Selepas kau hilang tanpa kabar. Aku kembali menemukan mu pada raga yang sama namun untuk perasaan yang berbeda. Setelah hilang kau begitu banyak membawa perubahan. Kau tunjukan pada dunia seolah-olah aku tak pernah ada di bagian hidupmu. Kau muncul dihadapanku sebagai mata yang tak pernah melihatku sebelumnya. Kau menatapku sebagai orang lain. Tetapi, aku menatapmu sebagai orang yang dengan sangat aku harapkan untuk bersedia kembali.
Apa kau ingat? Dulu kau sering mengaitkan hal apapun dengan ku bahkan hal kecil sekalipun. Semisal kau selalu merengek ketika aku mengabaikan pesanmu terlalu lama. Atau bahkan kau akan protes hanya karena aku tidur terlalu larut malam. Setiap malam kau dengan asik akan bercerita apapun yang menimpamu diluar sana lewat ponsel. Dan kemudian kau kesal karena aku tertidur, atau setiap bangun aku akan menerima pesan ‘selamat tidur' yang baru ku balas pagi buta.
Berbeda dengan hari ini. Secepat itu kamu berubah? tanpa berpikir akan ada hati yang tersakiti dengan perubahanmu itu. Dunia memang tidak tahu kisah kita. Namun aku hapal bagaimana kamu berusaha hadir dan merubah semua ragu menjadi jatuh cinta. Lalu selepas itu kamu pergi mengubah semua jatuh cinta itu menjadi luka. Mungkin saja benar kamu tidak pernah berubah. Hanya saja aku terlalu cepat mengetahui kamu yang sesungguhnya.Aku pernah bertanya kenapa semudah ini berubah? Tapi lagi lagi otakku tak menemukan jawaban yang menjadi alasan kau menjadi pergi. Entahlah, mungkin Tuhan ingin memberitahuku bahwa kau bukan orang yang tepat untuk di titipkan hati. Barangkali Tuhan tidak ingin aku semakin jatuh pada perasaan yang sia-sia. Tetapi, jika Tuhan menerima kejujuran ku ini aku masih belum siap untuk patah hati sedalam ini.
Aku ingin mengetahui kebenarannya. Aku tidak peduli sepahit apa kebenaran itu. Aku hanya ingin tahu agar hatiku mempunyai alasan yang pasti untuk patah hati. Maka dari itu aku butuh kamu bicarakan semua hal yang sudah kamu mulai. Semua hal yang sudah kita sepakati. Jangan menghindar seolah kamu tidak pernah memulai kisah denganku. Agar akupun tanpa asa mengakhiri kisah ini dengan hal yang sama.
Kuningan, 08 September 2018
Dilla Rahma
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Luka Kehilangan
RomanceAku mewakili sebagian manusia dibumi untuk meluruskan apa-apa yang memang tidak bisa diucapkan dengan suara lantang, mewakili hati yang (mungkin) pernah kehilangan. Selamat membaca 🤗 Saya harap pembaca sudi untuk vote tulisan saya, maaf sebelumnya...