19:45 KST
Kini Jisoo sudah sampai di tempat kerjanya tapi ada yang aneh dengan tempat kerjanya, biasanya jika ia datang ke cafe lampu-lampu sudah menyala dan tak jarang pula sudah ada pelanggan yang datang lebih awal di banding dengan pekerjanya.
"Mengapa cafe masih gelap?". Tanya nya sendiri saat melihat lihat cafe yang masih gelap dan juga masih terkunci
"Kemana Sehun mengapa dia belum juga datang? Ahh mungkin dia terlambat! Ah baiklah lebih baik aku menunggu nya saja disini". Lanjutnya sembari duduk di kursi yang ada di halaman cafe tersebut
20:30 KST
21:34 KST
22:45 KST
23:00 KST
23:34 KST
Sudah hampir 5 jam Jisoo menunggu Sehun hingga membuatnya tertidur tapi Sehun tak kunjung datang juga.
"Mengapa dia tidak datang juga sampai sekarang?". Ucap Jisoo dengan nada kecewa
Lalu Jisoo pun mengambil ponsel nya yang ada di saku mantelnya.
Jisoo semakin kecewa saat mengetahui tak ada satu pun notifikasi yang masuk kedalam ponselnya, padahal ia berharap Sehun akan mengabarinya dan memberi alasan mengapa ia tidak datang ke cafe sekarang.
Dengan cepat Jisoo bangkit dari duduknya dan segera pergi meninggalkan cafe tersebut dengan langkah yang lesu.
"Kemana sebenarnya Sehun? Tidak biasanya dia seperti ini!". Ucapnya seraya mempererat mantel yang dipakainya karena hari ini cuaca terasa begitu dingin dari biasanya.
Kini Jisoo masih terus menyusuri jalan menuju apartement nya dengan menunduk, tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat seorang perempuan yang kini ada di hadapannya Lalu Jisoo pun sedikit menanggahkan kepalanya untuk melihat siapa perempuan tersebut.
"Kau?". Ucap Jisoo pelan saat melihat perempuan tersebut
Perempuan tersebut hanya tersenyum kecut kepada Jisoo.
"Bukankah kau perempuan yang kemarin datang ke cafe Sehun?". Lanjut Jisoo seraya menatap perempuan tersebut
"Nde kau benar!".
"Jauhi Sehun!". Lanjut nya dengan nada dingin
"Apa maksudmu?".
"Aku peringatkan kepadamu! Jangan pernah kau dekati Sehun lagi! karena kau bukan lah type ideal nya Sehun jadi lebih baik kau pergi dari hidupnya! Lagi pula mana mau Sehun menjalin hubungan dengan gadis seperti mu!". lanjutnya sembari mendorong bahu Jisoo
Jisoo menghela nafasnya kasar.
"Huh, omong kosong macam apa ini? kau menyuruhku untuk menjauhi Sehun Memangnya kau siapa Sehun? Lagi pula hubungan ku dan Sehun hanya sebatas atasan dan karyawan jadi kau tak usah khawatir karena aku takan merebut Sehun dari mu, oh iya satu hal lagi memangnya Sehun mau menjalin hubungan dengan mu? Sudah Jelas-jelas Sehun tidak menyukai mu tapi kau masih terus saja mengejarnya! Jujur aku merasa sangat kasihan kepadamu!". Ucap Jisoo yang tak mau kalah dengan Irene bagaimana pun Jisoo harus bisa mempertahankan harga dirinya
Irene terlihat Emosi saat Jisoo berkata seperti itu kepadanya barusan.
"yaa!! Beraninya kau berkata seperti itu kepadaku". Ucap Irene yang bersiap melayangkan tamparan kepada Jisoo
Refleks Jisoo menutup matanya.
"yaa!! Apa yang kau lakukan?". Ucap Seseorang kepada Irene sembari menahan tanganya
Jisoo yang mendengar suara tersebut lalu membuka matanya kembali dan beralih melihat ke sumber suara tersebut.
"Apa kau sudah gila?". Ucap Sehun lalu menghempaskan tangan Irene dengan kasar
"Sehun". Ucap Jisoo pelan saat melihat Sehun yang kini tengah memarahi Irene
"Ayo kita pergi dari sini". Ucap Sehun seraya menarik tangan Jisoo
"Ya Sehun-ah jangan tinggalkan aku". Teriak Irene namun tak di gubris oleh Sehun
"Sialan! Ini semua karena gadis sialan itu". Umpat Irene lalu segera pergi menaiki mobilnya
######
"Neo gwaenchana?". Tanya Sehun panik saat mereka sudah berada di dekat mobil Sehun yang terpakir agak jauh dari tempat kejadian barusan
"Nde, nan gwaenchana Sehun-ah". jawab Jisoo
"Sungguh kau tidak apa-apa?". Tanya Sehun kembali memastikan sembari memegang pundak Jisoo
"Nde, nan gwaenchana Sehun-ah". Jawab Jisoo sembari tersenyum
"Ahh syukurlah jika kau tidak apa-apa aku sangat khawatir kepada mu". Ucap Sehun seraya melepaskan tanganya dari pundak Jisoo
"Apa yang di katakan Irene kepadamu tadi?". Tanya Sehun
"Aku lupa". Ucap Jisoo bohong karena ia tak ingin Sehun semakin membenci Irene
"Aiishh kau ini, tapi dia tidak mengatakan yang aneh aneh kan kepadamu? Lalu mengapa tadi Irene ingin menamparmu?".
"Dia tidak mengatakan hal yang aneh-aneh kepadaku! Ahh sudah lupakan saja aku tidak ingin membahasnya lagi". Ucap Jisoo sembari tersenyum
"Ahh nde baiklah". Ucap Sehun yang tak ingin terus menerus membuat Jisoo kembali mengingat kejadian barusan
"Oh iya mengapa hari ini kau datang ke cafe Jisoo? Bukankah sudah aku bilang saat 2 hari yang lalu bahwa hari ini cafe akan tutup!". Tanya Sehun
"Aigoo aku lupa akan hal itu Sehun, ahh mengapa aku bisa lupa seperti ini?". Ucap Jisoo sembari memukul keninganya
"Aigoo Jisoo mengapa kau bisa lupa?".
"Ahh mungkin karena hari ini aku sangat senang jadi aku lupa bahwa cafe tutup!".
"Senang? Kau senang kenapa?". Tanya Sehun penasaran
"Itu rahasia!". Ucap Jisoo sembari tersenyum manis
"Jadi sekarang kau ingin main rahasia-rahasian dengan ku?". Goda Sehun seraya menyenggol pundak Jisoo
"Aish kau ini, sudahlah aku akan pulang sekarang karena ini sudah sangat malam". Ucap Jisoo sembari terkekeh
"Kaja aku antar!". Tawar Sehun
"Mmb baiklah aku terima tawaran mu". Ucap Jisoo yang langsung masuk kedalam mobil Sehun
Sehun yang melihat kelakuan Jisoo tersebut hanya tertawa. Baginya itu terlihat sangatlah lucu kadang ia berpikir bagaimana bisa di dunia ini ada gadis sepertinya. Bukan hanya cantik dan baik hati Jisoo juga termasuk gadis yang unik dan menarik.
"yaa!! Sehun-ah mengapa kau malah melamun?". Ucap Jisoo dari dalam mobil dan itu membuyarkan lamunan Sehun barusan
"Ah nde nde, mian". Ucap Sehun lagu segera masuk kedalam mobilnya dan segara pergi dari tempat tersebut
Di dalam mobil
"Apa Benar tadi Irene tidak berbuat hal yang aneh-aneh kepada mu?". Ucap Sehun memulai pembicaan
"Ani, dia tidak berbuat hal yang aneh-aneh kepadaku?". Jawab Jisoo
"Hmm, baiklah kalau begitu". Ucap Sehun seraya meliahat kearah Jisoo
'Tapi mengapa aku merasa jika sekarang ini Jisoo sedang berbohong kepadaku'. Batin Sehun
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [PCY X KJS]
FantasyHidup Menjadi seorang Roh bukanlah hal yang mudah bagi seorang Park Chanyeol, tapi itu sudah menjadi takdirnya dan mau tak mau ia harus mejalaninya. Awalnya Chanyeol merasa frustasi karena tak seorang pun dapat melihatnya. Tak disangka, ternyata Jis...