two

11.1K 1.5K 84
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

.

.

.

Pagi yang cerah, secerah senyuman manis Haechan yang mengembang dan ditujukan kearah para sahabatnya yang tengah sibuk memakan sarapannya di kantin sekolah.

"Hey! Apa kalian melihat Jaemin?"

Tanya Haechan antusias sembari melompat ke kursi yang berada tepat di samping Mark.

"Tadi aku melihatnya pergi ke perpustakaan", Mark menjawab seadanya. Memang sempat dia melihat Jaemin dan memanggilnya, namun anak itu hanya menjawab seadanya dan berkata ingin belajar di perpustakaan.

"Haechan! Kau tak ingin sarapan?", tanya Renjun mengalihkan pembicaraan sembari memasukkan suapan terakhir kedalam mulutnya.

"Tidak, tentu saja- eomma ku pagi ini sangat antusias memasakkan makan siang untuk kita berempat lho", senyum Haechan mengembang kala mendapati ekspresi sumringah dari kedua sahabatnya. Sudah sejak lama sekali saat terakhir kali ibu Haechan memasakkan mereka makan siang.

.

.

.

.

Bell barusaja berbunyi setelah sesaat Jaemin tiba di kelasnya, untung saja dia tadi tidak keasyikan membaca di perpustakaan.

Beberapa siswa mulai berlarian memasuki ruang kelas, ada beberapa diantaranya bertemu pandang dengannya. Jaemin terpaksa menundukkan kepalanya, tatapan intimidasi selalu membuat Jaemin tidak berkutik. Menekankan pikirannya agar mengikuti ketakutan yang ia rasakan.

Hingga tiba-tiba suara riang seseorang terdengar dan menepuk pundaknya. Jaemin hapal betul itu suara siapa, namun ia takut untuk mengangkat wajahnya dan memperlihatkannya pada sahabatnya. Wajah dengan sisa lebam biru disudut bibir yang mana akan membuat seorang Haechan murka.

"Na~ kau sakit?"

Kali ini terdengar suara Renjun dengan nada khawatir seperti biasa. Belum lagi punggungnya yang di tepuk-tepuk oleh Mark mencoba menguatkan. Well, diantara ketiga sahabatnya hanya Mark yang sangat peka dengan perubahan drastis suasana hati Jaemin, selain Jaehyun dan ibunya.

Goldfish ✔ [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang