OBSESI

2 1 0
                                    


Kala itu, aku terlalu terobsesi akan dirimu.
Hal tentang mu membuatku gila.
Tetap saja berlari mengejar walau aku tau aku lelah.

Rintihan nafas ku sangat terdengar, sesak diiringi oleh kenyataan bahwa kau tak lagi disini.

Apakah desakan nafasku ini tak terdengar oleh mu?

Belum cukup kah kau melihat kenyataan kenyataan bahwa aku lah makhluk yang menginginkanmu?

Aku terus saja mengejar derap langkahmu, tak lagi kupedulikan duri duri kecil yang melukai kaki.

Entah kapan aku akan berhenti terobsesi pada ciptaan tuhan yang satu ini, semuanya akan tetap sama.
Makhluk yg menginginkan mu, tetap lah aku.
Menyayangkan begitu banyak kenyataan yang pahit bahwa di penghujung jalan yang suram ini kau menggandeng satu tangan.
Kecil mungil nan halus milik dia.
Sedangkan tanganku sibuk membenahi luka-luka di kaki ku, dan hatiku.

My thingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang