MASA LALU.
Hari ini, aku menulisnya, masa lalu, reka ulang, samar-samar. Aku telah kembali dari sudut ruang dimana hatiku selalu mengarah kepadamu. Senyum mu kala itu mengawali semua kisah dimasa lalu.
"Kamu gapapa kan?" Pertanyaan sederhana yang membuat aku berpikir kalau kamu akan ikut berjuang. Ternyata tidak. Kamu hanya diam di tempat.
Aku masih mencoba berteman dengan masa lalu, susah susah gampang. Mencoba memperbaiki sudut pandang diriku kepadamu. Kenyataannya aku masih mencintaimu, dengan bodoh nya mengakui dimana sekarang engkau telah pergi dari tempat itu, tempat kau tersenyum padaku, sedangkan aku masih disini, sendirian dan menahan tangis.
Lagi lagi tentang masa lalu. Apa yang harus aku lakukan padamu. Aku masih berdiri disini, ditempat dimana aku ditinggalkan, belum berpindah, maju atau mundur. Semua kembali kepada masa lalu, aku harus berteman baik dengannya, masa laluku. Waktu terus berputar, walaupun aku masih belum yakin akan hal ini, tetapi aku harus menjadi teman baik masa lalu dan dirinya.
Dan kini, aku pergi. Kala linimasa diputarkan lagi, aku akan tersenyum dengan topeng itu, menutupi kesedihanku, mencoba memahami semuanya. Aku dan dia hanya dua insan yang punya takdir masing-masing. Masa laluku tetaplah masa lalu, belajar banyaklah darinya, masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My things
Teen FictionCoretan sederhana dari seorang perindu yang malang, dan terus saja mencari jawaban tentang keraguan akan suatu hal.