12.05
"Kau menyukai makanan di tempat ini?" tanya Elsa terdengar sulit percaya.Mingyu pun tertawa. "Aku sudah lama tidak makan junk food. Apa itu terdengar menyedihkan?"
Elsa pun segera menggeleng dan tersenyum. "Tidak, tidak. Aku juga terkadang merindukan makanan semacam ini."
Mingyu mengubah pertemuan mereka ke kedai burger bergaya retro yang sangat ramai di jam makan siang. Tempat ini dipenuhi orang-orang yang datang sendiri untuk makan dengan cepat dimeja panjang yang melingkari bar besar di pusat ruangan, atau mereka yang datang beramai-ramai dan duduk di sofa-sofa dalam atau luar ruangan.
Mingyu duduk di salah satu sofa berwarna merah menyala yang berbatasan dengan jendela terbuka sebelum Elsa datang dua menit kemudian dan duduk dihadapannya. Meja persegi panjang berbahan plastik dipenuhi gambar dan tulisan begaya lama memisahkan mereka berdua.
"Di mana Andrew? Kupikir dia sedang memarkirkan mobil?" tanya Mingyu saat Andrew tidak juga muncul.
"Oh, dia akan datang bersama Siaurin nanti." Elsa tersenyum.
Seorang pelayan berseragam garis-garis merah-kuning mendatangi mereka dan membawa dua buku menu.
"Selamat siang," sapanya ramah.
Mingyu kemudian menanyakan makanan khas restoran itu dan memesan untuknya. Elsa memesan makanan dan minuman yang sama dengan Andrew untuknya sebelum menyerahkan buku menu itu kembali pada pelayan.
"Kau keberatan aku merokok?" tanya Mingyu seraya mengeluarkan rokoknya.
Elsa menggeleng dan tersenyum lagi. "Kau keberatan memberiku sebatang?"
Mingyu menyembunyikan keterkejutannya. Ia pun hanya tersenyum di antara rokok yang di gigitnya dan memberikan satu batang pada Elsa.
"Jadi," ucap Mingyu memutuskan untuk memulai permainan. "Siaurin akhirnya setuju dengan penawaranku?"
Mingyu melirik pada Vernon yang duduk di belakang Elsa dan memunggunginya. Ia memasang telinga baik-baik pada semua yang terjadi di meja ini. Sedangkan Jimin dan Jungkook berada di sisi sebrang ruangan untuk merekam semua percakapan mereka dari alat sadap yang menempel ditubuh Mingyu.
"Andrew berkata dan memberiku kabar jika Siaurin menolak. Tapi, aku belum menerima kabar apa pun. Kuharap itu pertanda baik. Jadi, kita bisa menyelesaikan semuanya siang ini," jawab Elsa.
Mingyu pun mengangguk-angguk. "Kuharap begitu."
Pelayan datang mengantar pesanan mereka bersamaan dengan Siaurin dan Andrew yang muncul dari pintu masuk.
Mingyu sontak berbenturan mata dengan Siaurin yang langsung menemukannya.
Ia berjalan canggung di dekat Andrew yang terlihat terlalu dekat untuk dua orang dengan latar belakang masa lalu yang buruk.
Pria itu seperti tengah berusaha menunjukkan bahwa gadis itu miliknya. Tidak sulit untuk sesama lelaki untuk menyadari sinyal semacam itu. Mingyu yakin Jungkook tengah mengepalkan tangan dan setengah mati menahan diri untuk tidak mencekik Andrew.
Mingyu kemudian mengalihkan matanya pada Andrew. Laki-laki itu terlihat seperti kebingungan. Ia terlihat kaku dan canggung saat Elsa menyapanya hangat dan menarik tanganya untuk duduk di sampingnya. Ia beberapa kali melirik pada Siaurin yang duduk di samping Mingyu seakan memastikan ekspresi Siaurin tidak mengutuk kondisinya.
Andrew berusaha secara halus menjauhi Elsa dan melirik Siaurin setiap kali melakukannya. Ia jelas berusaha membuktikan sesuatu yang sangat dengan mudah dibaca bahkan oleh Mingyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
171 HOURS(REMAKE) : BTS Jungkook [END]
Roman d'amourREMAKE DARI SEBUAH NOVEL dengan judul yang sama. Cast, tempat dan bbrp hal yang kubuat beda. Kenapa saya buat remake novel ini, karna saya suka sekali sama karya nya STEFIANI ini, jadi bukan maksud saya untuk mengklaim cerita ini, hanya saja dikarna...