Senja di kota beijing china, terlihat begitu indah dengan langit berwarna orange ditambah kerlap-kerlip lampu yang mulai menyala menghiasi sepanjang jalanan kota, menambah keindahan suasana kota beijing, china.
Diantara lalu lalang penduduk kota beijing yang hendak pulang setelah melakukan aktifitas mereka terlihat seorang pemuda dengan surai hitam lembut tengah berjalan dengan riangnya melewati jalan pertokoan menuju rumahnya.
Drrt.. drrt.. drrt..
Getar ponsel di saku kemejanya, membuat pemuda itu berhenti sejenak untuk mengecek ponselnya.
"Halo ibu.. aku masih di jalan sebentar lagi aku sampai ibu."
["Baiklah.. hati-hati Xiao zhan."]
"Iya ibu."
Setelah memasukkan ponselnya kembali ke sakunya, pemuda bernama Xiao zhan itu kembali melangkahkan kakinya sampai suara debaman kembali menghentikan langkahnya. Dengan langkah pelan, Xiao zhan mendekati gang sempit dan melihat beberapa anak laki-laki berseragam sekolah sedang memukuli seseorang.
"HEEEYYY!!!" teriak Xiao zhan mengagetkan sekelompok remaja itu yang langsung berlari tunggang langgang dan beberapa di antara mereka juga sempat menabrak tubuh kurus tinggi Xiao zhan, hingga pemuda itu sedikit terpelanting ke belakang.
Xiao zhan mengalihkan pandangannya ke dalam gang sempit itu dan melihat ada seorang remaja laki-laki menggunakan seragam yang sama seperti sekelompok remaja berandal tadi. Xiao zhan berjalan mendekati remaja bertubuh bulat yang sedang meringkuk memegangi perutnya dengan wajah menahan sakit.
"Hey.. kau tak apa-apa?!" Tanya Xiao zhan lembut dengan memegang bahu remaja itu.
Tak ada jawaban. Remaja laki-laki itu hanya menunduk sambil memegangi perutnya dan sesekali mendesis menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Hey bocah.. naik ke punggungku, aku akan mengantarmu pulang." Ucap Xiao zhan sambil berjongkok memunggungi remaja itu.
Remaja bulat itu mendongakkan kepalanya dan menatap punggung sempit milik pemuda di sebelahnya. Dia hanya diam sampai Xiao zhan sedikit menarik lengannya agar cepat naik ke punggungnya. Perlahan remaja bulat itu naik ke punggung Xiao zhan.
"Aw.. kau benar-benar berat ternyata.. hahaha.." ucap Xiao zhan yang berusaha berdiri dengan beban tubuh yang ada di punggungnya.
Mendengar ucapan Xiao zhan, membuat remaja bulat itu mulai bergerak gelisah berusaha untuk turun dari punggung Xiao zhan.
"Hey.. berhenti bergerak.. kita bisa jatuh nanti." Seru Xiao zhan menghentikan gerakkan tubuh remaja bulat itu yang membuat Xiao zhan terkekeh.
Selama perjalanan menuju rumah Xiao zhan, tak ada pembicaraan sama sekali.
"Ibuuuu.. aku pulang!!" Teriak Xiao zhan begitu sampai di sebuah kedai ayam goreng milik keluarga Xiao.
Dengan tergopoh-gopoh, seorang perempuan paruh baya yang masih cantik dengan sedikit kerutan di wajahnya, menyongsong Xiao zhan di depan pintu.
"Xiao zhan.. siapa yang kau bawa nak?!"
"Bantu aku menurunkannya ibu.. punggungku rasanya hampir patah."keluh Xiao zhan yang membuat telinga remaja pria itu memerah. Dengan segera ibu Xiao zhan membantu remaja bulat itu turun dari punggung Xiao zhan, dan menuntunnya untuk duduk di salah satu bangku kedai.
Xiao zhan berjalan ke lemari di pojok kedai dan mengambil kotak obat. Sedangkan ibu Xiao zhan sudah sibuk menyiapkan beberapa hidangan untuk makan malam.
Xiao zhan duduk di samping remaja bulat yang sedari tadi hanya diam dan menundukkan kepalanya.
"Hey.. kenapa kau diam saja?! Aku bukan orang jahat.. aku hanya akan mengobatimu dan setelah itu, aku akan mengantarmu pulang. Sekarang angkat wajahmu agar aku bisa mengobatimu." Ucap Xiao zhan lembut yang membuat remaja bulat itu perlahan mendongakkan wajahnya dan menoleh ke arah Xiao zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRYBABY BOY
FanfictionKetika kau yakin bahwa kehidupanmu akan tetap tenang seperti air mengalir, namun siapa sangka kalau di tengah jalan kau bertemu dengan sebuah batu besar dan mengacaukan seluruh formasi hidupmu hingga beriak.