III. Prince's Secret

30 5 18
                                    


PRIA itu menatap jalanan tanpa minat seraya menghembuskan asap yang bersarang didalam mulutnya.

Dentuman musik berupa ricuh suara anak remaja, mendominasi di jalanan luas sepi disana. Wajar saja, mereka berkumpul tepat pukul 3 dini hari waktu yang tidak pantas untuk anak yang masih berusia 17 tahun seperti mereka.

"Woy, Savian!"

Pria yang merasa dirinya dipanggil langsung menoleh, menatap teman seuasia nya disebrang sana lalu mengangkat satu alisnya ke atas.

"Si Sergio nantangin lo lagi tuh." seru Dion, teman Savian.

Savian menoleh sejenak sebelum akhirnya kembali menghisap nikotin yang tersisa separuh lalu menghembuskannya ke udara.

"Berapa?"

Dion tersenyum, "2 kali lipat dari kemarin."

"Cabut,"

Savian terkekeh lalu mengukir smirk pada bibir ranum nya, pria itu berdiri mengambil kunci motornya yang berada di atas nakas meja bernuansa cokelat disana lalu melangkah pergi diikuti Dion dibelakang.

***

"Telah terjadi kecelakaan pada pukul setengah tiga dini hari tadi, letaknya di lokasi Jembatan Sudoarjo diduga kecelakaan terjadi akibat ulah dari sekumpulan anak geng motor YAKUZA yang diketuai oleh Savian Rajasa Mahendra, remaja SMA yang saat ini masih dicari status nya. Dalam kecelakaan ini terdapat satu korban telah meninggal dunia dengan nama Indah Swara Ananta. Sam—"

Belum sempat wanita yang berada di televisi itu melanjutkan ucapanya Savian langsung menekan power hingga televisi dihadapanya itu menjadi berwarna hitam. Pria itu menatap datar layar televisi di hadapannya, tangannya mengepal erat seakan telah bersiap untuk meninju seseorang.

"Sekarang udah puas?" tanya pria paruh baya yang sedari tadi berada dibelakangnya. "Masih mau diulangi lagi, hm?"

"Ini bukan ulah Savian pah." seru Savian tidak terima.

"Iya, papa tau. Tapi apa kamu tidak berpikir, andai saja kamu tidak membawa Indah kesana mungkin ini semua gabakal terjadi."

Savian total bungkam, apa yang dikatakan ayahnya tidak sepenuhnya salah. Kalimat sederhana yang diucapkan oleh ayahnya itu terasa begitu sesak untuk dicerna.

"Sekarang bersiap, udah saatnya kamu mengikhlaskan masalah itu. Lupakan masa lalu dan buka lembaran baru." seru pria paruh baya yang bernama Rades itu sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan Savian dengan tatapan kosong disana.

Dalam hati Savian bersumpah, akan mencari tau keberadaan Dion dan membuat pria licik itu merasakan apa yang ia rasakan saat ini.

"Dion, wait for revenge from me." desisnya lalu melangkah keluar meninggalkan kamar yang dipenuhi oleh kenangan yang menyesakan hatinya.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE NERD IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang