Nightmare
Jisoo pov
Sekolah?
'Mengapa malam malam seperti ini aku berada di sekolah?' tanyaku dalam hati
"Jisoo-Ssi" panggil seorang namja
"Chanyeol?". Ucapku sembari membalikan badan ke arah suara yang ku dengar
"Ayo ikut aku". Ucap Chanyeol sembari menggenggam tanganku dengan lembut
"Ke-ke ma na?". Ucapku dengan mencoba melepaskan genggamannya dan syukurlah Chanyeol melepaskan genggamannya
"Ayo ikut saja, tenang aku takan berbuat yang macam macam kepada mu percayalah!". Ucapnya sembari menggenggam kembali tanganku, lagi lagi Chanyeol menggenggam tangan ku dengan lembut dan akhirnya aku menurut saja dengan mengukutinya dari belakang dengan tangan yang masih berggandengan
"Hah, rooftop sekolah Kau juga tahu tempat ini? Aku kira hanya aku saja dan Eunha yang tau tempat ini". Ucap ku sesampainya di rooftop
"Kajja kita duduk disana". Ucapku sembari menarik tangan Chanyeol untuk mengikuti, ini aneh mengapa kini aku tidak takut kepadanya? Ahh sudah lah itu tidak penting.
Chanyeol hanya tersenyum dan mengangguk lalu kami duduk di di bangku panjang yang ada di rooftop, lalu Chanyeol melepaskan genggaman tangannya dariku.
"Jisoo". Panggilnya pelan
"Ne? ".
"Apa kau tau? Menjadi orang kejam itu rasanya tidaklah enak! Setiap harinya selalu di hantui oleh rasa bersalah, jujur saja aku lelah dengan semua ini".
Untuk kali ini aku tak bisa berkata apa².
"Chanyeol". Lirihku
"Jisoo maukah kau memaafkan ku?aku tau kesalahan ku begitu besar kepadamu tapi hari ini aku ingin meminta maaf kepadamu dengan tulus, jadi aku harap kau dapat memaafkanku". Lanjut Chanyeol sembari menangis baru kali ini aku melihat Chanyeol menangis seperti ini, Chanyeol yang biasanya kejam kini terlihat lemah dan rapuh
"Chanyeol Aku memang sakit hati dengan semua perbuatanmu kepadaku,tetapi di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna pasti setiap manusia pernah berbuat kesalahan, yang di sengaja maupun yang tidak sengaja".
"Jadi apakah kau memaafkan ku? ".
"Tentu saja". Jawabku dengan tersenyum
"Jinjja". Aku hanya mengangguk dan tersenyum "Gomawo Jisoo karna kau mau memaafkanku, padahal kesalahan ku kepadamu begitu besar". Lanjut Chanyeol masih dengan menangis
"Kita sebagai manusia harus saling memaafkan, tidak baik jika manusia menyimpan dendam dan kebencian terlalu lama itu hanya akan membuat hati kita kotor".
"Kau benar Jisoo aku terlalu lama menyimpan kebencian terlalu lama hingga hati ku menjadi kotor dan akhirnya aku menjadi manusia yang kejam".
"Tidak apa Chanyeol, tetapi mulai dari sekarang kau harus bisa memperbaiki semua kesalahan mu di masa lalu, jangan menangis lagi ne". Ucapku sembari menepuk nepuk pelan pundak Chanyeol dan hanya di balas anggukan olehnya
"Jisoo-ah maukah kau membantuku menebus semua kesalahan ku di masa lalu?".
"Tentu saja aku mau, aku senang akhirnya kau berubah". Chanyeol hanya tersenyum kepadaku lalu ia beranjak dari duduknya dan pergi menuju pagar penghalang yang ada di rooftop sekolah, lalu ia membalikan tubuhnya kepadaku tak lupa juga dia tersenyum begitu tulus dan manis aku pun membalas senyumnya dengan sedikit ragu. Jujur saja aku merasa aneh dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [PCY X KJS]
FantasíaHidup Menjadi seorang Roh bukanlah hal yang mudah bagi seorang Park Chanyeol, tapi itu sudah menjadi takdirnya dan mau tak mau ia harus mejalaninya. Awalnya Chanyeol merasa frustasi karena tak seorang pun dapat melihatnya. Tak disangka, ternyata Jis...