Karena hubungan mereka rahasia. Tentu saja, Sasuke tidak bisa menjemput Sakura dengan mobilnya kerumah gadis itu. Sasuke sungguh kesal dengan kesepakatan yang dibuat oleh gadisnya karena mereka berdua jadi tidak bisa bergerak dengan bebas.
Seperti sekarang, Sasuke merasa tidak berguna karena Sakura teguh dengan pendiriannya tidak ingin dijemput. Mereka berdua jika bertengkar sama keras kepalanya, dan Sasuke yang selalu mengalah diakhir perdebatan.
Sasuke menunggu Sakura di dekat halte bus perumahan elit yang dia tinggali. Rumah Sakura dan dirinya memang cukup jauh tidak berdekatan. Dia menunggu tuan putrinya datang seraya berteduh dibawah pohon dengan motor kesayangannya.
Dilain tempat, Sakura sedang berdiri didalam bus karena tempat duduk sudah penuh oleh penumpang. Dia mengambil ponselnya lalu memasang headphone ketelinga. Butuh waktu kurang lebih 15 menit untuk sampai kerumah Sasuke, kekasihnya. Semalam mereka sempat berdebat karena dirinya tidak ingin dijemput oleh Sasuke karena hubungan mereka begitu privasi dan juga Sakura itu merasa dirinya adalah wanita yang mandiri. Sakura mempunyai mobil dirumah, tapi dia lebih senang menaiki kendaraan umum.
Seraya bersenandung Sakura memejamkan matanya menikmati musik yang mengalun, membuat tubuhnya kian santai. Tapi kenyamanan yang baru saja tercipta itu sirna karena Sakura merasakan lonceng bahaya dari seseorang yang berdiri dibelakangnya.
Bus saat ini memang sangat penuh, tidak aman jika sedang dalam kondisi seperti ini. Sakura tentu tidak diam saja, dia menggerakan tangannya untuk menepis tangan pria yang diam-diam mulai mengelus pahanya dari belakang.
Sakura melihat kaca bus yang memantulkan bayangan dirinya dan orang dibelakangnya. Menjijikan, dilihatnya sia pria bertopi itu menyeringai mesum tanpa menarik tangannya dari paha Sakura. Tidak bisa lagi menahan emosinya yang sudah siap meledak, tangan lentik Sakura bertidak meremas tangan pria itu dengan kencang hingga terdengar bunyi benturan antar tulang.
"Argh," pria itu sedikit terkejut dengan tindakan berani gadis didepannya.
Apa dia mengira gadis yang terlihat culun seperti Sakura akan diam saja ketika dilecehkan?
"Prasangka itu salah besar tuan, jangan menilai buku dari covernya saja, aku adalah bukti jika kalimat itu benar." Batin Sakura.
Setelah pria itu mengaduh kesakitan, tak lama dia pergi menjauhi Sakura seraya memegang tangan yang sepertinya akan membengkak nanti.
Di depan Sakura, ada seorang wanita paruh baya cantik berambut pirang yang sedang duduk lalu tersenyum ke arahnya. "Kau hebat."
Sakura hanya tersenyum manis menanggapi wanita itu dan lanjut memejamkan matanya menikmati alunan musik.
Ketika melihat Sakura turun dari bus. Sasuke segera menghampiri gadis itu lalu menariknya untuk berteduh sejenak dibawah pohon. Sakura duduk menyamping di atas motor Sasuke sedangkan pria itu berdiri dihadapannya.
Sasuke memperhatikan penampilan baru Sakura. Rambut merah mudanya yang sekarang pendek, dan ternyata tetap di kepang kecil. Ditambah kacamata bulat yang selalu menghiasi wajah cantiknya.
"Hn, kenapa masih di kepang?" Tanya Sasuke.
Sakura memegang rambutnya seraya tersenyum manis. "Aku lebih percaya diri seperti ini, Sasuke-kun."
Sasuke ikut tersenyum tipis. Sejenak dia baru sadar dengan pakaian Sakura yang menggunakan dress hijau berenda sederhana sampai setengah paha, sangat manis. Tapi entah kenapa Sasuke tidak suka.
"Terlalu pendek, cherry." Sasuke menunjuk paha Sakura menggunakan tatapan mata.
Sakura langsung berdiri, pipinya sedikit merona tipis. "Umm, sepertinya begitu Sasuke-kun. Tadi di bus ada pria yang berlaku tidak baik karena ini." Gadis itu memegang bawahan dressnya berharap akan memanjang meski hal itu tidak bisa terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha City
FanfictionKisah mereka di Kota Konoha. Sasusaku Naruhina Semua tokoh milik: Masashi Kishimoto