Kehilanganmu adalah salah satu dari bentuk patah hatiku. Sebelum menggenggam erat hatimu, kehilangan lebih dulu bertamu. Satu hari setelah kau membuat ku sangat berarti, membuatku menjadi orang yang paling dicintai. Sesingkat itu kehilanganmu, hanya berjarak satu hari ia berhasil mematahkan harapanku. Lain halnya saat mencintaimu butuh waktu bertahun-tahun untuk mengerti seluruh isi hati.
Pernah sebelumnya kau adalah obat untuk setiap luka hatiku. Kau berhasil menyatukan setiap kepingan yang hancur. Satu persatu kau mulai temukan bagian yang hilang dan menatanya kembali. Tetapi pada akhirnya kau juga yang berhasil memecah-belahkannya. Kau bukan hanya penawar luka, tetapi kau juga racun yang amat mematikan. Rasanya baru kemarin kau memberi ribuan bunga dihati. Hingga wangi semerbaknya mampu melelehkan saraf otakku. Tetapi kini kau yang menabur garam diatas luka hati yang sama. Rasanya baru kemarin kau melambungkan harapan ku. Tetapi kini kau yang membuat ku jatuh tersungkur, sakit.
Kau tahu apa yang paling menyakitkan dari dipaksa menerima kehilangan? Menerima kenyataan bahwa setelah ini aku masih tetap mencintaimu. Masih tetap merindukanmu. Entah akan sesering apa rindu hadir selepas kau pergi. Entah akan sesakit apa merindukan yang hilang, dan entah akan sepedih apa mencintai yang tidak menginginkan sama sekali. Namun satu hal yang perlu kamu ketahui. Kamu pernah mengukir bahagia di hati sebelum kini luka hati ku parah.
Pada akhirnya kamu hanyalah kehilangan yang sedang aku cari, kabar yang sedang aku nanti-nanti. Entah sampai kapan aku menunggumu. Menunggu seseorang yang akupun tidak tau hatinya untuk siapa. Aku tidak mengerti, mantra apa yang kamu punya? Kenapa bisa segila ini saat aku kehilanganmu.
Kuningan, 18 Agustus 2018
Dilla Rahma
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Luka Kehilangan
RomanceAku mewakili sebagian manusia dibumi untuk meluruskan apa-apa yang memang tidak bisa diucapkan dengan suara lantang, mewakili hati yang (mungkin) pernah kehilangan. Selamat membaca 🤗 Saya harap pembaca sudi untuk vote tulisan saya, maaf sebelumnya...