I. Prologue

168 18 21
                                    


KAYLE Savana. Gadis bersurai hitam pekat dengan rambut panjangnya dibiarkan tergerai itu berdiri dengan akuhnya ditengah lapangan yang sudah dipenuhi oleh tatapan penasaran dari banyak orang.

Perhatian gadis berperawakan bak dewi yunani itu tidak lepas dari seorang pria yang berdiri kaku disebrang sana, terlihat jelas raut heran dibalik kaca mata yang ia kenakan.

Semua bungkam, hanya hening yang menyelimuti suasana lapangan yang diterpa teriknya sinar matahari siang ini.

Peluh mulai membasahi kening dua manusia berbeda jenis yang saling bertatap mata ditengah lapangan itu.

Savian yang mulai merasa jengah, akhirnya membuka suara. "Langsung masuk ke intinya aja." Ucap Savian mengenyahkan keheningan yang menerpa.

Savana menghela nafasnya pelan, tangan kanannya terangkat untuk menyeka peluh yang sedari tadi melekat pada pelipisnya.

"Lo mau gak jadi pacar gue?"

Pertanyaan yang diluncurkan oleh Savana total membuat Savian semakin larut dalam bingung. 

Savian mengurungkan niat untuk bersuara kala suara Savana kembali terdengar. "Lo pasti mau kan? Pasti dong, gue kan cantik, siapa sih yang gak mau." Ucapnya dengan rasa percaya diri kelewat batas.

Para siswa yang mendengar percakapan antara dua manusia lawan jenis itu memberi reaksi seolah yang mereka lihat adalah mimpi.

Bayangkan saja, gadis yang menjadi pujaan seantero sekolah baru saja menyatakan cinta dengan seorang pria berperawakan cupu seperti Savian. Siapa yang mampu percaya?

Savana itu wanita yang sangat sulit ditaklukan hatinya. Tidak sedikit pria yang menyatakan cinta padanya selama setahun menetap di SMA Udara, dan semuanya ditolak mentah - mentah.

Lalu ini apa? Savian pria yang baru menginjakkan kakinya beberapa jam yang lalu di sekolah itu mampu menaklukan hati seorang gadis seperti Savana? Sungguh kenyataan yang sulit untuk dipercaya.

"Lo nyuruh gue berdiri disini cuma untuk hal ini?"

Savana mengangguk dengan seulas senyum pada bibirnya.

"Ck, gak penting."

Savian melangkah berbalik meninggalkan Savana yang terdiam kaku. Namun selang beberapa saat Savian menghentikan langkahnya, tanpa berbalik ia bersuara, "Untuk pertanyaan lo tadi-" Savian menghela nafasnya pelan, kepalanya menoleh kebelakang hingga mata mereka kembali bertemu.

"Sorry, gue gak tertarik." Ucap Savian sebelum akhirnya benar - benar melangkah pergi meninggalkan lapangan yang menyisakan tatapan tak percaya dari banyak orang disana.

Sedangkan Savana memperlihatkan reaksi yang berbeda. Bibirnya tersenyum miring dengan kilatan binar yang tercetak jelas pada matanya.

"Apapun halangannya lo bakal jadi pacar gue, Tunggu aja!" Teriak Savana menghiraukan banyak siswi yang menatapnya aneh.

Dan tanpa Savian sadari, hari ini adalah awal dari segala hal yang akan merubah seluruh hidupnya.

TBC!

*****

Visual Fake Nerd Is Mine.

Savian Rajasa Mahendra (Savian) – 11th Grade Student in IPA¹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Savian Rajasa Mahendra (Savian) – 11th Grade Student in IPA¹.

Kayle Savana (Savana) – 11th Grade Student in IPA²

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayle Savana (Savana) – 11th Grade Student in IPA².

"Jangan lupa voment ya, kritik dan saran nya selalu aku tunggu!"
- DAFFA.

FAKE NERD IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang