~ Part 04 ~

70 13 2
                                    

Dengan wajah biasa saja Felysia keluar berniat ingin menemui wanita itu , yang kata kakeknya adalah ibunya.

Dengan langkah pelan dan sedikit gugup di dalam hatinya dia terus melangkahkan kakinya.

Pada saat gadis itu ingin keluar keruang tamu tanpa sengaja dia berselisih dengan seorang wanita cantik sedikit mulai tua yang terlihat dari wajahnya. Mungkin berumur 45 an.

Felysia melihat wanita paruh bayah itu tetapi wanita itu hanya melirik Felysia sekilas dan melanjutkan langkahnya yang terlihat seperti terburu-buru pergi ke arah dapur.

Felysia tidak memperdulikan itu Mungkin itu teman tante ratna atau tamu.

Karena dia tidak mengenal wanita itu begitu pun sebaliknya, tapi entah mengapa hatinya seperti merasakan sesuatu yang berbeda saat melihat wanita tadi.

"Engga usah di pikirin fel, tujuan lo cuma satu sekarang pergi ke ruang tamu bertemu dengan kakek dan wanita itu." Gumamnya dalam hati.

°°°°°°°

Dengan langkah cepat sampai lah Felysia di ruang tamu sambil celingak celingkuk melihat keada di setiap sisi ruangan itu. Dan di situ cuma ada kakek dan beberapa orang. Tapi tidak ada seorang wanita ada d ruangan itu apa ini lelucon lagi.

Sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar. Felysia melangkahkan kakinya berjalan menuju di mana kakenya duduk dia pun ikut duduk di samping kakek.

"Kek, mana orangnya?" Tanya Felysia dengan wajah penasaran.

"Lah kamu tidak ketemu, tadi dia ke dapur untuk langsung menemui mu katanya"

"Soalnya kamu lama fel" sahut kakek lagi.

Deg!..

"Apa wanita tadi yah" batinya.

Pada saat itu felysia terdiam sejenak sambil berpikir apakah pikiran nya sama dengan hatinya ataukah bakal salah lagi.

Tiba-tiba saja kakek memanggil.

"Fel, sudah sana temui dia" ucap kakek dengan menunjuk ke dapur dengan dagunya.

"Hemm, iya kek" jawab Felysia singkat.

Setalah itu Felysia melangkahkan kakinya kembali menuju dapur dengan sedikit kaku.

"Entah apa yang akan terjadi" pikirnya.

Sekarang sampailah dia dapur dan betapa terkejutnya Felysia melihat keadaan dapur yang sama seperti tadi cuma ada tante Ratna dan beberapa orang di tempat itu.

"Di mana dia, oh tuhan mengapa engkau selalu mempermainkan ku dalam hal ini"

Dengan rasa kecewa di hatinya Felysia berjalan ke arah Ratna dengan wajah yang di tekuk karena rasa kecewanya.

Ratna yang seperti tau apa yang ada dipikirkan Felysia pun mulai bertanya.

"Fel, kok muka mu kya sedih gitu" Tanya Ratna tante Felysia sambil memandangi keponakanya itu.

Dengan kepala yang tertunduk Felysia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Udah kamu jangan sedih seperti itu, tante tau kamu kuat"! Kata Ratna menyemangati.

Perlahan Felysia menegakkan kepalanya sambil menantap Ratna dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Iya tan" jawab Felysia.

Ratna pun merentangkan tangannya untuk memeluk Felysia dengan penuh kasih sayang.

Dan berkata.

"Fel, sekarang kamu temui nenek di taman belakang" ucap Ratna.

Felysia melepaskan pelukannya dan mengerutkan dahinya tanda bingung.

"Buat apa tan?" Kata Felysia.

"Nenek gak papa kan?" Lanjutnya.

Ratna menggelang tanda tidak ada apa-apa.

"Udah sana ada yang mau bertemu denganmu dia sekarang bersama nenek di sana menunggumu!" kata Ratna dengan Senyum yang tidak di pahami Felysia.

"Iya tan" jawab Felysia sambil membalikkan badanya berjalan menuju taman belakang dengan jantung dan pikiran yang tidak bisa d jelaskan.

Sesampainya di sana Felysia menghentikan langkahnya dan tubuhnya tiba-tiba saja memantung sambil membelalakan matanya terkejut.

Dengan langkah cepat Felysia menghampiri neneknya yang tengah menangis dan berpelukan dengan wanita itu.

Dia menatap wanita itu dengan lekat, wanita yang tadi berselisih dengan nya. Wanita itu juga menangis di pelukan neneknya.

"Siapa dia?" batin Felysia.

Dengan suara pelan Felysia berkata
"Nek, kok nangis?"

Melihat kehadiran Felysia. Nenek pun langsung menyuruh Felysia duduk di samping wanita itu dan juga dirinya.

Felysia melihat wanita itu sebentar yang terlihat sedang tersenyum kepadanya dengan mata yang sayup karena habis menangis.

Dan kembali menatap nenek dan menunggu apa yang akan di katakan nenek ke padanya.

Sambil menatapku nenek berkata.

"Fel dia itu..?

~~~

Makasih yang udah baca jangan lupa Votment nya 🤩

Sorry kalau ceritanya gak jelas 😣😥

Follow juga Ig ku: @nurulhikmah_nh 🧡





Journey Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang