"Hyera, bolehkah aku bertanya?"
Hoseok sepertinya ingin menanyakan hal penting padaku.
"Langsung saja Hoseok-ah"
"Kau ada hubungan apa dengan Namjoon?"
"Apa? Hahaha... Namjoon sahabat ku sejak SMA Hoseok. Memangnya ada apa?" Entah mengapa aku merasa geli dengan pertanyaan Hoseok itu.
"Ah tidak, aku kira kau pacarnya." tutur Hoseok.
"Kenapa kau berfikiran seperti itu,?" Tanyaku.
"Umm.. Saat akan menyusulmu bersama Namjoon tadi pagi, sebelum Jimin menangis, aku melihat Namjoom mengecup dahimu. Ya aku kira begitu."
Hoseok melihatnya. Oh tidak. Jangan sampai Hoseok berfikiran yang muluk-muluk.
"Ahah.. Itu, itu," Aku menunduk. "Aku juga tidak mengerti mengapa Namjoon melakukan itu padaku."
"Jadi Namjoon? Kau dan dan Namjoon tidak ada hubungan apa-apa?" Tanya Hoseok lagi.
"Tidak hosoka... Aku berani bersumpah."
"Hmm.. Baiklah Hyera..." Hoseok mengangguk.
Ada apa dengan Hoseok? Dan satu lagi, Namjoon itu kenapa? Kenapa dia sampai berani menciumku seperti itu?
"Hosoka,,,"
"Hmm..?" Nada tanya dari Hoseok.
"Usia mu berapa?" Aku.
"Aku seumuran dengan Namjoon." Jawab Hoseok.
"Hmm... Berarti aku 2 tahun di bawahmu. Lalu, Jimin usianya berapa?" Tanyaku lagi.
"24 tahun. Mengapa? Kalau pemuda yang bersamaku tadi, namanya Jeon Jungkook dia sahabat Jimin dari kecil, usianya mungkin sama denganmu." Jawab Hoseok.
"23 tahun?"
Hoseok mengangguk.
Perutku sebenarnya sudah terasa lapar kembali. Sudah se siang ini, harusnya aku sedang berada di hadapan makanan untuk makan siang."Hosoka,"
"Hmm?"
"Biasanya di rumah ini siapa yang memasak? Aku tidak melihat perempuan lain selain aku di sini." Tanyaku.
"Memang tidak ada perempuan yang memasak di rumah ini. Setiap hari aku keluar untuk membeli makanan untuk semua. Begitupun jika paman Park akan pulang, aku harus bergegas lagi membeli makanan untuknya. Kenapa? Kau lapar ya? Oh iya sudah hampir jam 12. Kalau begitu tunggu ya, akan ku belikan makanan." Jelas Hoseok panjanh lebar.
"Eh, Hoseok... Tidak usah. Di rumah ini pasti ada bahan makanan kan? Biarkan aku yang memasak." Pintaku seraya berdiri.
"Hahaha.." Hoseok malah tertawa. "Tidak ada sepeserpun bahan makanan Hyera."
Rumah apa ini. Dasar penghuninya bukan manusia mungkin.
"Rumah seperti apa ini.? Kalau begitu aku akan membelinya keluar."
"Hyera, aku sebenarnya juga rindu masakan rumahan. Jadi bawalah ATM ku ini. Ambil uang secukupnya. Pin nya 2739****"
"Eh, Hoseok.. Mengapa kau memberi tahukan...-"
"Sssttt... Biarkan saja. Aku percaya padamu. Lagi pula itu uangvyang di berikan paman Park padaku. Entah berapa jumlahnya. Anggap saja itu punya kita berdua." Jawab Hoseok kelewat santai.
"Mmm.. Baiklah. Lagi pula aku tidak ada uang sepeser pun. Hoseok aku pergi ya." Kata ku.
"Mau ku temani?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Sincere To You~[PJM]
Fanfiction"Aku tulus padamu atas keterbatasanmu Jimin-ah. Dan tolong percaya itu." Permohonan ku terasa sia-sia, sebab Jimin tidak benar-benar menanggapinya. Jimin seperti biasa hanya memberikan bahasa tubuh yang perlahan mulai ku pahami. Dia hanya memukul ke...