya.
Taehyung sedikit mengernyit heran dan melirik sekilas pada Jungkook disebelah.
"Bakso?"
"Hu'um!"
"Yang dimana? Mau yang dipinggir kampus atau yang ditepi jalan raya besar?" tanya Taehyung.
"Yang enak dimana ya?" Jungkook malah tanya balik yang mana malah buat Taehyung ketawa kecil.
"Kalo mau coba dua-duanya gapapa, kamu mau?"
Jungkook sontak kaget dan duduk didepan Taehyung sambil senyuman terus dikembangkan dibelah bibirnya.
"S-seriusan boleh?!"
Taehyung mengangguk.
"Boleh, apasih yang ngga buat-sahabatku!"
Jungkook memekik senang dan dirinya pun menubrukkan tubuhnya pada Taehyung.
"Duh, makasih banyak ya Taehyung! Kamu emang sahabatku yang terbaik!"
"Haha, iya sama sama-gembul!"
"-yaudah, ayok kita berangkat?!"
"Eum! T-tapi naik apa? Kamu bawa si vante ga emang?"
"Iya, Jungkook. Bawa, ada dibawah kok!"
"Wah! Ayok lagi kita on the way sekarang?!"
"Kuy!"
;
Taehyung tersenyum bahagia saat menatap lelaki manis didepannya yang lagi sibuk makan pentolan bakso itu.
Ini baru dikedai pertama-dan Jungkook begitu antusias.
"Pelan pelan, Jungkook."
Jungkook disana hanya bisa mengangguk semangat dengan mulut yang sibuk menguyah bulatan berbahan daging halus itu.
Taehyung tersentak saat ada getaran disaku celanananya.
Panggilan telpon, tentu saja.
Diambilnya cepat-Taehyung mengernyit saat lihat siapa yang menelpon.
Dan Jungkook pun ikut mengernyit bingung saat Taehyung sibuk memperhatikan layar ponselnya dalam diam.
"Swiapwa-Twaehwyu-"
"Sttt-kunyah dulu, Jungkook. Baru ngomong, hm?"
Jungkook pun dengan cepat mengunyah makanan dalam mulutnya, Taehyung ketawa kecil dan menggelengkan kepalanya saat melihat itu semua.
"Siapa?" tanya Jungkook kembali.
"Jimin."
"Oh? Dia telpon? Kenapa ngga diangkat aja?"
"Males ah, paling ujung ujungnya dia mau minta ijin buat nginep dirumahku, Jung."
"Hush, siapa tau bukan itu isinya, ayo terima dulu,"
Dan berakhirlah Taehyung mengalah, dan mengangkat telepon dari salah satu sahabatnya itu malas malasan.
"Hm, apaan?"
"..."
"Kedai bakso pinggir kampus, temenin Jungkook makan."
"..."
Taehyung mengusap wajahnya kasar dan mendesah lelah, Jungkook mengernyitkan dahinya bingung.
"Terus dimana dia sekarang?"
"..."
"Yeu, si tolol. Kenapa ngga line gue aja sih? Lo bilangin dulu deh sama dia gue lagi dimana, Jim."
"..."
"Paling sorean gue balik."
"..."
"Ya, bye."
Pip.
Masukin ponselnya kembali ke saku celananya, dari tadi Jungkook menanti Taehyung.
"Apa katanya Tae?" tanya Jungkook.
Manik Taehyung menatap manik indah Jungkook satu titik.
"Kata Jimin, ada Irene diplat-malem ini dia mau nginep bareng aku."
"Oh, kirain kenapa-yaudah syukurlah pacarmu itu mau nginep, Tae-Irene kan sexy, tau?"
"Jung, tap-"
"Udah, kita pulang aja? Kasian Irene, tunggu lama kita, yuk?"
"Lho? Tapi kan itu baksomu belum abis Jung-"
"Gapapa, udah kok. Lagian mood makan baksonya udah ilang, yuk ah?!"
Dengan terpaksa Taehyung mengangguk dan menerima tarikan dari tangan sahabatnya itu.
"Andai lo tau fakta yang sebenarnya dari lubuk hati ini.."
Ucap keduanya dalam hati masing-masing.
-Fin-
Semoga kalian suka!
Terimakasih sudah mampir hehe❤
Luv❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat ☑
Fanfic( taekook one/two/three shoot ) " the relationship between one another means, especially if there is a connection between feelings for one another ". ⚠ Mature Content! TAEKOOK AREA! don't read it if you don't like it.