🌤3

72 14 0
                                    

3 September 2016, 05.12

Pagi ini aku membuka mataku secara perlahan. Namun kali ini bola mataku memandang langit-langin kamar yang begitu berbeda dari biasanya.

Aku memperhatikan sekitar. Kamar siapa ini? Batinku bertanya demikian.

Berulang kali mataku melirik kian kemari, namun aku enggan beranjak ataupun bangun dari baringku.

Aku mendengar suara delikkan gagang pintu dari arah kiri tempat ku tidur.

"Kau sudah bangun Hyera-ah,?" Seorang pria berjalan menujuku setelah berhasil membuka pintu kamar.

Ya, Hoseok. Dia membawa segelas susu dan roti isi.

Aku membangunkan tubuhku dan ingin sekali aku berdiri untuk menjawab pertanyaan kecilnya itu.

Namun Hoseok berlari ke arahku dan segera meletakkan susu beserta roti itu di meja. "Jangan bangun, aku rasa kau masih butuh istirahat." Ujarnya membimbing tubuhku untuk kembali berbaring.

"Tapi kenapa tuan?" Tanyaku.

"Jangan panggil aku tuan, kau dan aku sama. Panggil saja aku Hoseok." Tukasnya tersenyum.

Aku tersenyum lalu menunduk karena malu. Ya, dia sangat membuat ku gugup setiap sedang mengobrol dengannya. "I.i.iya Hoseok. Mengapa aku bisa ada di kamar ini.?" Tanyaku.

"Hmmm..." Hoseok tersenyum padaku. "Kau mungkin tidak akan percaya dengan apa yang ku ceritakan."

"Eoh.? Memangnya ada apa?" Tanyaku begitu heran.

"Kau sudah tertidur selama 1 hari. Kau sudah ada sejak kemarin di kamar ini." Jelas Hoseok.

"Apa? Mana mungkin itu." Tanyaku histeris.

"Tenang, kau pingsan ketika melihat anak tuan park kemarin. Namjoon mengangkatmu ke kamar ini. Dan ini sekarang adalah kamarmu." Jelas Hoseok lagi.

Jadi benar, pekerjaanku memang pekerjaan yang aneh.

"Jadi pemuda yang ku lihat kemarin adalah anak yang harus ku asuh? Haha? Bagaimana bisa, aku jadi gila memikirkannya, karna itu aku menjadi syok dan akhirnya langsung pingsan."

"Aku takut dengan tugas ini, lebih baik aku mundur saja." Lanjutku.

"Hyera, aku mohon jangan. Semua ini persis sama dengan apa yang ku alami 3 tahun yang lalu. Waktu pertama Namjoon membawaku pada Jimin. Aku juga syok akan hal ini. Namun semua berjalan seiring waktu, ya memang ruas dan buku tak bertemu saat aku yang merawat Jimin. Makanya Namjoon mencarikan pengasuh seorang perempuan." Jelas Hoseok rinci dan begitu meyakinkan.

Melihat Hoseok menyatukan tangannya seperti itu, aku pun langsung luluh. Aku bisa saja mencari pekerjaan lain di luar sana. Tapi aku sudah terlanjur menekan kontrak dengan Namjoon dan dokter itu.

Aku mengangguk, menyatakan bahwa aku kembali setuju dengan langkah ini.

Hoseok pun juga tersenyum melihatku, ia tiba-tiba menggenggam tanganku dan kemudian berkata, "Jadilah penyelamat di rumah ini, suatu saat kau akan mengetahui sebuah kebenaran tentang seisi rumah ini. Walaupun aku bukanlah penghuni asli rumah ini, aku sudah menganggap siapa saja yang ada di rumah ini sebagai keluargaku."

"Hoseok,,, kau, tenang saja. Aku akan berusaha sekuat tenaga.

Lalu sekarang dimana Namjoon,?" Tanyaku.

"Dia,,,- oh iya, aku lupa. Bukannya menyuruhmu untuk makan, aku malah bercerita padamu. Setelah makan kau di suruh turun untuk menemui tuan Park, dan Jimin, Jin-Hyung serta Jungkook."

I am Sincere To You~[PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang