Aku membenci diriku sendiri, benci ketidakberdayaan, dan ketidakmampuanku membenci dunia dan seisinya yang tanpa belas kasih berpaling dan menanggungku.
Aku membenci, sungguh merasa tidak sanggup lagi meneruskan kehidupan ini. Aku pandangi jurang gelap seolah tidak berdasar itu, aku ingin segera melompat ke dasarnya, tenggelam dan terkubur di kegelapannya. Berharap segala kesedihan dan kepedihan ini segera berakhir.
“Untuk apa aku hidup?”
“Apa gunanya aku hidup?”
“Mengapa harus aku yang menanggung semua ini?”
Segenap tanya itu berkejar-kejaran, berkelebatan, dan bergelayutan di rongga kepalaku. Namun, kemudian aku tersentak dan tersadarkan, bayang-bayang masa lalu berkeliaran dikepalaku, perjalanan hidup yang telah aku lalui merasuki rongga ingatanku, mengingatkanku bahwa sesungguhnya telah sekian kali aku merasa hidupku akan segera berakhir, namun aku masih tetap bertahan hingga kini, telah sekian kali aku terjatuh berkubang dalam lumpur kehidupan, berulang kali terluka di gores duri dan onak kehidupan, namun aku masih berdiri tegak dengan sepasang bahu yang tegap.
Telah sekian kali aku menghadapi kesulitan demi kesulitan dan pada akhirnya aku kemudian disambut dengan manisnya kemudahan dan kebahagiaan.
Telah beberapa kali pula aku merasa tidak lagi bisa melangkah dan langkahku terus terhenti sebab semua pintu telah tertutup rapat, merasa teramat tidak berdaya, tanpa ada orang yang bisa menyelamatkanku.Namun kemudian aku sadari hanya Allah lah yang telah berkali-kali menyelamatkanku setiap kali aku jatuh. Pada akhirnya aku memahami bahwa Allah lah yang telah mengendalikan segalanya. Kesulitan-kesulitanku ada karena Allah, begitu juga jalan keluarnya.
Bila aku terluka, sakit, Allah yang menyembuhkanku.
Bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan, setelah kekurangan akan datang ke berlimpahan, setelah kesengsaraan akan tiba kepuasan, dan setelah kepedihan akan ada kebahagian yang terus datang dalam kehidupan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Baru Untuk Kisah Baru
PoetryTerima kasih hal-hal buruk, kesedihan, segala duka, kekecewaan, rasa sakit, dan penyesalan yang telah datang dan kini telah singgah. Sekali lagi terima kasih aku ucapkan. Masa lalu yang buruk menjadi kisah yang terwadahi negatif dari setiap alurnya...